Karma Dibayar Kontan, Kolonel P yang Tega Tabrak dan Buang Sejoli di Nagreg Dijebloskan ke Penjara Militer Paling Canggih di Indonesia, Gelang Khusus Terpasang di Tangan, Panglima TNI Andika Perkasa Jelaskan Fungsinya

Selasa, 28 Desember 2021 | 20:42
YouTube/TNI AD

Hasil tangkap layar video Smart Instalasi Tahanan Militer Pomdam Jaya/Jayakarta yang diresmikan KSAD Jenderal Andika Perkasa.

GridHot.ID - Kasus tiga oknum anggota TNI AD tabrak dan buang pasangan sejoli remaja masih menjadi perhatian hingga kini.

Tiga oknum TNI AD itu masing-masing berinisial Kolonel P yang berdinas di Korem Gorontalo, Kodam Merdeka.

Kemudian Kopral Dua DA dinas di Kodim Gunung Kidul, Kodam Diponegoro, dan terakhir Kopral Dua A di Kodim 0716/Demak.

Sementara pasangan sejoli remaja yang menjadi korban bernama Handi Saputra (18) dan Salsabila (14).

Baca Juga: Rumah-rumah Bakal Hancur, Titisan Nyai Ratu Kidul Beberkan Ramalan Bencana Alam Tahun 2022, Akan Ada Ombak Besar Hingga Gempa Dahsyat

Korban Handi ditemukan di aliran Sungai Serayu Banyumas, sedangkan korban Salsabila ditemukan di muara Sungai Serayu Cilacap.

Keduanya ditemukan dalam kondisi meninggald dunia.

Melansir Tribunnews.com,Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan saat ini oknum TNI yang terlibat dalam kasus tabrak lari di Nagreg Jawa Barat, Kolonel P, ditahan di fasilitas tahanan militer tercanggih di Jakarta.

Selain itu, dua oknum TNI lain yang juga diduga terlibat dalam kasus yang menewaskan dua orang sejoli tersebut juga telah ditahan masing-masing di Bogor dan di Cijantung.

Baca Juga: Dulu Romantis, Luna Maya yang Sempat Dekat dengan Anak Ariel NOAH Langsung Marah-marah Saat Sang Mantan Tak Mengenali Suaranya: Gue Tabok Juga Lu!

"Saat ini Kolonel P ada di tahanan militer yang tercanggih, yang kita sebut smart, yang baru tahun lalu kita resmikan. Nah kemudian satu anggota Sertu AS itu ada di Bogor, dan satu lagi DA itu ada di Cijantung," kata Andika kepada wartawan di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta pada Selasa (28/12/2021).

Sebelumnya diberitakan Kompas TV, sebuah mobil berpenumpang tiga orang menabrak motor yang dinaiki dua remaja atau pasangan sejoli yang tengah berboncengan di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dua remaja yang menjadi korban tabrakan tersebut yakni Handi Saputra (18) dan Salsabila (14). Kedua korban kemudian dibawa oleh pelaku yang menabraknya menggunakan mobil.

Baca Juga: Punya Bukti Lengkap Siap Dibawa Pengadilan, Sosok Ini Tiba-tiba Ungkap Ibu Tiri Vanessa Angel Terlibat Prostitusi, Istri Bibi Ardiansyah Sampai Ogah Mengakui: Dad Makin Gila dan Kacau!

Warga setempat yang mengetahui peristiwa kecelakaan itu sempat mengira kedua korban akan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan.

Namun, ketiga pria itu justru membuang tubuh Handi dan Salsabila di sebuah Sungai Serayu di daerah Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah.

Tiga sosok pelaku yang menabrak dan membuang jasad korban kecelakaan tersebut akhirnya diungkap oleh TNI.

Pusat Penerangan (Puspen) TNI memastikan kalau pelaku tabrak lari di Nagreg beberapa waktu lalu tersebut adalah anggota TNI AD.

Baca Juga: Cucu Soekarno Tunjukkan Dukungan pada Haji Faisal, Pengakuan Doddy Sudrajat Terpatahkan, Profesor Bambang Bantah Jadi Mantan dan Beri Mobil Mewah

Peresmian Tahanan Militerberteknologi Artificial Intelligence

Diberitakan oleh Tribunnews.com, saat menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Andika Perkasa pernah meresmikan Smart Instalasi Tahanan Militer berteknologi Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan pertama dalam sejarah TNI AD.

Bersama dengan sejumlah pejabat di jajaran TNI AD, Andika meresmikan Smart Instalasi Tahanan Militer di Markas Pomdam Jaya Jakarta pada Selasa (20/4/2021).

Andika menjelaskan program perdana tersebut sengaja ditempatkan di Markas Pomdam Jaya di antaranya karena Jakarta merupakan tolok ukur bagi daerah-daerah lain di Indonesia.

Baca Juga: Pantas Tak Segera Akhiri Status Duda, Ariel NOAH Ternyata Masih Simpan Cintanya untuk Wanita Ini, Denny Darko Ungkap Sosoknya

Selain itu, kata dia, Jakarta merupakan tempat tugas personel TNI AD dengan jumlah terbanyak.

"Jadi karena ini program perdana dan Jakarta sebagai barometer dan dari segi jumlah personel pun paling banyak, oleh karena itu kami tempatkan di polisi militer Kodam Jaya. Jadi saya titip kepada seluruh pejabat di polisi militer Kodam Jaya untuk benar-benar memanfaatkan kelebihan dari instalasi Tahanan Militer," kata Andika usai peresmian.

Andika mengatakan instalasi tahanan militer sudah sepatutnya dibuat manusiawi, aman, dan didesain sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya vandalisme, perundungan, ataupun potensi tahanan untuk mencederai diri sendiri.

Baca Juga: Pulau Jawa yang Sudah Padat Saja Simpan Miliaran Ton Sumber Daya, Indonesia Masuk Daftar Negara dengan Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Intip Lokasi-lokasinya

"Sekarang semuanya sudah bagus dan tadi sangat aman karena semua yang berada di dalam memang di desain sedemikian rupa sehingga tidak mungkin ada vandalisme, bullying, maupun yang bisa mencederai diri sendiri," kata Andika.

Andika menjelaskan biaya pembangunan instalasi tahanan militer tersebut mencapai Rp 100 miliar.

Bangunan instalasi tahanan militer tersebut, kata dia, seluas sekitar 1500 m2 di dalam Markas Pomdam Jaya.

Instalasi tahanan militer tersebut, kata dia, mampu menampung 83 orang.

Fasilitas intalasi tahanan militer tersebut berbasis Information Communication Technology (ICT).

Baca Juga: Selama Ini Hidup Bahagia, Istri Mendadak Bongkar Karakter Asli Darius Sinatria, Donna Agnesia Sampai Singgung Perpisahan Karena Hal Ini

Artificial Intelligence yang ditanamkan dalam sistem instalasi tahanan militer tersebut memungkinkan petugas menganalisa setiap gerak gerik para tahanan di dalamnya.

"Karena segala bentuk gerakan itu ada analisisnya dan analisisnya dilakukan langsung oleh artificial intelligence. Jadi sudah automatis," kata Andika.

Pintu utama instalasi tahanan militer tersebut sudah dilapisi dengan sistem keamanan berlapis yang dilengkapi dengan sistem inspeksi kolong kendaraan.

Alat pemindai x-ray dan detector logam ditempatkan di pintu pengunjung untuk mempersempit celah penyelundupan barang ke dalam ruang tahanan.

Baca Juga: Bikin Netizen Ngomong 'Alhamdulillah', Doddy Sudrajat Tampak Menghindari Wawancara Usai Sunan Kalijaga Minta Maaf ke Haji Faisal dan Masa Lalu Wanita Diduga Ibu Tiri Vanessa Angel Diungkap Sosok Ini

Kamera CCTV juga ditempatkan di setiap sudut ruangan untuk memantau setiap kegiatan.

Kamera CCTV tersebut juga berbasis kecerdasan buatan yang dapat mengirimkan sinyal apabila ada kegiatan tak wajar.

Tahanan di instalasi militer tersebut dikenakan gelang pengenal yang juga berfungsi untuk memantau gerakan para warga binaan.

Seluruh aktifitas pengawasan dan pengamanan terintegrasi dalam satu ruang komando.

Instalasi tahanan militer itu juga dilengkapi layanan kunjungan yang canggih di antaranya fasilitas kunjungan online.

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Tribunnews.com, Kompas TV