GridHot.ID - Siapa yang tak kenal Rhoma Irama?
Rhoma Irama merupakan Raja Dangdut kebanggan Indonesia.
Perjalanan karier Rhoma Irama dalam mencapai puncak kariernya dimulai berpuluh-puluh tahun lalu.
Pada tahun 1973, Rhoma Irama membentuk grup musik yang diberi nama Soneta dan merilis 18 album.
Beberapa album yang menjadi hits antara laink "Begadang" (1973), "Darah Muda" (1975), dan "Bujangan" (1994).
Tidak hanya bernyanyi, Rhoma Irama juga melebarkan sayapnya dengan terjun ke dunia seni peran yang juga menuai kesuksesan.
Setelah sukses di dunia menyanyi dan seni peran, Raja Dangdut ini terjun ke dunia politik.
Pada tahun 2014, Rhoma Irama menjadi salah satu kandidat calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Beberapa waktu lalu, Rhoma Irama tampak meneteskan air mata saat menceritakan grup musiknya, Soneta.
Punya nama besar di dunia hiburan, Rhoma menangis haru saat berpidato di acara hari ulang tahun Soneta ke-48 sebagai The Voice of Muslim.
"Assalamu'alaikum. Makanya saya minta tisu duluan, gue pasti nangis," kata Rhoma menyeka air mata dengan tisu dikutip dari tayanan YouTube.
Rhoma menyampaikan doa apa saja yang ia panjatkan kepada Tuhan mengenai Soneta grup.
"Saya sering berdoa kepada Allah, 'ya Allah, seandainya musik ini hanya memperlebar jalanku ke neraka, tolong hentikan, tolong cabut. Tapi seandainya membawa keridaan-Mu, bimbing saya ya Allah'. Nangis, cerita begini enggak kuat," ucap Rhoma.
Selepas acara selesai, Rhoma mengungkap Soneta dibangun hampir 50 tahun lalu oleh delapan orang.
Namun dikatakan Rhoma, tujuh orang dari delapan pendiri tersebut sudah meninggal.
Oleh karenanya, hanya tersisa dirinya sendiri.
Ini menjadi kabar duka tersendiri.
"Jadi, kalau saya juga meninggal dunia, Soneta close, Soneta selesai, tidak ada lagi Soneta," kata Rhoma.
Rhoma lalu mengatakan ia tidak bisa meninggalkan apa-apa kepada penggemar selain karya.
"Nanti Insya Allah Soneta ini akan menjadi museum Soneta. Di sini juga Rhoma Irama akan dikebumikan," kata Rhoma.
Rencana pemakaman tersebut, kata Rhoma, sudah disampaikan kepada keluarga dan rekan-rekan untuk dijadikan sebuah wasiat.
"Memang ingin saya jadikan Soneta Record ini sebagai museum Soneta," kata ayah Ridho Rhoma ini.
"Bahkan saya sudah pesan sama anak-anak ahli waris, nanti kuburkan saya di sini, di lapangan sini biar melengkapi museum Soneta ini," ucap Rhoma lagi.
(*)