Disebut Sebagai Selingkuhan Menteri, Model Cantik Ini Berakhir Tragis Ditembak Mati dan Jasadnya Dibom Hingga Hancur Berkeping-keping, Diduga Jadi Sosok Kunci di Kasus Korupsi Besar Ini

Jumat, 14 Januari 2022 | 06:42
Channel News Asia

Model cantik ini berakhir tragis di tangan pembunuh keji

Gridhot.ID - Menjadi model tentu merupakan impian banyak wanita di luaran sana.

Namun menjadi model yang digandrungi banyak mata ternyata malah jadi akhir tragis bagi Altantuya Shaariibuu.

Dikutip Gridhot dari laman wikipedianya, Altatunya Shaariibuu meruakan model cantik asal Mongolia.

Namanya sangat terkenal di Malaysia akibat kasus yang sangat mengerikan nan sadis.

Dikutip Gridhot dari Sosok.ID, wanita yang kerap disapa Altantuya diculik dan di tembak sebanyak dua kali hingga meregang nyawa oleh para pelaku penculikan.

Bahkan tak sampai di situ saja, jasad Altantuya juga sengaja dimusnahkan dengan dibom hingga hancur berkeping-keping.

Diketahui, Altantuya bekerja sebagai seorang guru karena sesuai dengan jurusan mata kuliahnya, penerjemah bahasa, namun juga punya kerjaan sampingan sebagai model paruh waktu.

Menjadi model membuat Altantuya sering mendapat job keluar negeri termasuk ke Hong Kong pada tahun 2005.

Di Hong Kong ia bertemu dengan Najib Razak yang kala itu masih menjabat sebagai analis pertahanan dari tangki pemikiran Pusat Penelitian Strategis Malaysia.

Baca Juga: Hakim Ketua Sampai Menegur dan Ketok Palu, Sidang Jerinx dan Adam Deni Berlangsung Panas Gara-gara Ini: Hormati Persidangan!

Di situlah keduanya menjalin hubungan spesial walaupun Altantuya tahu Najib sudah beristri.

Tahun 2006, Altantuya menyusul Najib Razak ke Malaysia yang sudah menjadi Menteri Pertahanan untuk menjalin hubungan kembali dengannya yang sempat renggang.

Altantuya nekat pindah ke rumah Najib sesampainya di Kuala Lumpur.

Tapi kemalangan terjadi padanya, sampai di rumah Najib ia malah diculik, dibunuh, hingga dibom.

Tiga orang polisi dan Najib Razak termasuk seorang anggota Pasukan Gerakan Khas Malaysia ditangkap oleh pihak berwajib terkait hal ini.

Pengadilan mengungkapkan, Najib Razak mengakui punya hubungan spesial dengan Altantuya.

Proses pengadilan menjadi semakin rumit karena disinyalir pembunuhan Altantuya berkaitan korupsi pembelian kapal selam Scorpene Malaysia karena ia menjadi penerjemah bahasa antara Kementerian Pertahanan dan DCNS selaku produsen kapal selam Prancis.

Sehingga ia tahu seluk beluk proses pembelian sampai pembayaran kapal selam Scorpene, untuk alasan itu diduga ia dibunuh.

Juga banyak yang meyakini dengan dibunuhnya Altantuya untuk memuluskan langkah Najib Razak dalam pemilihan PM Malaysia tahun 2009 karena wanita itu bisa membahayakan kampanye politik Najib karena kasus korupsi kapal selam Scorpene.

Baca Juga: Fasih Nyanyikan Lagu 'Dynamite' BTS bersama Ayu Ting Ting di Panggung Megah, Bilqis Khumairah Razak Banjir Pujian dari Warganet, Intip Aksinya yang Luar Biasa

Versi lain menyebutkan istri sah Najib, Rosmah Mansor yang memerintahkan pembunuhan tersebut karena cemburu suaminya selingkuh.

Kasus ini menjadi buram dan tak diusut oleh pengadilan Malaysia lantaran Najib keburu menjadi Perdana Menteri pada tahun 2009.

Baru pada tahun 2018 ini setelah Najib lengser, pemerintah Mongolia mendesak Malaysia agar melanjutkan penyelidikan terhadap kematian Altantuya untuk mengungkap kebenaran di balik dibunuhnya wanita tersebut.

Namun, Najib Razak tampak mengelak tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya tersebut.

Dikutip melalui Kompas.com, Minggu (26/9/2021), Najib Razak mengaku siap melakukan "sumpah laknat" setelah dituduh perintahkan membunuh model Mongolia, Altantuya Shaariibuu.

Dalam unggahannya di Facebook, Najib menyatakan dia akan melaksanakan sumpah itu di Masjid Jamek di Kampung Baru selepas shalat Jumat (20/12/2019).

Channel News Asia
Channel News Asia

Pembunuhan model cantik ini masih terus menjadi misteri

"Saya berniat menggelar sumpah laknat untuk membantah tuduhan yang dilayangkan dalam kesaksian Azilah Hadri," ujar Najib Razak.

Dilansir Channel News Asia Rabu (18/12/2019), si pengucap sumpah siap menerima konsekuensi jika dia terbukti berbohong.

Janji itu disampaikan Najib setelah kesaksian yang dilayangkan Azilah, mantan polisi yang diputus bersalah dalam pembunuhan Altantuya.

Baca Juga: Ditentang Orang Tua, Angel Lelga Akhirnya Bongkar Alasannya Jadi Istri Muda Rhoma Irama di Usia 19 Tahun, Lama Tersimpan Rapat Rasa Sayang Itu Kini Berubah

Altantuya disebut merupakan kekasih Abdul Razak Baginda, analis politik yang sempat menjadi penasihat Najib pada 2000 sampai 2008.

Dalam keterangan bertanggal 17 Oktober, Azilah mengungkapkan perintah untuk membunuh datang langsung dari Najib.

Azilah menerangkan, Najib memberikan instruksi untuk "menangkap dan membunuh" Altantuya pada 2006 silam.

Politisi yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia (DPM) memandang Altantuya sebagai "mata-mata asing".

"DPM menjawab 'tembak mati", dengan menunjukkan gestur seolah-olah dia melukai lehernya sendiri," kata Azilah dalam kesaksian tertulisnya.

Azilah kemudian menanyakan lagi apa tujuan dari instruksi agar jenazah "si agen asing" dihancurkan dengan peledak.

Najib kemudian menjawab langkah itu dilakukan untuk menutupi jejak, dengan peledaknya bisa diambil dari gudang persenjataan.

Azilah menulis kesaksian itu sebagai bahan pertimbangan Pengadilan Federal agar menggugurkan hukuman mati yang dijatuhkan kepadanya.

Dia dan anggota polisi lainnya, Kopral Sirul Azhar Umar, diputus bersalah dan divonis mati pada Pengadilan Tinggi Shah Alam pada 2009.

Baca Juga: Mampu Bikin Klepek-klepek 7 Wanita Cantik hingga Tiada Ragu Berpoligami, Raja Dangdut Rhoma Irama Nyatanya Tunjukkan Gelagat Tak Biasa Ini Saat Ditanya Soal Pernikahan Pertamanya

Vonis itu sempat direvisi Mahkamah Banding pada Agustus 2013, namun dipulihkan lagi oleh Pengadilan Federal Malaysia di 2015.

Di tengah pengadilan kasasi itu, Sirul kabur ke Australia pada 2004, di mana Putrajaya tak bisa mengupayakan ekstradisi.

Sebabnya, Parlemen Australia mempunyai perundang-undangan yang melarang adanya ekstradisi ke negara yang masih menganut hukuman mati.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber wikipedia, Sosok.id