Find Us On Social Media :

Peluang Menantu Luhut di Bursa Calon Pangkostrad, Faktor Politik Dinilai Jadi Modal Besar, Inilah Rekam Jejak Mentereng Mayjen Maruli Simanjuntak

Mayjen TNI Maruli Simanjuntak saat ditemui di Lapangan Hitam Mako Paspampres Jl Tanah Abang 2 No 06 Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019)

Gridhot.ID - Posisi Panglima Korps Cadangan Strategis (Pangkostrad) kosong setelah Jenderal Dudung Abdurachman dilantik sebagai KSAD.

Mengutip Kompas.com, sejumlah nama perwira tinggi TNI AD dikabarkan masuk bursa calon Pangkostrad.

Salah satunya adalah Mayjen Maruli Simanjuntak, menantu dari Luhut Binsar Pandjaitan.

Lantas, bagaimana kans (peluang) menantu Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi tersebut?

Nama Maruli banyak dibicarakan usai Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memastikan kursi Pangkostrad akan diisi oleh perwira tinggi berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen).

Jabatan Pangkostrad sebenarnya posisi bagi perwira tinggi berpangkat Letnan Jenderal (Letjen).

Hanya saja, perwira berpangkat Mayjen memiliki peluang untuk bisa mengisinya karena akan mendapat promosi kenaikan pangkat sebagai Letjen usai dilantik sebagai Pangkostrad.

"Kalau bicara calon Panglima Kostrad tentu harus dilihat dari pengalaman, kapabilitas, dan akseptabilitas," kata pengamat militer, Beni Sukadis, Selasa (18/1/2022).

Pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman penugasan Komanda Utama (Kotama), baik di wilayah atau teritorial, maupun di pusat.

Baca Juga: Pimpinan Baru Baret Merah Pilihan Jenderal Andika Perkasa, Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa Resmi Jabat Danjen Kopassus, Ini Profilnya

Sementara itu, menurut Beni, unsur kapabilitas dapat dilihat dari aspek kepemimpinan, wawasan, dan manajemen organisasi.

"Kemudian akseptabilitas, artinya bisa diterima oleh pimpinan dan anak buah. Nah, faktor akseptabilitas dalam arti diterima (disukai) menjadi faktor keberuntungan bagi kandidat Pangkostrad, terutama bisa diterima oleh pimpinan politik dan militer," urainya.