Gridhot.ID - Mantan pramugari Garuda Indonesia, Siwi Widi terseret kasus korupsi eks pejabat di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak.
Siwi Widi diduga menerima uang Rp 647,8 juta dari Muhammad Farsha Kautsar, anak kandung Wawan Ridwan.
Wawan merupakan terdakwa kasus suap, gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang terjadi dalam pemeriksaan perpajakan tahun 2016-2017 di Direktorat Jenderal Pajak.
Wawan diduga melibatkan Farsha untuk membuat rekening baru, menukarkan valas, melakukan pembelian barang hingga membagikan uang ke sejumlah pihak.
"Mentransfer sebanyak 21 kali kepada Siwi Widi Purwanti selaku teman dekat Muhammad Farsha Kautsar sejumlah Rp 647.850.000," ujar jaksa dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (26/1/2022).
Mengutip Kompas.com, KPK menyebutkan bahwa Siwi akan mengembalikan uang Rp 647,8 juta yang diterimanya dari Farsha.
"Informasinya memang yang bersangkutan kooperatif akan mengembalikan sebesar Rp 647 juta lebih ya itu, sejauh ini akan mengembalikan," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (27/1/2022).
Kendati mengembalikan uang, Ali menyatakan, Siwi tidak akan serta-merta terlepas dari jerat hukum jika ada bukti keterlibatannya dalam kasus suap perpajakan tersebut.
Sebelum kasus ini, nama Siwi ramai dibicarakan karena dituding sebagai simpanan para petinggi maskapai Garuda.
Dituding Jadi Gundik Petinggi Garuda
Pada 2019 lalu, Siwi menjadi gunjingan saat sejumlah petinggi Garuda terseret kasus penyelundupan Harley Davidson.
Bermula dari kasus tersebut, dara berusia 26 tahun itu terseret dalam sejumlah tuduhan.
Dilansir Tribunnews.com, ia dituding menjadi simpanan Heri Akhyar yang kala itu menjabat sebagai Ditektur Human Capital Garuda Indonesia.
Karena kedekatannya dengan Heri Akhyar, Siwi disebut-sebut mendapat perlakuan khusus dibanding pramugari lainnya.
Ia juga dituduh mendapat barang-barang mewah dari petinggi Garuda Indonesia karena menjadi simpanan.
Namun, tudingan itu dibantah Siwi dan kuasa hukumnya, Elza Syarif.
"Segala tuduhan yang dilayangkan kepada Siwi Widi adalah tidak benar dan fitnah. Klien kami dituduh menjadi gundik dari Heri Akhyar juga dituduh mendapatkan perlakuan khusus sebagai awak kabin Garuda dibanding pramugari lainnya."
"Juga diisukan mendapatkan kekayaan bersumber dari para jajaran direksi PT Garuda Persero, semuanya tidak benar," ujar Elza dalam jumpa pers bersama Siwi, Jumat (10/1/2020).
Siwi mengaku memang mengenal Heri Akhyar. Namun, hubungan keduanya hanya sebatas atasan dan bawahan.
"Kenal sih sebagai atasan saja. Kalau secara pribadi sih enggak. Saya beberapa kali dijadikan representatif perusahaan dalam acara. Tapi, enggak yang perhatian ke satu-satu (pimpinan)," terang Siwi.
Mengenai barang-barang mewah miliknya, termasuk mobil yang saat itu menjadi sorotan, Siwi mengaku itu semua ia dapatkan sebelum menjadi pramugari.
Begitu juga dengan barang-barang mewah miliknya yang lain. Siwi mengaku mendapatkannya dari mantan kekasih.
"Itu mobil saya sudah lama punya sebelum jadi pramugari di Garuda. Akun itu (@digeeembok) tidak bisa memberikan detil tuduhannya alias hanya asumsi."
"Baik mobil atau harta lain itu bukan diberikan oleh para jajaran direksi Garuda. Itu dari pacarku yang dulu," terang Siwi
Disebut-sebut Operasi Plastik Pakai Uang Negara
Selain dituding menjadi gundik petinggi Garuda, Siwi disebut melakukan operasi plastik memakai uang negara.
Terkait operasi plastik, Siwi menilai hal tersebut wajar dilakukan. Terlebih jika ingin tampil lebih cantik.
"Soal operasi plastik setiap orang pasti ingin cantik. Yang penting kita pribadi nggak merugikan orang lain. Itu aja sih, kan nggak ada masalah," katanya, Jumat (10/1/2020).
Sementara mengenai tudingan oplas memakai uang negara, hal itu dibantah Elza Syarif.
Elza bahkan mempersilakan KPK untuk mengusut tudingan tersebut.
"Mana bisa dia pakai uang itu, yang bener aja, udah korupsi. Nggak perlu jawab sama Siwi, saya aja yang jawab, KPK bisa masuk, silakan,"ungkap Elza.
Laporkan Akun yang Menuduhnya
Tuduhan Siwi menjadi simpanan dan oplas memakai uang negara, bermula dari cuitan akun Twitter @digeeembok.
Siwi pun melaporkan akun tersebut ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik dan transaksi elektronik.
Mengutip Grid.ID, Siwi mengaku apa yang ditulis akun @digeeembok membuat harga dirinya tercoreng.
Ia juga membantah tudingan yang dilayangkan @digeeembok padanya.
"Semua pemberitaan dari akun @digeeembok itu tidak benar dan saya merasa bener-bener harga diri saya dicoreng," tegasnya, Jumat (10/1/2020).
Lebih lanjut, Siwi menduga sosok di balik akun tersebut adalah orang yang mengenalnya secara dekat.
Pasalnya, akun itu pernah mengunggah data-data jadwal penerbangan yang hanya diketahui oleh pegawai Garuda Indonesia.
Selain data-data jadwal penerbangan, akun @digeeembok juga membagikan foto-foto Siwi yang berasal dari Instagram sang dara.
Padahal, kata Siwi, ia mengunci akun Instagramnya dan hanya berteman dengan orang-orang yang dikenal.
"Saya merasa ini adalah persaingan kerja yang tidak sehat dalam pekerjaan saya. Motifnya saya kurang paham."
"Mungkin ada pengalihan isu atau apa karena bersamaan dengan kasus penyelundupan itu. Dan tiba-tiba menyeret nama saya," ujar Siwi.
"Dugaan ada orang terdekat. Orang sekitar saya. IG saya itu private. Enggak banyak yang tahu. Itu ada screenshoot foto di Instagram itu pasti orang yang kenal saya itu," tandasnya.
(*)