GridHot.ID - Indra Widodo (25) dan Taufik (27) diamuk massa di Jalan Padat Karya, Kecamatan Sematang Borang Kota Palembang.
Mengutip Tribunnews.com, Kapolsek Sako Kompol Evial Kalza mengatakan, Indra Widodo mengalami luka bakar mencapai hampir 76 persen.
"Terkait pelaku pembakaran, kami hanya sekadar memback-up sebab kasus itu kini ditangani oleh Polrestabes Palembang," kata Evial, Kamis (3/2/2022).
Kompol Evial Kalza mengatakan, pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi termasuk istri tersangka.
Dilansir dari tribunjabar.id, Indra Widodo (25) akhirnya meninggal dunia. Dia merupakan jambret yang dibakar massa Rabu (26/1/2022) siang.
Dia dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (2/2/2022) malam.
Warga Jalan Tegalbinangun Kelurahan Plaju Darat, Kecamatan Plaju, kini telah dibawa dirumah duka untuk dimakamkan.
Sebelumnya diketahui Indra Widodo dan Taufik (27) diamuk massa di Jalan Padat Karya, Kecamatan Sematang Borang, Kota Palembang.
Keduanya diamuk massa yang marah karena aksi jambret yang diduga dilakukan keduanya.
Indra sempat dibakar massa sementara Taufik tidak mengalami luka bakar.
"Dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter tadi malam. Setelah itu jenazahnya sudah di bawa ke rumah duka," Kapolsek Sako, Kompol Evial Kalza, saat dikonfirmasi, Kamis (3/2/2022).
Ia menambahkan Indra Widodo mengalami luka bakar mencapai hampir 76 persen.
Terkait pelaku pembakaran, Evial mengungkapkan pihaknya hanya sekadar mem-back-up.
Sebab kasus itu kini ditangani oleh Polrestabes Palembang.
"Data-datanya sudah kita serahkan ke polrestabes. Kita hanya mem-back-up," ucapnya.
Sementara itu, satu pelaku lagi yakni Taufik (23) masih dalam pemeriksaan di Polsek Sako.
"Untuk satu tersangka lagi, dia dalam keadaan baik, tidak ikut terkena luka bakar," ujarnya.
Dugaan motif
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi termasuk istri pelaku Jambret yang dibakar massa, Indra Widodo.
Kompol Evial Kalza mengatakan, berdasarkan pengakuan istri tersangka, sebelum aksi jambret berujung pembakaran oleh warga, tersangka Indra sempat bertengkar dengan istrinya itu.
Pertengkaran itu dipicu karena sudah beberapa waktu belakangan, tersangka Indra tidak lagi bekerja.
Istrinya khawatir dengan biaya kehidupan sehari-hari ditambah lagi akan segera melahirkan.
Sebelumnya tersangka Indra bekerja sebagai buruh bangunan untuk menghidupi kebutuhan keluarga.
"Istri dia (tersangka Indra) lagi hamil tua, kabarnya sudah masuk sembilan bulan. Artinya memang sudah dekat dengan masa persalinan tapi tidak punya biaya," jelas dia.
Diduga kondisi tersebut yang menjadikan tersangka Indra nekat melakukan aksi penjambretan bersama rekannya, Taufik). (*)