GridHot.ID - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pihaknya mengirim sepasang pesawat pengebom berkemampuan nuklir jarak jauh untuk berpatroli di atas sekutunya Belarusia.
Dikutip Gridhot dari Kompas.tv, ditengah meningkatnya ketegangan di Ukraina pada Sabtu (5/2/2022), dua pembom Tu-22M3 justru dikerahkan untuk berlatih dengan angkatan udara Belarusia.
Misi ini datang ketika Kremlin telah memindahkan pasukan dari Siberia dan Timur ke Belarus untuk latihan gabungan.
Pengerahan itu menambah penumpukan militer Rusia di dekat Ukraina dan memicu ketakutan Barat akan kemungkinan invasi.
Dilansir dari Tribunnews.com, AS menduga bahwa Rusia berencana membuat video palsu dengan mayat dan aktor yang berperan sebagai militer Ukraina untuk menggambarkan bahwa Rusia diserang lebih dulu.
Para pejabat AS menolak merilis bukti tuduhan tersebut atau cara mereka menggagalkan skenario Rusia ini, dengan alih bahwa para pejabat mengatakan hal itu bersifat rahasia untuk melindungi informan Amerika.
Rusia telah membantah rencana menyerang tetangganya Ukraina, namun mendesak AS dan sekutunya untuk segera memberikan janji yang mengikat bahwa mereka tidak menerima Ukraina ke dalam NATO.
Washington dan NATO telah menolak tuntutan itu dan telah meminta Rusia untuk menarik kembali sekitar 100.000 tentara dari daerah dekat Ukraina.
Namun, Kremlin tetap akan menempatkan pasukan di mana pun selagi diperlukan di seluruh wilayah Rusia.
Hal tersebut juga telah diketahui pihak Amerika Serikat, dilansir dari Tribunnews.com, para pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan Rusia telah mengumpulkan sekitar 70 persen kemampuan militer untuk invasi skala penuh ke Ukraina dalam beberapa pekan mendatang.
Disatu sisi, ketika ketegangan di Ukraina meningkat, militer Rusia justru meluncurkan serangkaian latihan perang yang menyebar dari Kutub Utara ke Laut Hitam. (*)