Pilih Simpan Uangnya, Armand Hartono Anak Orang Terkaya di Indonesia: Roda untuk Kereta Bisnis Besar Pada Masanya Tapi Hancur Setelah Mobil Tercipta

Kamis, 10 Februari 2022 | 18:25
Kompas.com

Armand Hartono

GridHot.ID - Hidup bergelimang harta menjadi salah satu keinginan sebagai besar orang.

Banyak yang berpendapat bahwa hidup dengan uang banyak akan merasa nyaman dan terjamin dari segala aspek.

Bisa membeli apapun yang diinginkan hingga bersenang-senang menghaburkan banyak uaang merupakan daya tarik tersendiri untuk menjadi orang kaya.

Bagai langit dan bumi, prinsip ini tidak berlaku untuk Armand Hartono.

Menjadi putra dari salah satu konglomerat Indonesia yang sukses di dunia perbankan, tak membuat pria tajir melintir ini hidup berfoya-foya.

Dilansir dari Kompas.com, dirinya justru hidup sederhana dengan menerapkan prinsip SRI.

SRI yang dimaksud Armand adalah simpanan, riset, dan Investasi.

Meski tidak menyebutkan berapa saja nominal yang diinvestasikan Armand pada semua instrumen investasi, dia berkeyakinan investasi yang terukur sangatlah penting bagi kehidupan mendatang.

Pria kelahiran 1975 ini juga mengungkapkan bahwa kondisi perekonomian masih dibayang-bayangi oleh ketidakpastian.

Baca Juga: Bapaknya Orang Terkaya di Indonesia, Armand Hartono Direktur BCA Ngaku Selalu Jaga Gaya Hidupnya: Sederhana Saja, Makan di Kantin

Oleh karenanya, Armand menyarankan kepada para investor dan masyarakat untuk melakukan diversifikasi pada portofolio investasi yang dimiliki.

Menurut putra bungsu dari Robert Budi Hartono itu, diversifikasi merupakan suatu langkah investasi yang sudah seharusnya dilakukan, bukan hanya dalam kondisi pandemi saja.

Pasalnya, model bisnis yang menguasai pasar dunia terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

"Roda untuk kereta kuda merupakan salah satu bisnis terbesar pada masanya. Ini hancur seketika, setelah Henry Ford dan GM menciptakan mobil," ujarnya.

"Ini berlangsung terus menerus. Telegram digantikan telepon, digantikan data, ini berlangsung terus menerus," tambahnya.

Dengan terus berkembangnya model bisnis, diversifikasi menjadi penting bagi para investor agar tidak tertinggal dalam berinvestasi.

Selain berinvestasi, Armand juga menerapkan kesederhanaan dan hidup berhemat sehari-harinya.

Melansir TribunTimur, Armand yang memilki kekayaan mencapai Rp 113 Triliun itu lebih memilih beraktivitas di ruangan tanpa menggunakan AC.

Baginya, penggunaan AC adalah sesuatu yang boros.

Baca Juga: Putra Mahkota Djarum Pewaris Harta Ratusan Triliun Ini Tak Sungkan Lempar Senyum Meski pada Bawahan, Kesederhanaan Armand Hartono Dibongkar Langsung oleh Karyawan Bank

"Saya selalu berusaha hemat."

"Mulai dari hal kecil seperti listrik, kita bisa saving."

"Nyalain AC sebentar saja."

"Kalau sudah dingin, begitu mau tidur, AC kita matikan,"

"Kan yang paling penting pas mau tidur saja,"

"Di tengah-tengah panas dikit, tidak apa-apalah," ujarnya.

Tak berhenti sampai disitu saja, kesederhana Armand juga terlihat pada gaya hidupnya yang lain, seperti saat makan.

Dirinya mengaku tidak gengsi makan di kantin dengan hidangan seadanya.

"Gaya hidup juga harus dijaga, sederhana saja."

"Sehari-hari di kantor, ya saya makan dikantinlho."

Armand mengatakan bahwa dirinya akan makan di tempat mewah jika ada tamu atau rekan bisnis yang mengunjungi.

"Kalau ada nasabah besar yang potensial atau rekan bisnis datang berkunjung, baru saya ajak makan di tempat yang bagus, bukan dikantin,"ujar Armand sambil tertawa.

Lagi-lagi dengan kesederhanaannya, pria berkulit putih ini menunjukkan kehidupan hematnya dengan mengunggah sebuah foto di akun instgram miliknya.

Melansir Tribunstyle.com, foto tersebut merupakansepatunya yang mendadak rusak saat ia sedang melakukan perjalanan.

Sepatu berwarna cokelat itu memang tampak jebol di bagian depan.

Untuk mengakali hal itu, Armand membalut bagian yang jebol dengan lakban warna hitam.

Ia lebih memilih melakban sepatunya agar masih tetap bisa digunakan sebaik mungkin saat beraktifitas.

Jalan ini dipilihnya, mengingat, dirinya menerapkan prinsip "Wong Jowo" dimana memiliki dan membeli barang harus secukupnya saja sesuai kebutuhan. (*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, Tribuntimur.com, Tribunstyle.com