Gridhot.ID - Seorang polwan bernama Briptu Christy belakangan ini menjadi perbincangan.
Briptu Christy masuk DPO diduga karena desersi atau meninggalkan tugas di Polresta Manado lebih dari 30 hari berturut-turut.
Mengutip Kompas.com, nama Briptu Christy sudah dimasukan ke dalam DPO sejak 31 Januari 2022.
Terbaru, Briptu Christy telah ditangkap tim gabungan di sebuah hotel di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan juga membenarkan penangkapan Briptu Christy.
"Iya benar, diamankan hari ini di hotel. Sendiri," ujar Kombes Endra Zulpan, Rabu(9/2/2022).
Briptu Christy kini telah berada di Manado untuk diperiksa Propam Polda Sulut.
Selain Briptu Christy, sosok suaminya juga ramai diperbincangkan.
Ya, polwan buronan Polda Sulawesi Utara(Sulut) itu memang sudah menikah.
Dari pernikahannya selama lima tahun, Briptu Christy sudah memiliki dua orang anak.
Sosok suami Christy bukan orang sembarangan. Iajuga merupakan seorang anggota Polri.
Sosok suami Briptu Christy
Diketahui, Briptu Christy melepas masa lajanganya pada usia 20 tahun.
Suaminya merupakan anggota Polri bernama Briptu Reynaldy Kamea.
Mereka menetap di Kota Manado, bersama orang tua dan keluarga.
Saat ini, Briptu Reynaldy bertugas di satuan Samapta Polres Minahasa.
Sementara itu, sejak 15 November 2021 Briptu Christy dilaporkan hilang dari satuannya.
Kapolresta Manado, Kombes Pol. Julianto P. Sirait, mengeluarkan surat Daftar Pencarian Orang (DPO) No. DPO/01/I/HUK.11.1/2022/Provos, tertanggal 31 Januari 2022.
Briptu Reynaldy sendiri mengaku akan pasrah dan siap mendukung semua proses di Polda Sulut.
"Apapun yang terjadi saya terima, apakah nanti ada pemecatan kepada istri, saya tetap menerima, sebagai suami saya akan selaku mensupport istri saya bersama keluarga," ungkap Reynaldy ditemuiTribunmanado.co.id, Rabu (9/2/2022).
Kendati demikian, Briptu Reynaldy menepis soal video asusila yang dikait-kaitkan dengan istrinya.
"Itu tidak benar, itu hoax, masyarakat jangan mudah percaya, bahkan sebelumnya saya selalu bersama dan berkomunikasi dengan istri saya, tidak ada video seperti itu," tegas Reynaldy.
Sebelumnya media sosial dihebohkan dengan beredarnya videopanas yang diduga mirip Christy.
Briptu Reynaldy juga menegaskan bahwa hubungannya dengan sang istri baik-baik saja.
Bahkan kata dia, sewaktu istrinya bertugas selalu meminta izin sebelum pergi ke tempat tugas.
"Terakhir kita berkomunikasi pada bulan Januari lalu dan katanya mau ke rumah teman ingin menenangkan diri," ujarnya.
Ia juga mengaku sudah mengetahui kabar terbaru keberadaan istrinya dan sudahberkomunikasi.
Briptu Reynaldy juga menjelaskan alasan Christy meninggalkan dinas.
"Dia hanya mengatakan mau cari ketenangan dulu, karena mungkin sudah terlalu banyak pikiran dan tekanan," ungkapnya.
Ia mengatakan istrinya memang tidak biasa mendapat tekanan lebih apalagi soal pekerjaan.
"Memang (istri saya) tidak bisa menerima tekanan kerja lebih," sebutnya.
Adapun Briptu Christy merupakan Polwan yang bertugas sebagai Bintara Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Polresta Manado dengan NRP: 96120212.
Briptu Christylahir di Manado pada26 Desember 1996. Usianyaterbilang muda yakni 25 tahun.
Polwan berparas cantik ini memiliki tinggi badan 170 cm, berat badan 65 kg dan rambut hitam lurus.
Kronologi penangkapanBriptu Christy
Sebelumnya, proses penangkapan Briptu Christy menjadi sorotan khalayak.
Terlebih baru terungkap fakta bahwa Briptu Christy bersama seorang pria saat melakukan check-in.
Detik-detik penangkapan Christy pada Senin (7/2/2022) diungkap pihak Grand Kemang Hotel.
Chief Security Grand Kemang Hotel, Djumin menceritakan kronologi penangkapan polwan dari Kesatuan Polresta Manado itu.
Diungkap Djumin, polwan bernama lengkap Christy Triwahyuni Cantika Sugiarto itu diamankan sekira pukul 13.30 WIB.
Saat hendak ditangkap pihak kepolisian, Christy pasrah. Diakui Djumin, tak ada perlawanan dari Christy.
Saat penangkapan Briptu Christy, setidaknya ada 4 orang petugas kepolisian yang mendatangi.
Keseluruhan petugas itu dikonfirmasi Djumin tidak mengenakan seragam melainkan berpakaian preman.
"Empat anggota, pakaian preman biasa," ucap Djumin saat ditemui di Grand Kemang Hotel, Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2022).
Iamemastikan penangkapan Christy berjalan kooperatif dan tidak menimbulkan kegaduhan di area hotel.
"Nggak ada, dengan kooperatif nggak ada keramaian nggak ada, biasa aja di sini," ujar Djumin.
Ia juga menyatakan pernah melihat Christy bersama seorang pria di area swimming pool atau kolam renang hotel sebelum akhirnya ditangkap
Kendati begitu, Djumin tidak menjelaskan secara detail identitas pria tersebut.
Kata dia, pria yang dimaksud itu diduga merupakan teman dari Briptu Christy.
Dia juga tidak dapat memastikan apakah Christy menginap seorang diri atau tidak, yang pasti katanya, saat check-in untuk kamar yang ditempati oleh Briptu Christy, tertulis atas nama orang lain.
"Jadi pada saat itu check-in nya itu bukan atas nama orang lain, tetapi di swimming pool itu ada temannya laki-laki, gitu aja, satu orang," ucap Djumin.
(*)