Gridhot.ID - Keamanan di PT Freeport Indonesia semakin diperkuat.
Hal ini lantaran PT Freeport sangat rawan jadi sasaran aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Sebanyak 102 personel Satuan Brimob Polda Sultra diberangkatkan ke Papua untuk memperkuat keamanan PT Freeport Indonesia dari gangguan KKB Papua.
Melansir dari Antara, pemberangkatan personel Satuan Brimob Polda Sultra itu dilaksanakan dalam sebuah upacara yang dipimpin Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra), Irjen Pol Teguh Pristiwanto di Kendari, Rabu (23/2/2022).
Kapolda Teguh mengatakan tugas pokok yang dijalankan personel Brimob Polda Sultra di Papua adalah menjaga keamanan dan ketertiban khususnya di wilayah Obyek Vital Nasional yakni PT Freeport.
Kapolda juga berpesan agar para personel yang diberi amanah oleh negara harus menjalankan tugas dengan baik mampu menganalisa daerah atau wilayah tempat bertugas.
Serta menghindari tindakan atau pelanggaran yang merugikan, membahayakan diri sendiri dan kesatuan.
"Mereka juga harus menjaga kewaspadaan dan deteksi dini dari gangguan keamanan yang mungkin dilakukan oleh kelompok teroris bersenjata di Papua," ujar Kapolda Sultra.
Sementara itu, Komandan Satuan Brimob Polda Sultra, Kombes. Pol Adarma Sinaga mengatakan, personel Satuan Brimob Polda Sultra berada di bawah kendali operasi (BKO) Polda Papua itu akan bertugas selama 6 bulan.
Sebelum menjalankan tugas sebagai Satgas Amole, para personel Brimob Polda Sultra terlebih dulu akan mendapat pelatihan di Jakarta selama sebulan dan bergabung bersama Brimob dari 3 Polda yang ada di Indonesia.
Yakni Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Satuan Brimob Polda Banten dan Satuan Brimob Polda Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Sebelum diberangkatkan ke Papua, para personel akan melakukan latihan bersama di Jakarta guna menyatukan persepsi dan pola tindak dalam menghadapi ancaman kelompok teroris bersenjata di Papua," kata Adarma Sinaga.
Perintah Jenderal Andika Perkasa
Jenderal Andika Perkasa
Masih terkait keamanan PT Freeport, sebelumnya Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memberikan perintah terkait pengamanannya.
Jenderal Andika Perkasa meminta agar anak buahnya yang bertugas tidak main-main.
Dilansir Surya.co.id dari tayangan YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa, Panglima TNI mengevaluasi penempatan pos dalam rangka tugas pengamanan objek vital di Papua, salah satunya kawasan PT Freeport.
"Saya ingin tahu dan mulai menginventarisir apa yang bisa saya bicarakan dengan PT Freeport misalnya," kata Jenderal Andika.
Dalam arahannya, Panglima TNI menegaskan pelaksanaan tugas prajurit di lapangan terutama di kawasan objek vital nasional harus lebih bagus dari hari-hari sebelumnya.
Tak hanya itu, mantan KSAD itu juga mengevaluasi beberapa insiden yang kerap terjadi wilayah PT Freeport Indonesia.
Panglima TNI menanyakan langsung lokasi yang sering atau kerap terjadi penembakan di mana saja.
Berdasarkan informasi dari bawahannya mengatakan kontak senjata kerap terjadi dan berulang di Pos 60 hingga Pos 64.
Dalam arahannya, mantan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu menegaskan setiap prajurit harus patuh pada tugas pokok berdasarkan peraturan perundang-undangan.
"Saya ingin semua jaga diri, jaga anak buah dan jangan main-main," tegas lulusan Akademi Militer 1987 tersebut.
Terakhir, Jenderal Andika menegaskan akan memproses secara hukum setiap prajurit TNI yang terlibat atau terbukti melakukan pelanggaran hukum.
KKB Papua Lekagak Telenggen Serang Freeport
Pada tahun 2020 lalu, KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen melancarkan serangan.
Kali ini sasarannya adalah kendaraan trailer PT Freeport dan Pos TNI di rute pengamanan umum (RPU) 47, di Mile 60.
Kronologiya berawal saat KKB menembaki kendaraan trailer PT Freeport dan Pos TNI di rute pengamanan umum (RPU) 47, di Mile 60, pukul 09.40 WIT.
Alhasil, serangan KKB Papua itu dibalas oleh prajurit TNI-Polri.
Tim pengawalan dari Brimob Satgas Amole yang berada di belakang iringan kendaraan trailer memberikan bantuan kepada personel yang berada di pos RPU 46.
Mereka melakukan tembakan balasan ke arah KKB.
Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersbeut.
Hanya saja,3 kendaraan trailer bernomor lambung 1236, 894, dan 1026 kaca depannya terkena peluru KKB.
"Tidak ada korban dari penembakan tersebut," kata Era dalam keterangan tertulis, Jumat siang.
Dari hasil penyelidikan di lapangan, diketahui penembakan yang dilakukan di area Freeport, baik di dataran tinggi maupun dataran rendah, selama ini dilakukan beberapa KKB yang datang ke Tembagapura dengan pimpinan Lekagak Telenggen.
"Sampai saat ini aparat TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal yang melakukan penembakan tersebut," uja Era.
(*)