Find Us On Social Media :

Harga Gas Elpiji Naik, Pertamina Singgung Perang Rusia Ukraina, Apa Penyebab Utamanya?

Ilustrasi penjualan gas elpiji

Gridhot.ID - Perang Rusia - Ukraina hingga detik ini masih terus memanas.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, korban sudah berjatuhan akibat peperangan Rusia Ukraina.

Rusia juga sudah mendapatkan berbagai sanksi dari negara lain namun tetap saja peperangan tersebut dilanjutkan.

Di tengah peperangan Rusia Ukraina, Indonesia kini juga mendapatkan kabar buruk.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) menaikkan harga gas Elpiji nonsubsidi mulai hari ini, Minggu (27/2/2022).

Kenaikan ini membuat harga gas Elpiji 5,5 kilogram dan 12 kilogram meningkat menjadi Rp 15.500 per kilogram.

Lantas, apakah kenaikan harga dipengaruhi oleh konflik antara Rusia dan Ukraina?

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Irto Ginting menjelaskan penyesuaian dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas.

Dia bilang, pihaknya masih memantau lebih lanjut perkembangan konflik antara kedua negara tersebut.

Baca Juga: Laris Manis di Masa Depan, Ini Dia Prospek Kerja Lulusan Jurusan Kuliah Informatika, Cuan di Mana-mana

"Kita masih monitor dampak dari perang Rusia - Ukraina terhadap CPA," kata Irto kepada Kompas.com, Minggu (27/2/2022).

Di sisi lain kata Irto, harga CPA sudah tinggi sebelum konflik memanas pada Kamis (24/2/2022).