GridHot.ID - Konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas.
Melansir Kompas.com, Rusia telah mengirim pasukannya untuk maju ke segala arah pada Sabtu (26/2/2022).
Beberapa kali ledakan telah terjadi pada Sabtu malam di kota maritim strategis Mykolaiv di Ukraina.
Pada Minggu dini hari, dua ledakan terjadi hingga menerangi langit ibu kota Ukraina, Kiev.
Dilansir dari tribunwow.com, negara yang dimpimpin oleh Vladimir Putin itu dilaporkan telah membawa bom termobarik ke Ukraina.
Diketahui, bom termobarik adalah satu di antara senjata paling mematikan yang ditakuti dunia.
Bom termobarik diklaim memiliki daya ledak yang jauh lebih kuat daripada peledak konvensional.
Dilansir The Guardian pada Minggu (27/2/2022), kru CNN merekam momen saat Rusia mengangkut sistem mengangkut sistem pelontar TOS-1 yang berat menuju perbatasan Ukraina, Sabtu (26/2/2022).
Tak hanya itu, di media sosial Twitter, ada juga yang menyebut kalau TOS-1A pembawa senjata termobarik melintas di Tokmak, Ukraina Selatan.
Baca Juga: Tak Ada Nama Indonesia, Inilah Daftar Negara yang Mengirim Bantuan Militer ke Ukraina
TOS-1 memiliki julukan Buratino, Pinokio versi Rusia, karena hidungnya yang besar.
Sistem peluncur gandanya dipasang pada sasis tank T-72 yang mampu menembakkan roket termobarik menggunakan oksigen dari udara sekitarnya untuk menghasilkan ledakan bersuhu tinggi.
TOS-1 kali pertama digunakan militer Soviet di Afghanistan, dan yang terbaru dipakai di Suriah.
Pengerahan bom termobarik ini dilakukan ketika pasukan Rusia dan sekutu separatisnya telah menggunakan sistem roket berpeluncur ganda BM-21 Grad di timur dan selatan Ukraina.
Bom termobarik juga tampak dikerahkan di sekitar Kharkiv, lokasi munculnya foto-foto BM-21 yang hancur dan tewasnya seorang tentara Rusia.
Apa itu senjata termobarik?
Dikutip dari ABC Australia pada Minggu (27/2/2022), senjata termobarik memiliki berbagai ukuran, mulai dari granat berpeluncur roket untuk pertempuran jarak dekat, hingga versi besar yang dapat digunakan dari pesawat.
Senjata termobarik--juga dikenal sebagai bom udara, bom bahan bakar, dan bim vakum--disebut jauh lebih kuat daripada bahan peledak konvensional.
Waktu pembakarannya lebih lama, sehingga meningkatkan kapasitas destruktifnya.
Dari sifat ledakannya, bom termobarik efektif di area terbuka serta ruang terbatas seperti bunker, gua, dan area perkotaan.
Perang Rusia vs Ukraina terjadi di perkotaan, sehingga ada kemungkinan pengunaan bom termobarik.
Lalu, apakah bom termobarik senjata Rusia yang baru?
Tidak. Ide pembuatan senjata ini sudah ada sejak Perang Dunia II, tetapi baru beberapa waktu kemudian dikerahkan.
Pasukan Amerika juga pernah menggunakan senjata termobarik di Perang Vietnam, karena lebih efektif daripada napalm untuk membabat hutan guna mendaratkan helikopter.
Senjata termobarik juga sempat dipakai AS di Afghanistan setelah insiden 9/11 saat memburu Osama bin Laden di gua-gua wilayah pegunungan Tora Bora.
Adapun bom termobarik sebagai senjata Rusia pernah dikerahkan dalam konflik Chechnya lebih dari 20 tahun lalu. (*)