GridHot.ID - Ramadhan 2022 sebentar lagi tiba.
Tentu saja sejak saat ini, terbayang-bayang menu khas bulan puasa.
Tak terkecuali menu khusus yang hanya ada di Bali saat bulan Ramadhan, yakni sate susu sapi.
Mengutip Kompas.com, dari namanya, mungkin ada yang mengira bahwa sate susu sapi terbuat dari daging sapi dan dicampur dengan susu.
Kendati demikian, hidangan buka puasa khas Denpasar, Bali tersebut merupakan sate yang terbuat dari puting susu sapi.
Sementara itu, dilansir dari Tribun-bali.com, setiap daerah biasanya memiliki sajian khas Ramadhannya masing-masing.
Hal ini dapat juga dilihat pada Kampung Jawa yang ada di Pulau Dewata, Bali.
Ada satu kuliner unik khas Bali yang hanya bisa ditemukan saat bulan puasa tiba.
Kuliner unik yang dimaksud adalah sate susu.
Sesuai namanya sate susu khas Bali merupakan sajian sate yang bahan bakunya menggunakan puting susu sapi.
Selain bahannya yang tidak biasa, sate susu khas Bali rupanya hanya bisa ditemui saat Ramadan saja.
Biasanya sate susu khas Bali tersebut menjadi menu takjil untuk berbuka dan akan sulit ditemukan setelah lebaran.
Asal Usul Sate Susu
Sate susu termasuk menu Ramadan yang paling populer di Kampung Jawa, Bali.
Belum ada yang tahu secara persis kapan kudapan satu ini diciptakan, namun konon katanya sate susu mulai populer sejak 1970-an.
Sate susu ini dicetus pertama kali karena pada zaman dulu kantong susu sapi sering dibuang percuma.
Kebanyakan orang hanya akan mengolah daging, iga, tulang, lidah, atau jeroan sapi.
Kemudian ada seorang pedangan yang berinisiatif untuk memanfaatkan bagian dari kantong susu sapi.
Oleh karena itu, muncullah sebuah ide menjadikan kantong susu sapi tersebut sebagai kudapan lezat berupa sate.
Fakta Unik Sate Susu Khas Bali
Sebagai kudapan khas Ramadan di Kampung Jawa, Bali, sate susu memang terbilang cukup unik.
Mulai dari bahan baku, bumbu, sampe proses pengolahan memang berbeda dengan sate pada umumnya.
Ada sejumlah fakta menarik terkait hidangan sate susu khas Bali sehingga menjadikan menu ini begitu spesial.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta unik sate susu khas Bali:
1. Hanya Ada Saat Ramadan
Sate susu khas Bali digadang-gadang sebagai kuliner khas Ramadan karena memang selalu hadir saat bulan puasa tiba.
Hal ini dipengaruhi oleh stok bahan baku utama sate susu yang memang sangat terbatas di luar bulan Ramadan.
Oleh karena itu, tidak heran jika di luar bulan puasa mungkin hanya ada sedikit sekali penjual sate susu khas Bali tersebut.
2. Proses Pengolahan
Sebagai kudapan yang tidak biasa, cara mengolah sate susu juga berbeda dengan sate pada umumnya.
Mula-mula kantong payudara sapi dibersihkan terlebih dahulu kemudian harus direbus hingga 5 jam.
Setelah itu barulah kantong payudara sapi tersebut dipotong-potong kecil lalu dibumbui dengan berbagai rempah.
Kemudian potongan kanotng payudara ditusuk menggunakan tusukan sate, lalu dibakar sperti sate pada umumnya.
3. Bumbu Sate Susu
Tidak hanya dalam proses pengolaan, sate susu juga dimasak menggunakan bumbu yang berbeda.
Sate susu menggunakan bumbu rempah khusus yang dibuat dari tepung beras yang dicampur santan.
Kemudian, bumbu tersebut dicampur lagi dengan aneka aneka rempah-rempah.
Mulai dari bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, kunyit, jahe, ketumbar, garam, gula pasir, dan sedikit terasi.
Penggunaan rempah tersebut bertujuan untuk menghasilkan cita rasa yang gurih, sedikit pedas dan aroma rempah yang kuat.
4. Tekstur Sate Susu
Sate susu terbilang memilik tekstur yang berbeda dengan sate pada umumnya.
Menurut warga sekitar, sate susu memiliki tekstur yang nyanggel yang berarti enak dan legit serta gampang dikunyah.
Ketika mengunyah sate susu, tekstur sate ini akan terasa seperti sedang mengunyah potongan daging yang ada pada soto babat.
Tidak hanya itu, sate susu dagingnya juga sangat lembut karena sudah melalui proses perebusan selama berjam-jam.
5. Hanya Ditemukan di Kampung Jawa
Sate susu khas Bali merupakan hidangan unik yang hanya bisa didapatkan di Kampung Jawa.
Biasnya saat Ramadan Kampung Jawa akan menjadi padat karena dipenuhi oleh pedagang sate susu.
Kampung Jawa menjadi satu-satunya wilayah yang menajajakan sate susu pada saat Ramadan tiba.
Biasanya lokasi penjual sate susu berdampingan dengan Masjid Baiturrahman, salah satu masjid terbesar di Kota Denpasar.
Atau lebih tepatnya sebelum Kompleks Pemakaman Wanasari, Denpasar Barat.(*)