Niat Bantu Ukraina, Puluhan Warga Negara Jepang Daftarkan Diri Jadi Relawan Perang, Sekertaris Kabinet Jepang Tak Beri Izin

Kamis, 03 Maret 2022 | 13:25
Tribunnews

kepala Sekertaris Kabinet Jepang

GridHot.ID - Invasi Rusia yang dikerahkan oleh Presiden Vladimir Putin ke Ukraina yang menargetkan jatuhnya Presiden Volodymyr Zelensky tentu menjadi perhatian seluruh penduduk dunia.

Invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina yang menargetkanPresiden Volodymyr Zelensky tersebut telah dimulai sejak Kamis (24/2/2022).

Presiden Rusia Valdimir Putin benar-benar melancarkan invasi militernya ke kawasan kepemimpinan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Dikutip GridHot.ID dari Kontan.co.id, tak tinggal diam dengan invasi yang dilancarkan Rusia,Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskymeminta pembentukan "Legiun Internasional" pada Minggu (27/2/2022), lalu.

Dimana, ia juga mengajak warga dari seluruh dunia untuk bergabung bersama Ukraina untuk melawan Rusia.

"Siapa pun yang ingin bergabung dengan pertahanan Ukraina, Eropa, dan dunia dapat datang dan bertarung berdampingan dengan Ukraina melawan penjahat perang Rusia," kata Volodymyr Zelensky,Minggu (27/2/2022)

Ajakan tersebut juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada hari Minggu (27/2/2022).

Diketahui,Kedutaan Besar Ukraina mengatakan, sedang mencari sukarelawan dengan pengalaman medis, IT, komunikasi, atau pemadam kebakaran.

Namun, mereka tidak menjelaskan, apakah posisi itu bisa dilakukan di luar Ukraina atau harus bekerja langsung di Ukraina.

Baca Juga: Israel Tiba-tiba Muncul dan Kecam Serangan di Ukraina Padahal Baru Saja Serbu Jamaah Palestina Termasuk Anak-anak dengan Brutal

Relawan yang tertarik telah diberitahu untuk menghubungi Atase Pertahanan Kedutaan Besar Ukraina di negara asal mereka.

Ajakan tersebut pun menarik perhatian 70 pria asal Jepang.

Pasalnya,70 pria Jepang itu pada Selasa (1/3/2022) tergerak untuk mendaftarkan diri menjadi sukarelawan perang yang akan membantu Ukraina dalam menghadapi Rusia.

Dari 70 pria yang mendaftar, 50 diantaranya adalah mantan anggota Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) dandua veteran Legiun Asing Prancis.

Melalui Twitter, Kedutaan Besar Ukraina menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang Jepang atas tingginya minat untuk membantu Ukraina.

Mereka juga menyebutkan, semua yang berminat harus memiliki pengalaman.

"Setiap kandidat untuk ini harus memiliki pengalaman di Pasukan Bela Diri Jepang atau telah menjalani pelatihan khusus," tulis Kedutaan Besar Ukraina,dikutip dari Kontan.co.id, Kamis (3/32022).

Juru bicara Kedutaan Besar Ukraina untuk Jepang pun telah mengakui bahwa pihaknya menerima telepon dari orang-orang Jepang yang ingin berjuang untuk Ukraina tersebut.

Dikutip GridHot.ID dari Tribunnews, walau ada beberapa relawan Jepang yang sukarela meawarkan diri untuk membantu Ukraina, Pemerintah Jepang pun tak serta merta memberikan izin.

Baca Juga: Warga Nyesal Total dan Ingin Angkat Kaki dari Rusia, Rakyat Putin Mulai Rasakan Perihnya Sanksi Dunia Atas Kelakuan Invasi ke Ukraina

Jepang melarang keras warga negaranya untuk melakukan perjalanan ke Ukraina.

Peringatan ini ditegaskan kembali pada Rabu (2/3/2022) oleh Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno setelah mengetahui kabar mengenai sukarelawan perang.

"Kami telah mengeluarkan nasihat evakuasi di seluruhUkraina. Saya ingin Anda berhenti bepergian terlepas dari tujuan Anda," papar Hirokazu Matsuno, Rabu (2/3/2022). (*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Tribunnews.com, Kontan.co.id