Gridhot.ID - Bambang Susantono resmi dilantik menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN).
Pelantikan dilangsungkan oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/3/2022) sore.
Bambang dipilih Jokowi lantaran keahliannya di bidang transportasi perkotaan dan infrastruktur. Dia juga pernah menjabat sebagai wakil menteri.
"Kalau lihat dari pengalamannya, Pak Bambang kan cukup komprehensif ya. Dia punya keahlian di bidang transportasi perkotaan sama infrastruktur, juga punya pengalaman di pemerintahan (sebagai) wakil menteri," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Wandy Tuturoong saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/3/2022).
Tak hanya itu, lanjut Wandy, Bambang juga pernah berkecimpung di Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB).
Oleh karenanya, bagi Jokowi, Bambang merupakan paket komplit, punya cukup pengalaman sekaligus jaringan yang kuat.
"Saya kira memang sulit mencari orang seperti ini," ujar Wandy.
Adapun dalam perjalanan kariernya, Bambang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Perhubungan Kabinet Indonesia Bersatu II era Presiden Susilo Bambang Yidhoyono (SBY).
Sekaligus, ia pernah menjabat sebagai Komisaris Garuda Indonesia pada 2012.
Lantas berapa harta kekayaannya?
Melansir dariTribunnews.com, harta kekayaan Bambang dapat ditelusuri pada laman ELHKPN KPK.
Terakhir, Bambang melaporkan hartanya pada 2014 atau saat ia menjabat sebagai Wamenhub.
Total harta kekayaannya kala itu mencapai Rp 3.929.537.807.
Rekam Jejak Bambang Susantono
Sebelum Jokowi menjadi Presiden, Bambang Susantono menjabat sebagai Wakil Menteri Perhubungan yakni di Kabinet periode kedua Presiden SBY, 2009-2014.
Setelah itu, Bambang bergabung dengan Asian Devepoment Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia.
Dikutip dari laman resmi ADB, Bambang bergabung di ADB dengan menjabat sebagai Wakil Presiden ADB untuk Urusan Pengelolaan Pengetahuan dan Pembangunan Berkelanjutan.
Bambang bertanggung jawab secara umum terhadap pengelolaan Departemen Pembangunan Berkelanjutan dan Perubahan Iklim, Departemen Riset Ekonomi dan Kerjasama Regional, dan Departemen Hubungan Eksternal.
Ia menggantikan Mr Bindu Lohani yang telah memasuki masa pensiun.
Jabatan sebagai Wakil Presiden ADB ini ia pegang hingga sekarang dan bakal berakhir pada Juli 2022 nanti.
Soal seberapa dekat hubungan Jokowi dan Bambang, tak banyak catatan mengenai hal itu.
Meski demikian, melalui postingan Instagram, Bambang pernah mengunggah foto momen selfie dengan Presiden Jokowi.
Foto itu diunggah Bambang di akun Instagram @bambangsusantono pada 4 Maret 2020 lalu.
Dalam keterangan yang disampaikan Bambang, pertemuan antara dirinya dengan Presiden Jokowi terjadi pada 3 Maret 2020.
Dalam foto tersebut tampak pula Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Diskusi yang sangat menarik dengan #Presiden Indonesia Joko Widodo dan para menteri di Istana Kepresidenan. Semua bekerja untuk #pertumbuhan dan #pembangunan Indonesia dan #Asia . (3 Maret 2020)," tulis Bambang.
Profil singkat Bambang Susantono
Bambang kini menjabat sebagai Vice President Knowledge Management and Sustainable Development Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia yang bermarkas di Manila, Filipina.
Pria kelahiran 4 November 1963 ini juga tercatat sudah memiliki banyak pengalaman mentereng.
Ia pernah menjabat sebagi Pelaksana Tugas Menteri Perhubungan setelah Menteri Perhubungan sebelumnya, Evert Ernest Mangindaan, mengundurkan diri karena terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019.
Sebelumnya lagi, Bambang pernah menjadi Wakil Menteri Perhubungan, Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2010-2014.
Lantas dikutip dari ADB, Bambang bertanggung jawab atas manajemen pengetahuan ADB melalui pengawasan langsung dari Departemen Pembangunan Berkelanjutan dan Perubahan Iklim serta Departemen Riset Ekonomi dan Kerjasama Regional.
Dirinya mengawasi pengembangan publikasi dan laporan unggulan ADB tentang Indikator Pembangunan Utama Asia, Outlook Pembangunan Asia, dan Indikator Ekonomi.
Ini termasuk penelitian ekonomi makro, mikro dan regional dan integrasi keuangan untuk menginformasikan strategi kemitraan negara dan studi diagnostik antara lain.
Dia mengoordinasikan riset operasi multi-sektor ADB untuk mendukung investasinya melalui program bantuan teknis dari berbagai dana perwalian donor di seluruh sektor energi, transportasi, perkotaan, air, keuangan, pendidikan, dan kesehatan.
Sebelumnya, Bambang juga pernah memimpin beberapa lembaga penelitian dan mengajar di universitas.
Dia juga Anggota Dewan untuk perusahaan penerbangan, pelabuhan, telekomunikasi dan media.
Bambang meraih gelar PhD dalam Perencanaan Infrastruktur.
Dan memiliki gelar Master di bidang Teknik Transportasi dan Perencanaan Kota dan Wilayah dari University of California Berkeley.
Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung.
(*)