GridHot.ID -Konflik Rusia dan Ukraina turut berimbas pada wisatawan mancanegara asal Rusia yang kini sedang berada di pulau Bali, Indonesia.
Pasalnya, semenjak Rusia melancarkan aksinya untuk menginvasi Ukraina, para wisatawan asal Rusia yang berada di Bali pun mengalami kesulitan keuangan.
Dikutip GridHot.ID dariKompas.com, semenjak negaranya menginvasi Ukraina, para wisatawan asal Rusia yang sedang berada di Bali itu diketahui tidak bisa menarik uang dari mesin ATM karena transaksinya diblokir.
Untuk diketahui, sejumlah bank Rusia telah diblokir dari sistem Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).
SWIFT adalah sistem pembayaran yang menghubungkan ribuan lembaga keuangan dari seluruh dunia, termasuk bank, agar bisa mengirim dan menerima data transaksi, serta memindahkan uang dengan cepat.
Pemblokiran tersebut lantas membuat warga Rusia kesulitan untuk menarik uangnya dari luar negeri, termasuk Bali, Indonesia.Terkait kejadian ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, pemerintah Indonesia siap membantu para wisatawan Rusia tersebut, termasuk lewat Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia yang ada di Indonesia.
“Kita akan membantu jika mereka membutuhkan fasilitasi. Pihak Kedubes Rusia di Indonesia telah menyiapkan langkah–langkah dan telah menghadirkan kemudahan bagi warga negara Rusia. Demikian juga Kedubes Ukraina, untuk memudahkan warga Ukraina,” kata Sandiaga Uni, Senin (14/3/2022).Ia menambahkan, pihak Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga telah berkoordinasi dengan SAM (Staf Ahli Menteri) Manajemen Krisis, agar masalah ini tidak memburuk.
Sandiaga Uno juga berharap, kedutaan besarkedua negara bisa membantu warga negaranya yang tengah menghadapi masalah.
Khsusunya bagi Kedutaan Rusia agar dapat membantu warganya yang tengah mengalami kendala di Indonesia.
“Sama seperti kedutaan dan Kementerian Luar Negeri kita, memberi fasilitas bagi para warga negara Indonesia (WNI) yang ada dalam situasi konflik," pungkasnya,Senin (14/3/2022).
Dikutip GridHot.ID dari PosKupang,Kedutaan Rusia yang berada di Jakarta pun mengatakan hal serupa.
Kedutaan Rusia menyatakan bahwa pemerintahan Rusiaakan mendukung warganya secara langsung terkait masalah keuangan tersebut.
Pihaknya akan memberikan informasi dan bantuan kepada setiap warga Rusia yang sedang menghadapi masalah.
Denis Tetiushin, juru bicara Kedutaan Rusia mengatakan bahwa saat ini Bank Pochta Rusia menawarkan kartu virtual menggunakan sistem UnionPay China, bukan Visa atau Mastercard.
Sehingga, warga Rusia yang berada di luar negaranya, khususnya yang sedang berada di Indonesia, dapat mengakses uang dimana saja melalui Bank tersebut.
"Ini gratis dan orang dapat membukanya di mana pun mereka berada,"ungkapnya, dikutip dari Poskupang, Rabu (16/3/2022).
Tak hanya di Indonesia,lebih dari 7.000 warga Rusia juga mengalami kesulitan di Thailand.
Akibatanjloknya nilai mata uang rubel dan masalah pembayaran, mereka pun terdampar di negeri gajah putih itu.
Diketahui, sata ini kondisi ekonomi Rusia memang tengah menghadapi krisis,lantaran negara-negara barat sepakat untuk mengisolasi Rusia dari sistem keuangan global. (*)