GridHot.ID - Kasus kematian artis Thailand Tangmo Nida masih menjadi perbincangan hingga kini.
Melansir Tribun seleb, Tangmo Nida tenggelam di sungai Chao Phraya dekat Pibul 1 pier di Muang wilayah Nonthaburi sekitar pukul 10.40 pm, Kamis (24/2/2022).
Tangmo Nida ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada Sabtu (26/2/2022) sekitar pukul 01.00 pm.
Melansir Kompas.com, hasil autopsi pertama mengatakan tidak ada luka dan bukti kekerasan pada tubuh Tangmo Nida.
Sementara autopsi kedua akan digelar hari ini, Kamis (17/3/2022).
Institut Pusat Ilmu Forensik (CIFS) menjadi pihak yang akan melakukan autopsi kedua pada jasad Tangmo Nida.
Autopsi keduadilakukan untuk mengonfirmasi penyebab kematiannya.
Pada Rabu (15/3/3022), Thanakrit Jitta-areerat, sekretaris menteri kehakiman, mengatakan bahwa 15 anggota dewan institut memberikan suara bulat untuk melakukan postmortem pada jenazah Tangmo Nida.
Diketahui, jasad Tangmo Nida dipindahkan dari Institut Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Polisi ke kampus Universitas Rangsit Rumah Sakit Thammasat pada hari Selasa (15/3/2022).
Hal ini dilakukan sambil menunggu lampu hijau dari CIFS untuk penyelidikan medis lain guna menghilangkan keraguan publik.
Saksi mata bantah hasil otopsi sementara
Diketahui, hasil otopsi awal Tangmo Nida tidak menunjukkan tanda-tanda adanya luka memar di tubuh sang aktris.
Gigi dan tulang Nida pun ada pada tempatnya.
Namun, petugas penyelamat sekaligus saksi mata kematian Tangmo Nida, Ekkapun "Tide" Bunluerit, membantah hasil otopsi tersebut.
Menurut Tide, wajah Tangmo Nida terlihat seperti terkena pukulan benda keras.
Ia melihat ada memar di sekitar mata kanannya dan beberapa gigi Nida tampak patah.
Tide adalah orang pertama yang melihat jenazah Tangmo Nida setelah dievakuasi dari sungai Chao Phraya.
"Kalau memang tidak ada apa-apa, jenazahnya pasti sudah dikremasi," kata Tide, dilansir dari Morning News TV3, Rabu (16/3/2022).
Tide mengaku hanya mengungkapkan apa yang dilihatnya dan tidak ingin berbohong atau menutupi fakta.
Ibu Tangmo Nida geram
Ibu Tangmo Nida, Panida Siriyuthyothin, mengaku telah mendengar beberapa cerita konspirasi mengenai kejanggalan dalam kematian putrinya.
Panida juga mendengar komentar miring yang menyebut dirinya sebagai "ibu yang matre" atau hanya mementingkan uang.
Atas tudingan tersebut, Panida mengancam akan melaporkan pihak yang menyebar fitnah dan cerita bohong.
"Mulai sekarang, saya akan menuntut orang-orang yang menyebarkan berita bohong dan fitnah. Fitnah seperti tuduhan bahwa saya haus uang dan tidak mengkhawatirkan anak-anaknya," ujar Panida.
Panida mengaku bahwa ia telah habis kesabaran mendengar semua komentar pedas dan cerita bohong.
"Dulu ada yang bilang 'ibu muka uang', 'demi uang, bukan demi anak', mulai sekarang saya benar-benar mengambil tindakan," ujar Panida.
(*)