GridHot.ID - Perhelatan MotoGP Mandalika menyita perhatian dari seluruh dunia.
Melansir Banjarmasinpost.co.id, MotoGP Indonesia atau MotoGP Mandalika yang merupakan seri keri kedua Kejuaraan Dunia Grand Prix 2022 akan menggelar race pada Minggu (20/3/2022).
Ini akan menjadi balapan pertama MotoGP di Indonesia setelah 25 tahun atau 1997 silam.
Saat itu, Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Dua hari sebelum race, para pebalap telah mengaspal di Sirkuit Mandalika untuk menjalani sesi latihan bebas (FP1-FP2) hingga kualifikasi (Q1-Q2).
Dilansir dari Tribunsumsel.com, diketahui kalau ajang MotoGP Indonesia 2022 adalah ajang bergengsi.
Begitu banyak wisatawan mancanegara yang tertarik dengan ajang tersebut.
Selain itu pemberitaan mengenai ajang MotoGP Indonesia 2022 juga begitu ramai.
Disisi lain ada sosok Rara Istiani Wulandari yang merupakan pawang hujan Sirkuit Mandalika.
Dengan kemampuannya menghentikan Rara istiani melakukan aksi tersebut dengan ajaib,dilansir instagram lambegosiip, Minggu (20/3/2022).
"Ini namanya mbak Rara pawang hujan," ujarnya.
Rara meneriaki mantra untuk menghentikan hujan.
Awalnya banyak orang yang tidak percaya dengan mantra dari Rara.
"Sudah basah kuyup dia," kata perekam video.
"Wah keluar matahari mantap mantap, semangat mbak," ujarnya.
Teriakan terus diucapkan oleh Rara hingga hujan bergeser.
Akhirnya hujan benar-benar berhenti dengan kemampuannya.
"Udah terang," ujar Rara.
Inilah Kisah Rara Istiani Wulandari Pawang Hujan Sirkuti Mandalika : Kami Ikhtiar Alternatif
Inilah Rara Istiani Wulandari, pawang hujan Sirkuit Mandalika, pada ajang MotoGP Indonesia 2022.
Rara dipercaya untuk memodifikasi hujan dengan "teknologi" tradisional.
Sadar jika tak semua orang percaya dengan yang ia lakukan, Rara mengatakan bahwa ini adalah bentuk ikhtiar alternatif.
Kompas.com sempat menemui Rara Istiani Wulandari pada Jumat (18/3/2022) siang.
Letak tenda pawang hujan adalah di bagian utara sirkuit, dekat pintu masuk utama yang diberi nama julukan "Gerbang Hijau".
Sedikit di belakang pagar jalan utama, Kompas.com melihat suatu tenda kotak yang berisi berbagai perlengkapan sesajen.
Sebenarnya, ketika kami datang, sang pawang hujan tengah berkeliling sirkuit.
Akan tetapi, tak lama kemudian, dia pun tiba dengan diantar oleh mobil panitia berstiker khusus yang dapat memberinya akses ke seluruh jalanan di ring 1 sirkuit.
"Kemarin (Kamis) aspal sempat dinilai sedikit panas. Suhunya mencapai 60 derajat celsius," tuturnya saat ditemui pada Jumat (18/3/2022) siang.
"Saya sebagai tim doa pawang hujan yang direkomendasikan Pak Erick Thohir (Menteri BUMN) dan sering mengawal event-nya Presiden Jokowi dan event kenegaraan lain, bersama dengan tim ITDC dan Pak Hadi Tjahjanto sebagai koodinator lapangan melakukan modifikasi cuaca dengan kekuatan doa," tuturnya.
"Di sini, saya diminta menurunkan suhu agar lembap dan sejuk dengan sedikit hujan," katanya.
"Kita di Indonesia terbiasa (iklim) tropis, tetapi pebalap dari luar negeri memintanya yang sejuk. Saya minta support semua untuk bisa berjalan baik," ujarnya.
Ia pun menjelaskan cara-cara berbeda dalam memanggil atau menghalau hujan.
Ritual melibatkan sekumpulan sesajen yang dikelilingi parit air, sedangkan ritual lainnya melibatkan es batu dan abu kayu.
"Ini harus diawali doa. Kalau di sana (memanggil panas) es batu cair, yang ini (memanggil dingin) es batu ditaruh sudah lama tidak cair-cair," ucapnya.
"Dari tadi pagi tidak cair. Itu kekuatan doa, kearifan lokal, orang Indonesia zaman dulu pun terkenal dengan kesaktian orang-orangnya dan saya memakai hadiah ini untuk membantu pagelaran event," tuturnya.
Rara pun berharap bisa membuat cuaca pada balapan hari Minggu tak akan seterik siang hari di sekitar Kompleks Sirkuit Mandalika dalam sepekan terakhir.
"Harapan saya hari Minggu tetap nyaman karena kita akan kedatangan banyak tamu," katanya.
"Yang penting tidak banjir seperti di WSBK. Sekali lagi, ini kan ikhtiar alternatif bahwa Indonesia punya sesuatu yang luar biasa," ujarnya. (*)