8 Makanan yang Bisa Meredakan Sakit Asam Lambung yang Menyiksa

Sabtu, 26 Maret 2022 | 11:13
Mymilk.com

Makanan yang bisa meredakan sakit asam lambung

GridHot.ID - Sakit asam lambung bisa menyerang siapa saja.

Tetapi biasanya, asam lambung terjadi pada mereka yang mengalami obesitas atau mereka yang makan tidak tepat waktu dalam jumlah besar.

Adapun gejala asam lambung antara lain heartburn atau sensasi terbakar di dada, sakit tenggorokan, regurgitasi (naiknya asam ke tenggorokan ataau perut), dipepsia (rasa tidak nyaman di perut bagian atas seperti), hingga batuk kering.

Dari kopi hingga cokelat, semua yang Anda makan dapat memperburuk gejala asam lambung,

Tapi ada juga makanan yang bisa meredakan sakit asam lambung Anda.

Melansir The Economic Times, berikut daftar makanan yang bisa meredakan asam lambung.

1. Melon dan Pisang

Kedua buah ini memiliki kandungan asam yang sangat rendah.

Oleh karena itu, mereka sangat efektif dalam meredakan gejala asma lambung.

Baca Juga: Air Rebusan Beras Bisa Jadi Obat Mujarab untuk Atasi Asam Lambung, dr Zaidul Akbar Bagikan Resepnya

2. Sayuran hijau

Sayuran hijau seperti sayuran berdaun, brokoli, kacang hijau, seledri, dan kembang kol memiliki kandungan asam yang rendah

Ini juga dapat membantu menjauhkan Anda dari keasaman yang ekstrem.

3. Nasi

Kandungan serat dan karbohidrat kompleks yang sehat dalam nasi sangat bagus untuk mengurangi sakit asam lambung.

4. Putih telur

Putih telur merupakan sumber protein yang baik.

Kandunganasam yang rendah menjadikannya pilihan yang baik untuk mengatasi mulas.

5. Tahu susu

Makanan kaya kalsium ini dapat menenangkan mulas dan meningkatkan pencernaan.

Baca Juga: Selain Pisang, Berikut 3 Buah-buahan Segar yang Mampu Atasi Masalah Asam Lambung

6. Kentang

Semua sayuran akar, kecuali bawang, baik untuk mulas.

7. Raw milk atau susu murni

Mengkonsumsi susu murni selama mulas memberikan bantuan instan. Ini juga membantu dalam peradangan perut.

8. Apel

Apel mengandung fitokimia fenolik yang dapat menenangkan mulas.

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber The Economic Times