Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Bos Indomie Fransiscus Welirang Tak Menyangka Ulang Tahun Anaknya Berubah Jadi Duka, Deynica Berpulang ke Rumah Tuhan Karena Insiden Tak Biasa

Rabu, 30 Maret 2022 | 10:13
Dok. Pribadi via Kompas.com

Fransiscus Welirang dan Deynica Welirang

GridHot.ID - Direktur Indofood Fransiscus Welirang kehilangan anak yang amat dicintainya, Deynica Welirang, beberapa tahun silam.

Deynica Welirang meninggal dunia di Singapura pada 29 Desember 2017.

Dua hari sebelum meninggal, Deynica Welirang sempat merayakan ulang tahun ke-39.

Dikutip dari Kompas.com, Deynica Welirang meningal karena terpeleset.

Insiden tersebut terjadi ketika dia tengah berlibur di Singapura.

Lewat media sosial Facebook, Fransiscus Welirang mengurai rasa dukanya.

Farnsiscus Welirang menyebut Deynica telah pulang ke Rumah Tuhan.

"Putri kami Deynica terpeleset dan jatuh sehingga mengalami kecelakaan yang fatal.

Deynica telah berpulang dengan tenang ke Rumah Tuhan," tulis Fransiscus Welirang, Jumat (30/12/2017).

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihirojiun, Kondisinya Makin Drop Usai Usai Berjuang Melawan Kanker, Artis Senior Ini Ketakutan Mimpikan Sahabatnya yang Wafat di Hari Sabtu: Jangan Ajak Gue Ya

Fransiscus Welirang yang tengah berduka mendapatkan kekuatan berkat dukungan dan doa dari banyak orang.

"Keluarga kami sangat berduka namun, berkat doa dan dukungan Bapak Ibu, Tuhan memberikan kami ketabahan dan kekuatan," sambungnya.

Sosok Fransiscus Welirang

indofood.com

Fransiscus Welirang

Melansir Grid.id, Ayahanda Deynica, Fransiscus Welirang adalah bos produsen mi instan merek Indomie, PT Indofood Sukses Makmur.

Setelah menamatkan pendidikan insinyur kimia bidang plastik di Institute South Bank Polytechnic, London, Inggris tahun 1974, Frangky, sapaan Franciscus, mulai bergabung di Salim Grup.

Frangky muda mengawali sepak terjangnya bergabung dengan Salim Economic Development pada tahun 1974 hingga 1975.

Pada tahun 1977 hingga 1991 Frangky mulai diorbitkan ke salah satu anak perusahaan Salim Grup di Bogasari Flour Mills sebagai Wakil General Manager.

Karier Frangky semakin cemerlang ketika dirinya menjabat General Manager pada tahun 1991-1992.

Pada tahun 1992, Frangky dirotasi sebagai tour of duty PT Indocement Tunggal Prakarsa, milik Salim Grup.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihirojiun, TNI AL Sampai 3 Kali Minta Izin Makamkan Pratu Wilson di Taman Makam Pahlawan, Ternyata Ini Alasan Keluarga Kekeh Kebumikan Sang Prajurit di Pekarangan Rumah

Ketika Bogasari diakuisisi PT Indofood Sukses Makmur (ISM), Frangky Welirang sebagai CEO dan presiden direktur menggantikan Eva Riyanti Hutapea.

Selain "putra mahkota" Anthony Salim, Franciscus Welirang digadang-gadang akan merajai Salim di kemudian hari.

Frangky dan Bogasari

Kesederhanaan dan keinginannya yang besar membina pengusaha kecil merupakan kunci kesuksesan Frangky.

Pembinaan itu yang kemudian menentukan cetak biru kemajuan Bogasari dan Indofood.

Sebab para pengusaha kecil termasuk pedagang kue dan mie instan di kaki lima berjasa atas pendistribusian produk Bogasari dan Indofood pada para konsumen.

Puluhan ribu pengusaha kecil ini tersebar di seluruh Indonesia.

Frangky sendiri mengakui jaringan pengusaha kecil adalah jaringan yang membuat Bogasari besar.

Sebab bagi masyarakat awam maupun elit kelas menengah ke atas, makanan berupa roti, kue-kue, mie instan, dan makanan ringan lain berbahan baku terigu telah menjadi makanan pokok kedua setelah nasi.

Baca Juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Setengah Mukanya Tertutup Topeng saat Tampil di TV, Ternyata Ini Wajah Asli Mendiang Bang Napi 'Waspadalah', Jargonnya Dikenang Pemirsa

Franky menambahkan, mitra bisnis Bogasari itu, mencakup pedagang roti, pedagang bakso, maupun pedagang kue basah di emperan toko Pasar Senen dan Blok M.

Kalau mereka tumbuh dan berkembang, tentunya Bogasari juga berkembang.

Kalau mereka bangkrut, Bogasari juga tutup.

Frangky menyebutkan terdapat puluhan ribu pengusaha kecil dalam naungannya. Mereka semua memperoleh bantuan dan binaan.

Bantuan itu, misalnya berupa dana, penyuluhan, latihan, dan konsultasi untuk memperkuat jaringan para pengusaha kecil.

Mereka itulah yang secara alamiah menjadi jaringan usaha terpenting serta berperan membesarkan Bogasari, dan sebagai timbal-balik mereka dibina oleh Bogasari.

Menurut Frangky, pembinaan ini sudah dilakukan sejak awal Bogasari berdiri.

Bogasari mendirikan Kelompok Wacana Mitra lembaga khusus membina pengusaha kecil.

Kelompok ini terjun langsung memberikan latihan dan penyuluhan bagaimana mengelola usaha kecil, etika bisnis, administrasi keuangan, kualitas produk, hingga pengetahuan lainnya.

Baca Juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, 2 Kali Operasi Jantung Sebelum Meningggal Dunia, Pemilik Jargon 'MakNyus' Ini Ternyata Punya Sederet Fakta Menarik Semasa Hidupnya

Diterbitkan pula buletin Wacana Mitra untuk memberikan edukasi, dorongan dan semangat kepada pengusaha kecil melalui artikel-artikel yang dimuat.

Misalnya tulisan tentang keberhasilan pengusaha Mie Kocok Bandung, atau pengusaha roti bantal dan sebagainya.

Bogasari adalah satu dari empat produsen terigu dengan omzet pertahun mencapai Rp 5 triliun.

Tiga lainnya yaitu PT Sriboga, PT Panganmas, dan PT Berikari.

Sebagai produsen terbesar, 70 persen pangsa pasar terigu yang tiap tahun bertambah lima hingga sepuluh persen dikuasai oleh Bogasari.

Pertambahan pangsa pasar terigu nasional antara lain dipicu oleh semakin besarnya masyarakat untuk mengkonsumsi makanan bukan nasi.

Makanan itu seperti roti, mie, kue, biskuit, demikian pula maraknya kemunculan restoran cepat saji (fastfood) yang menawarkan aneka jenis makanan seperti burger, hot dog, pizza, kebab, donat yang sebagian besarnya berbahan baku terigu. (*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com, Grid.ID