GridHot.ID - Sosok Celine Evangelista memang tak asing lagi di telinga publik.
Diberitakan GridHot sebelumnya, siapa yang menyangka jika artis cantik Celine Evangelista ternyata merupakan keturunan dari pahlawan nasional?
Mantan istri Stefan William ini rupanya cicit dari H Fadeli Luran.
Bahkan nama kakek Celine diabadikan dalam nama jalan.
Dilansir dari surya.co.id, belakangan, Celine Evangelista jadi sorotan usai membolehkan anak-anaknya, Lucio Otthild William dan Eadred Koa Lewis belajar salat tarawih.
Lucio dan Koa belajar salat tarawih bersama Marissa Brigita, adik Celine, di rumahnya.
Momen saat kedua anak Celine Evangelista dan Stefan William belajar shalat tarawih dibagikan diabadikan Marissa Brigita di akun Intagramnya.
Bukannya marah karena berbeda keyakinan, Celine justru mengunggah ulang unggahan itu di instagram story-nya.
"Taraweh Cio Koa pertama," tulis Celine Evangelista di cerita Instagram @celine_evangelista dikutip pada Senin (4/4/2022).
Celine juga terlihat me-repost sebuah postingan dari teman di Instagramnya yang membagikan momen anaknya tengah memakai sarung.
"Tarawih sibuk sama sarung yang nyala-nyala, yang sibuk benerin sajadah gak tau lah," tulisnya.
Tak sampai disitu, mantan istri Dirly idol itu juga terlihat sibuk menyiapkan makanan untuk disantap saat sahur.
"Berhubung DAM mau dimasakin sahur pertama akhirnya kita silaturahmi lagi dengan nampan dapur dan cobek," tulis Celine saat me-repost akun @marissabrigitta.
Ini bukan kali pertama Celine melakukan hal-hal islami.
Dalam kesempatan lain, ketika perayaan pesta ulang tahunnya pada beberapa hari kemarin, tepatnya pada 2 April 2022 dia menggunakan sebuah pashmina berwarna biru, dengan gamis yang juga memiliki warna senada.
Saat perayaan ulang tahunnya, Celine nampak mengundang seorang alim ulama untuk memberikan tausiah dihadapannya dan tamu yang hadir.
Diketahui Celine Evangelista sendiri adalah seorang yang beragama Katolik.
Meski demikian, latar belakang keluarganya banyak yang muslim.
Bahkan Kakek buyut Celine, Fadeli Luran adalah seorang ulama besar dan pahlawan.
Ia berjasa karena telah mempersatukan umat islam di Sulawesi Selatan.
Fadeli Luran adalah pejuang dan pernah menjadi Komandan Batalyon di Sulawesi.
Semasa hidupnya, ia merupakan figur pemimpin yang brilian.
Dalam arti, ia sanggup menjabat berbagai posisi krusial di sejumlah organisasi.
Di samping Ketua Umum DPP IMMIM, Fadeli Luran juga diangkat menjadi Ketua Orpeha (Organisasi Persaudaraan Haji) maupun anggota Dewan Penyantun Unhas, Universitas Negeri Makassar, Universitas Muhammadiyah, UIN Alauddin serta Universitas Bosowa.
Pada tahun 60-an, Fadeli Luran menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong (DPRD-GR) Kotapraja Makassar.
Kurun waktu 1965-1967, ia menjabat Ketua Umum Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI).
Pada 1967, Fadeli Luran yang punya kualitas kepribadian individu diserahi tugas oleh Andi Pangerang Pettarani sebagai Ketua Yayasan Badan Wakaf UMI Makassar.
Universitas Muslim Indonesia sendiri adalah salah satu universitas terbesar di Indonesia yang punya puluhan ribu mahasiswa.
Popularitas Fadeli Luran membuatnya kerap bertemu dengan orang terkenal seperti Bung Hatta dan mantan Presiden Soeharto.
Pada 1980, Fadeli Luran bersama Jusuf Kalla, AT Salama serta H Ince Muhammad Ibrahim, membangun Rumah Sakit Faisal.
Rumah sakit yang dibiayai Kerajaan Arab Saudi tersebut, terletak di kawasan Gunungsari seluas lima hektar.
Dalam menopang keberadaannya, dibentuk pula Yayasan Rumah Sakit Faisal (Yasrif).
Secercah harapan terlintas untuk membangun rumah sakit ketika Duta Besar Saudi Arabia Sheikh Bakr Alkhamais menjalin ukhuwah dengan Fadeli Luran.
Niat luhur tersebut akhirnya mendapat lampu hijau seterang kristal dari Kerajaan Arab Saudi.
Selain sebagai pionir pembangunan serta Ketua Yasrif, Fadeli Luran juga mendirikan Apotik Farida Rahmah pada 1980.
Tak hanya bikin rumah sakit dan sekolah, Fadeli Luran juga menggelar Fadeli Luran Award.
Penghargaan ini diberikan kepada mubalig-mubalig agung Indonesia. Penerima Fadeli Luran Award antara lain Prof Dr M Quraish Shihab dan Prof Dr Nasaruddin Umar.
Untuk menghargai jasa Fadeli Luran, maka pemerintah Sulawesi Selatan mengabadikannya dalam bentuk nama jalan di Pangkep.
Jalan Fadeli Luran terletak di Jalan Poros Minasate’ne.
Jalan Fadeli Luran merupakan akses alternatif bagi para karyawan yang berdomisili di Makassar, tetapi, bekerja di Pangkep.
Kakek Celine Evangelista Tak Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Fadeli Luran wafat pada Ahad, 1 Maret 1992.
Ia menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta.
Celine sendiri rutin mengunjungi makam kakek buyutnya di Panaikkang, Makassar, Sulawesi Selatan seperti yang pernah diunggahnya di instagram beberapa waktu laulu.
"Pulang ke Makassar kampung Kakek ku.. Ziarah ke makam kakek Buyut ku Haji Fadeli Luran , ke Kakek kandung ku Sultani Fadeli Luran & keluarga yg lain," jelas Celine dalam captionnya.(*)