Gridhot.ID -Memasuki bulan suci Ramadhan, masyarakat muslim telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut lebaran nanti, termasuk fashion dan pirantinya.
Selain pakaian, wanita muslim juga akan berbondong-bondong membeli produk kecantikan baru.
Ini akan menjadi kesempatan emas bagi pebisnis kosmetik maupun skincare atau bagi seseorang yang ingin memulai bisnis di dunia kecantikan.
Saat ini, produk kosmetik maupun perawatan lokal sangat diminati oleh masyarakat.
Data Kementerian Perindustrian menunjukkan adanya pertumbuhan signifikan di sektor kosmetik pada tahun 2020 sebanyak 9,39%.
Sementara Menurut data BPOM, ada peningkatan sebanyak 85% untuk produk-produk skincare yang diluncurkan di tahun 2021 dibanding tahun sebelumnya.
Sebuah lembaga riset pasar e-Marketer, potensi pasar untuk kategori kecantikan di e-commerce, selama periode awal Februari 2021 telah mencapai total penjualan sebesar Rp 963,5 miliar.
Sebuah lembaga riset pasar e-Marketer, Compas, potensi pasar untuk kategori kecantikan di e-commerce, selama periode awal Februari 2021 telah mencapai total penjualan sebesar Rp 963,5 miliar.
Kategori terlarisnya yaitu perawatan wajah. Kategori ini mendominasi 39,3% dari total penjualan untuk kategori kecantikan atau senilai Rp 376,8 miliar.
Penjualan untuk kategori skincare sendiri sudah berhasil mencapai Rp 378 Miliar hanya dalam dua minggu di awal bulan Februari 2021 lalu.
Penjualan brand skincare lokal pun terbilang tinggi.
Dalam dua minggu pertama di bulan Februari 2021, total penjualan di marketplace mencapai Rp91,22 miliar dengan jumlah transaksi sebesar 1.285.529.
Untuk memulai bisnis produk kecantikan di Indonesia kini bisa dilakukan dengan mudah dengan adanya jasa maklon kosmetik.
Maklon adalah kegiatan manufaktur produk yang dilakukan sebuah perusahaan yang dilakukan sesuai permintaan pihak lain. Istilah lainnya adalah makloon atau maklun. Arti kata maklun dalam KBBI adalah upah membuat pakaian, perhiasan, dan sebagainya.
Terlebih Indonesia memiliki pabrik dengan tim R&D yang profesional di bidangnya, salah satunya PT. Neo Kosmetika Industri.
"RnD PT. Neo Kosmetika Industri memformulasikan berbagai produk dari kosmetik hingga skincare. Terbagi menjadi berbagai tim untuk meng-handle berbagai jenis produk, yaitu tim decorative, tim bodycare, tim skincare and toiletries, tim packaging development dan tim regulatory," tutur Putri Maulinda, Supervisor Research and Development PT. Neo Kosmetika Industri.
PT. Neo Kosmetika Industri memformulasikan produk atau membuat new product development sesuai permintaan klien.
Seluruh formula yang dikembangkan akan disesuaikan dengan permintaan klien dan pasar Indonesia.
Para tim R&D PT. Neo Kosmetika Industri memiliki pengetahuan yang komprehensif serta up to date di bidang kosmetik dan skincare, sehingga dapat terus mengikuti perkembangan pasar dan mengikuti tren yang sedang bergulir.
"Dalam pembuatan formula produk, kami tim R&D juga berdiskusi tentang produk benchmark sampel yang akan dibuat ke customer. Setelah membuat formula, kami akan melakukan trial skala lab. Formula trial skala lab ini kemudian menjadi produk sampel untuk diberikan ke tim marketing, yang nantinya tim marketing mengirim sampel ke klien," jelas Putri.
Setelah produk diapprove oleh klien, tim regulatory akan melanjutkan ke proses pendaftaran BPOM serta Halal.
Bagi klien yang belum memiliki ide desain kemasan, tim packaging development akan membuat desain kemasan sesuai dengan karakteristik product.
Mereka juga akan melakukan pengecekan stability dan compatibility produk sehingga menjamin mutu produk.
Selanjutnya dilakukan produksi skala manufaktur sesuai dengan order kuantiti.
Untuk kebersihan pabrik dan laboratorium PT. Neo Kosmetika Industri tak perlu diragukan lagi.
Mereka sangat menerapkan kebersihan dan kerapian di seluruh area.
"Sebagai contoh ruang produksi khususnya mesin, setiap mesin sebelum dan sesudah pemakaian selalu dibersihkan agar steril. Packaging dilakukan sanitasi agar packaging tidak terkontaminasi. Laboratorium kami juga dengan peralatan sesuai standar berkualitas baik yang dapat menunjang tim kami dalam melakukan riset dan pengembangan produk klien. Kami juga melakukan kalibrasi alat secara berkala untuk memverifikasi akurasi alat," kata Putri.
Selama proses produksi, tim R&D memakai jas lab, cap untuk kepada, sarung tangan dan masker.
Hal ini dilakukan untuk menjamin mutu dan kualitas produk tetap higienis.
Laboratorium R&D PT Neo Kosmetika Industri sendiri telah tersertifikasi dan dilengkapi dengan instrumen berkualitas untuk menunjang produksi yang maksimal.
"Produk PT Neo Kosmetika Industri merupakan produk yg berkualitas, teruji, dan memiliki nilai jual yang tinggi. Kami berkomitmen untuk terus berkembang dan tumbuh dengan produk-produk yang berkualitas dan didukung dengan layanan premium untuk semua customer," imbuhnya.
PT. Neo Kosmetika Industri juga menerapkan proses Quality Control (QC) yang ketat.
Mereka selalu memperhatikan proses agar meminimalisir kesalahan dan menciptakan produk dengan kualitas terbaik.
Setiap 15 menit dilakukan pengecekan pada saat penimbangan produk.
Pada awal kedatangan packaging primer, dilakukan sampling kebocoran packaging untuk mengkurasi kemasan layak pakai.
Selanjutnya, pada packaging sekunder dilakukan pengecekan berdasarkan color range standar minimum dan maksimum serta melakukan pengecekan ingredients pada packaging untuk kemudian disesuaikan dengan standarnya.
"Bagi calon pebisnis pemula, PT. Neo Kosmetika Industri akan membimbing klien tentang konsep produk baru, pemilihan bahan aktif hingga kemasan.
Jadi, bagaimana? Tertarik memiliki brand kosmetik atau skincare sendiri di bulan Ramadhan?," ujar Putri.(*)