Rencananya Puasa hingga Tarawih di Bulan Ramadan Buyar, Pria 20 Tahun Ini Nelangsa Ceritakan Nasibnya yang Berubah 180 Derajat Usai Tubuhnya Digerogoti Penyakit Ganas Ini: Saya Tak Diperbolehkan

Rabu, 06 April 2022 | 19:13
Gridpop.id

Irsyad Iskandar Sukiman pejuang kanker darah dari malaysia

GridHot.ID - Bulan Ramadan selalu menjadi hari yang ditunggu-tunggu umat Muslim seluruh dunia.

Melansir Tribunsolo.com, namun rupanya, tidak semua Umat Muslim bisa merasakan indahnya Ramadan lewat cara sempurna.

Ya, Ramadan tahun ini terasa berbeda bagi pria bernama Irsyad Iskandar Sukiman (20).

Dilansir dari Gridpop.id, bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat istimewa dan sangat ditunggu-tunggu oleh para umat Islam.

Pada bulan Ramadhan ini umat muslim akan melaksanakan puasa selama satu bulan penuh, sebelum bertemu dengan hari raya Idul Fitri.

Namun sayangnya, bulan Ramadhan tahun ini terasa berbeda bagi pria bernama Irsyad Iskandar Sukiman (20).

Irsyad tidak bisa menjalankan puasa Ramadhan lantaran ia merupakan seorang pejuang kanker asal Sarawak, Malaysia.

Kini, hidupnya berubah 180 derajat setelah dia didiagnosa mengidap kanker limfoma stadium empat.

"Saya awalnya mengalami gejala sejak April 2021. Pusing, saya tak bisa tidur malam, kerap berkeringat saat malam walaupun ada AC.

Baca Juga: Dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, Berikut Penjelasan Jumlah Rakaat Salat Tarawih yang Dilaksanakan Rasulullah, Simak Hukumnya Saat Pandemi Corona

Saya juga alami sakit dada dan susah bernafas," ujar Irsyad seperti dikutip Tribun Trends dari Mstar Selasa (5/4/2022).

"Saat pergi ke klinik, dokter berkata ada kaitan dengan otot sebab saya selalu main badminton.

Tapi saya syak benda lain. Akhirnya pada Agustus, saya pergi menemui dokter pakar. Pada 17 September, dokter menyatakan saya mengidap hodgkin lymphoma stadium empat," imbuhnya.

Irsyad mengungkapkan dia sudah menjalani 12 sesi kemoterapi namun hasilnya tak sesuai harapan.

Kini dia sedang dalam persiapan untuk menjalani sesi kemoterapi selanjutnya.

Bagi Irsyad, Ramadhan tahun ini dia merasa kurang bersemangat karena kondisinya.

"Ini Ramadhan pertama saya sebagai pejuang kanker. Rasa agak sedih karena saya tak dibolehkan berpuasa. Risau makin kurus nanti tak bagus untuk kemoterapi," ungkapnya.

Irsyad juga merasa sedih karena tak diperbolehkan salat tarawih di masjid.

"Tahun sebelum ini, memang saya sudah rencana tarawih di masjid mana, nak pergi bazar Ramadhan, ingin makan di luar dengan keluarga. Tapi kali ini sangat berbeda.

Baca Juga: Ibadah di Bulan Suci Bakal Diganjar Pahala Berlipat, Berikut Bacaan Doa 10 Hari Pertama Puasa Ramadan 1443 H, Dilengkapi dengan Arab Latin dan Terjemahannya

Saya juga tak diperbolehkan ke tempat yang ada banyak orang," tuturnya.

Irsyad juga sempat menceritakan tentang hobinya bermain badminton.

Dia mengaku aktif bermain badminton sejak usia 9 tahun.

Dia bahkan bermimpi menjadi atlet badminton.

Namun sayangnya, mimpi itu kini tak bisa terwujud.

"Setiap hari saya latihan, saya seperti tak percaya akan kena kanker. Rupanya kanker ini kalau hidup, dia tak melihat kita rajin olahraga atau tidak," ucapnya.

Irsyad pun berharap dirinya segera diberi kesembuhan.

Seperti dilansir dari Kompas.com, orang yang sedang sakit, sekiranya jika berpuasa akan lambat sembuh atau malah tambah parah, baginya tidak wajib berpuasa.

Namun demikian, ia wajib menggantinya di luar bulan Ramadhan jika sudah sembuh.

Baca Juga: Bukan Mustahil Khatamkan Alquran dalam Waktu Singkat, Intip Tips dan Strategi Jitunya untuk Diamalkan Selama Bulan Ramadan 1443 H

Jika tidak ada harapan sembuh, maka dia hanya wajib membayar fidiah.

Begitu juga orang tua yang sudah lanjut usia dan tidak mampu berpuasa, ia tidak wajib puasa Ramadhan.

Dia hanya wajib membayar fidiah sebagai ganti dari puasa yang ditinggalkan. (*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber TribunSolo.com, GridPop.ID