GridHot.ID - Umat Muslim kini tengah menunaikan ibadah puasa Ramadan 2022.
Melansir tribunnews.com, seluruh muslim di berbagai penjuru dunia pun begitu bersukacita tatkala memasuki bulan yang penuh berkah ini.
Namun, dikutip dari tribunnewsmaker.com, kesedihan menghampiri seorang pria yang harus kehilangan sang ayah tercinta.
Ia tak pernah menyangka sang ayah akan meninggalkannya secepat ini.
Kepergian sang ayah tercinta di hari ke-5 Ramadhan memberikan pukulan berat baginya.
Kisah pilu ini dialami oleh seorang pria bernama Muhammad Ilman Danie yang akrab disapa Danie.
Melansir mStar, ayah Danie meninggal secara mendadak di bulan Ramadan ini.
Sang ayah, Mohd Isamani Mohamed (52) tiba-tiba jatuh sakit pada Rabu (6/3/2022) lalu.
Tak berselang lama setelah sakit yang mendadak, Mohd Isamani meninggal dunia pada keesokan harinya yakni Kamis (7/3/2022) di Hospital Tengku Ampuan Rahimah (HTAR) Klang, Selangor, Malaysia.
Danie pun menceritakan kronologi sang ayah meninggal dunia secara mendadak.
Pada hari Rabu tersebut, sang ayah yang bangun untuk sahur tiba-tiba pingsan.
"Pada 6 April, ayah bangun pukul 5 pagi untuk sahur. Saat itu dia pergi ke toilet dan tiba-tiba pingsan. Tak berselang lama ayah sadar sendiri namun pingsan lagi," ujar pemuda berusia 22 tahun ini.
Setelah sadar sang ayah juga muntah dan langsung dibawa ke klinik.
"Setelah itu ayah muntah-muntah di kamar mandi. Ibu saya kemudian mengirim pesan ke grup WhatsApp untuk mengabarkan kondisi ayah. Ayah juga terpaksa berdiri karena kesulitan bernapas dalam posisi duduk," lanjutnya.
Saat dibawa ke rumah sakit, kondisi jantung sang ayah ternyata sudah kritis.
"Saat dibawa ke klinik, ayah disarankan untuk dibawa ke rumah sakit. Dokter mengatakan kalau jantung ayah sudah kritis, tetapi masih bisa bertahan.
Kalau kondisinya sudah stabil, ayah akan dibawa ke Institut Jantung Negara (IJN)," papar Danie, seperti yang TribunNewsmaker.com kutip dari mStar.
Sang ayah juga diberi bantuan bernapasan dikarenakan kondisinya masih belum stabil.
Tak berselang lama, pukul 8.42 waktu setempat, sang ayah telah tiada.
"Karena keadaan ayah belum stabil jadi diberi bantuan pernapasan (CPR) beberapa kali. Pada 7 April pukul 3 pagi, ayah dipindahkan ke ICU.
Namun pukul 8.42 pagi, kami mendapat informasi kalau ayah sudah tiada," pilu Danie.
Jenazah sang ayah langsung dimakamkan di hari yang sama di Tanah Perkuburan Seksyen 21, Shah Alam.
Danie ternyata menyimpan kisah pedih di balik kepergian sang ayah.
Hal ini dikarenakan Danie sedang berada di kampus saat sang ayah sakit.
Ia belum sempat merasakan buka bersama sang ayah di Ramadhan tahun ini.
"Pada hari ayah saya masuk rumah sakit, saya ada kelas. Selepas Zuhur, saya langsung pulang dan menuju ke rumah sakit.
Saya sempat bertemu ayah saat masih sadar. Ketika itu ayah tak sempat mengatakan apapun dan hanya memberikan salam sambil memandangi," ujarnya pilu.
Danie tak percaya sang ayah meninggal secara mendadak.
Ia yakin sang ayah merupakan orang sehat karena selalu menjaga pola makan.
Sejak awal Ramadhan, Danie berada di perantauan untuk kuliah.
Anak kedua dari enam bersaudara ini awalnya berencana untuk pulang pada 16 April mendatang.
"Saya masih tak percaya ayah meninggal karena dia orang yang sehat dan menjaga makanan.
Saya puasa di perantauan (kampus) sejak hari pertama Ramadhan. Saya berencana pulang untuk buka bersama keluarga pada 16 April," tutur Danie.
Kesedihan dirasakan Danie karena tak sempat menikmati buka puasa bersama dengan sang ayah di Ramadhan tahun ini.
"Sedih karena tak sempat buka puasa bersama ayah di tahun ini. Biasanya beliau yang selalu memanggil dan membangunkan saat sahur.
Setelah ini siapa yang akan membangunkan kami? Masih tak percaya, rasanya seperti mimpi," pilu Danie.
Kehebohan membeli takjil hingga buka puasa bersama almarhum sang ayah kini tinggal kenangan.
Tentu saja Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini akan terasa berbeda tanpa kehadiran almarhum.
"Senang dapat berbuka puasa satu meja dengan semua anggota keluarga. Rindu duduk lengkap dalam satu meja. Setiap kali berpergian, almarhum suka membeli martabak daging.
Idul Fitri tahun ini juga tak tahu akan memakai baju seperti apa. Pakai baju tahun lalu juga tidak masalah," pungkasnya. (*)