GridHot.ID - Puasa di bulan Ramadan adalah kewajiban kita sebagai seorang muslim.
Kemudian, syarat utama ibadah Puasa Ramadan ialah melaksanakannya dengan diawali niat.
Dilansir dari TribunMakassar, sebelum menjalani ibadah Puasa Ramadan, tentunya umat Muslim diwajibkan untuk berniat dahulu.
Biasanya sebagian umat muslim berniat puasa saat malam hari, usai salat Tarawih ataupun sebelum tidur.
Puasa Ramadan di sini artinya tidak hanya makan dan minum di siang hari, tapi harus juga bisa menahan diri dalam segala hal yang berkaitan dengan hawa napsu dan emosi.
Dalam ibadah puasa saat Ramadan, penyakit maag, kerap kali menjadi hal yang membuat galau penderitanya.
Ahli gizi Banjarmasin Rabiatul Adawiyah, S.Gz., RD menyampaikan sejumlah tips yang dilakukan agar penderita maag tetap bisa berpuasa dengan tubuh selalu sehat dan bugar.
Dilansir dari BanjarmasinPost, menurut Rabiatul Adawiyah, S.Gz., RD, Ahli Gizi Rumah Sakit Ansari Saleh Banjarmasin, banyak orang yang beranggapan bahwa puasa juga memperparah penyakit maag. Padahal justru sebaliknya, puasa dianjurkan banyak dokter.
Sebab dengan begitu pola makan jadi lebih teratur, dan cenderung lebih sedikit mengonsumsi makanan berlebihan daripada hari-hari biasanya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi penderita maag yang ingin berpuasa, yakni jangan melewatkan makan sahur.
Ini sangat penting, mengingat perut akan kosong dalam waktu yang sangat panjang, maka sebisa mungkin harus mengisi perut. Konsumsi makanan bergizi seimbang.
"Hindari makanan yang terlalu pedas dan asam. Konsumsi air putih yang cukup agar tidak lemas seharian. Akan lebih bagus juga jika mengakhirkan waktu sahur," ujarnya.
Hindari bermalas-malasan saat berpuasa. Tetap lakukan aktivitas fisik, bila perlu melakukan olahraga ringan agar hormon dan aliran darah tetap berjalan lancar.
Maka dari itu saat sahur dianjurkan untuk menonsumsi air putih yang cukup untuk menunjang melakukan aktivitas harian.
Hindari mengkonsumsi makanan yang berlemak dan digoreng, usahakan makanan diolah dengan cara mengukus, merebus, dan memanggang.
Konsumsi bahan makanan yang mengandung protein rendah lemak seperti daging sapi, ayam yang empuk dan rendah lemak (dapat digiling/dicincang), ikan sungai maupun laut, telur direbus/ceplok air, susu skim.
Jangan lupa untuk konsumsi buah dan sayur pada saat sahur dan berbuka. Sayur yang disarankan ialah sayuran muda yang tidak menimbulkan gas seperti bayam, labu kuning, toge, buncis, labu siam, wortel,dan brokoli. Brokoli mengandung kalium dan sulfur yang baik untuk pencernaan.
Untuk pilihan buah, pilih buah matang atau sari buah, pepaya, pisang, melon mengandung kalium yang dapat menetralisir pH lambung. Selain itu pisang juga mengandung potasium yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah akibat stres.
Jangan menunda waktu berbuka. Segera berbuka puasa ketika sudah tiba waktunya.
Di awali dengan mengonsumsi makanan ringan yang mengandung gula alami seperti kurma basah atau buah-buahan.
Jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan air putih. Sangat tidak dianjurkan langsung berbuka dengan makanan berat, karena lambung perlu waktu untuk berproses setelah beristirahat.
Hindari konsumsi makanan pedas dan tinggi lemak. Selain menghindari pemicu naiknya asam lambung, hal tersebut juga merupakan sunnah yang nabi Muhammad ajarkan ketika berbuka puasa.
(*)