GridHot.ID - Bulan Suci Ramadan identik dengan kebiasaan warga untuk ngabuburit alias menghabiskan waktu menunggu berbuka puasa.
Melansir dari Kompas.com, ngabuburit atau tradisi menunggu berbuka puasa ini biasanya diisi dengan kegiatan berburu takjil, melakukan kegiatan sosial, atau sekadar berkumpul bersama kerabat dan sahabat.
Melansir Tribunsolo.com, kawasan pintu masuk selatan Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri disulap menjadi pusat kuliner malam.
Sejumlah lapak pedagang pun berjejer sepanjang jalan pintu masuk. Sentra kuliner malam tersebut dinamai Kuliner Malam ala Wonogiri (Kumalagiri).
Sebagai informasi, Kumalagiri mulai dibuka sejak pukul 15.30 hingga pukul 22.00. Di momentum bulan Ramadan seperti ini, tempat tersebut cocok untuk tempat ngabuburit.
Sementara itu, dilansir dari tribunsolo.com, waktu buka puasa menjadi momen yang selalu dinantikan setelah seharian menahan lapar dan haus.
Kuliner khas Wonogiri memiliki cita rasa enak yang cocok untuk buka puasa.
Ada banyak pilihan kuliner yang bisa dijadikan pilihan untuk buka puasa.
Berikut makanan khas Wonogiri yang enak dan cocok dijadikan menu buka puasa:
1. Pindang Kambing
Menu yang cocok untuk dijadikan buka puasa adalah Pindang Kambing.
Kuliner ini sangat terkenal dan legendaris di Wonogiri.
Jika biasanya pindang dibuat dari ikan dan petis, di Wonogiri pindang terbuat dari daging kambing.
Hal inilah yang membuat kuliner ini unik dan banyak dicari banyak orang.
Salah satu warung makan yang menyajikan kuliner khas Wonogiri ini adalah Mbok Sinem.
Bagi yang belum tahu, pindang kambing merupakan makanan berbahan dasar tepung tapioka atau tepung gaplek dan kikil kambing yang dimasak bersamaan.
2. Nasi Tiwul
Kuliner ini sudah familar dan banyak dikenal di kalangan masyarakat.
Nasi Tiwul adalah makanan khas Wonogiri yang berbahan dasar singkong.
Singkong yang digunakan biasanya disebut gaplek atau singkong yang sudah dikeringkan.
Lalu dihaluskan dan diolah bersama gula jawa.
Makanan ini mudah sekali ditemukan di Wonogiri.
Lokasi yang banyak menjual Nasi Tiwul adalah pasar.
Harga yang ditawarkan cukup terjangkau.
Seporsi Nasi Tiwul sudah lengkap dengan lauknya.
3. Wader Goreng
Kuliner Wader Goreng di Wonogiri sangat enak dan sering dicari wisatawan.
Wader Goreng biasa jadi rekomendasi oleh-oleh yang cocok dibawa pulang usai mengunjungi Waduk Gajah Mungkur.
Memiliki cita rasa yang gurih dan enak, membuat Wader Goreng cocok dijadikan cemilan.
Dari pantauan Tribunsolo.com, banyak sekali penjual yang menjajakan kuliner ini di sekitar waduk.
Di sana pengunjung akan disajikan bermacam jenis ikan, mulai dari Wader, Patin, Nila tak kalah juga ada udang goreng. Khusus Nila, pengunjung bisa request untuk dibakar.
4. Cabuk Wijen
Cabuk Wijen jadi menu selanjutnya yang harus dicoba.
Makanan khas Wonogiri ini memiliki warna hitam.
Bagi beberapa orang pasti akan merasa heran dengan tampilan makanan tersebut.
Namun, jika sudah mencobanya pasti akan ketagihan.
Seperti namanya, makanan ini terbuat dari wijen yang dihaluskan.
Setelah halus, wijen kemudian dikukus.
Selanjutnya di-press untuk dipisahkan dari minyaknya.
"Untuk mendapatkan warna hitam, biji wijen tersebut kemudian diberi pewarna yang berasal dari arang batang padi," kata Samin pengerajin Cambuk Wijen pada Tribunsolo.com.
Biasanya cambuk wijen diolah seperti pepes, namun ukurannya lebih kecil mirip otak-otak.
Untuk menghasilkan rasa yang enak, cambuk wijen dicampur dengan bumbu-bumbu lalu dibungkus daun pisang.
Selanjutnya dikukus dan dibakar.
5. Besengek
Terakhir makanan yang bisa dicoba adalah Besengek.
Meski sedikit asing bagi beberapa orang, kuliner ini sangat enak.
Besengek merupakan makanan yang terbuat dari tempe melanding dan cabai hijau.
Kini kuliner khas ini sudah mulai susah ditemukan atau langka.
Namun, bagi Anda yang penasaran dan ingin mencoba bisa menemukannya di beberapa pasar di Wonogiri seperti Pasar Manyaran dan Pasar Dhoplang.
Salah satu penjual bernama Lilis Endang, mebeberkan ciri khas makanan ini.
"Terbuat dari tempe mlanding sama cabai hijau kadang ditambah dengan kulit melinjo," ungkapnya dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, cita rasa besengek sangat gurih.
Kuliner khas ini memiliki aroma ketumbar yang kuat.
Selain itu, makanan ini juga menggunakan bunga melinjo.
Besengek di daerah Wonogiri identik dengan tempe melanding atau tempe yang terbuat dari petai cina. (*)