Gridhot.ID - Komando Pasukan Khusus atau Kopassus baru saja merayakan hari lahirnya yang ke 70.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Kopassus sudah menjadi salah satu pasukan yang punya sejarah panjang di balik utuhnya negara Indonesia.
Berbagai misi mengerikan sudah dilewati para anggota Kopassus demi persatuan Indonesia.
Sudah bukan rahasia lagi, pasukan Kopassus merupakan salah satu pasukan hebat yang dimiliki TNI AD.
Dikutip Gridhot dari Sosok.ID, memiliki ciri khas tersendiri, yakni mengenakan baret merah hingga disematkan menjadi julukan dari pasukan ini.
Tapi apakah makna dari warna baret yang dikenakan oleh para prajurit TNI yang berbeda-beda setiap korps nya?
Setiap pasukan dari tiga matra TNI memang memiliki warna baret yang berbeda-beda.
Selain itu, masing-masing satuan juga memiliki ciri khas masing-masing pada baret yang mereka kenakan.
Baret menjadi salah satu kebanggaan pasukan TNI, pasalnya itu tidak didapat dengan mudah.
Tes-tes berat yang menguji mental dan fisik pun menanti bagi calon-calon prajurit yang mengikuti seleksi.
Setelah menjadi anggota TNI, baik itu Angkatan Darat, Angkatan Laut, maupun Angkatan Udara, prajurit akan menerima baret sesuai dengan di matra mana dia bertugas.
Terlebih untuk mendapatkan status sebagai anggota pasukan khusus Indoensia dengan warna baret tertentu, diperlukan upaya yang sangat berat dan bahkan harus bertaruh nyawa.
Melansir Tribunews, untuk mendapatkan baret merah dengan lambang Tribuana Chandraca Satya Dharma milik Kopassus misalnya, para calon prajurit komando harus menempuh setidaknya pendidikan selama tujuh bulan.
Latihan ekstrim dan terkadang sangat membahayakan tersebut harus dilahap demi mendapatkan baret merah.
Mereka bahkan harus melalui 'minggu neraka' dan diburu oleh pelatihnya sendiri, bahkan jika sampai tertangkap, mereka harus rela memasuki kamp tahanan.
Dalam kamp tersebut mereka akan diinterogasi dan disiksa layaknya tahanan perang untuk mengorek informasi yang mereka ketahui.
Jika berhasil melalui latihan yang amat berat ini, barulah mereka berhak menyandang predikat sebagai pasukan khusus dengan kemampuan komando.
Berikut ini warna dan lambang baret pada TNI juga memiliki arti tersendiri:
- Baret Raider; Warna hijau lumut dengan Lambang Raider ( Cepat, Senyap, Tepat)
- Baret Kostrad; Warna hijau dengan lambang Cakra Sapta Agni (Lambang Kostrad)
- Baret Kopassus; Warna merah dengan lambang Tribhuana Chandrasa (Lambang Kopassus)
- Baret Infanteri (Di bawah organik Pussenif atau Kodam) sedangkan Warna hijau dengan lambang Pussenif.
- Baret Kavaleri; Warna hitam dengan lambang Pussenkav
- Baret Artileri Pertahanan Udara; Warna cokelat dengan lambang Pussenarhanud
- Baret Artileri Medan; Warna cokelat dengan lambang Pussenarmed.
- Baret Zeni; Warna hijau dengan lambang Ditziad
- Baret Perhubungan; Warna hijau dengan lambang Dithubad
- Baret Polisi Militer; Warna biru muda dengan lambang pistol bersilang (berbeda dengan lambang Puspomad yang bergambar topeng Gajah Mada)
- Baret Pembekalan Angkutan Warna biru tua dengan lambang Ditbekangad
- Baret Penerbang Angkatan Darat; Warna merah dengan lambang kuda bersayap
Selain warna baret, posisi baret ketika dikenakan oleh seorang prajurit ternyata memiliki arti dan tidak sembarangan.
Baret yang dimiringkan ke kiri memiliki arti bahwa pasukan yang mengenakannya mempunyai tugas keamanan, pengamanan dan penegakan hukum.
Sedangkan untuk posisi baret yang dimiringkan ke kanan menandakan bahwa pasukan tersebut berada dalam kesiapan tinggi dan siap tempur.
Maka, jika berada di wilayah konflik dan menemui pasukan TNI dengan baret miring ke kanan, sebaiknya menjauh daripada nantinya dianggap sebagai ancaman, lebih parahnya lagi jika dianggap sebagai musuh.
(*)