Gridhot.ID - Pelaku pembunuh mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang, Bagus Prasetyo Lazuardi adalah ayah tiri pacar korban berinisial ZI.
Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardhono mengatakan, pelaku nekat membunuh korban karena cemburu kepada Bagus.
Sebab pelaku (ZI) ternyata suka kepada anak tirinya berinisial TS.
Karena cemburu pada pacar anak tirinya, ZI merencanakan aksi pembunuhan tersebut.
"Pelaku cemburu melihat anak tirinya dekat dengan korban. Karena pelaku ternyata juga suka dengan korban yang tidak lain adalah anak tirinya sendiri," kata Lintar kepada Kompas.com, Senin (18/4/2022).
Menurut dr Tutit Lazuardi, ayah dari Bagus, putranya baru satu bulan menjalin hubungan dengan TS.
"TS ini sebenarnya dua tingkat di bawahnya. Tapi sering praktik bareng di sejumlah rumah sakit," ungkap dr Tutit.
Diduga hubungan ini terjadi saat Bagus dan TS sama-sama praktik di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Kabupaten Blitar.
Dokter spesialis kandungan terkenal di Tulungagung ini mengaku Bagus tidak pernah menceritakan hubungannya dengan TS kepada dia.
Dia sendiri baru tahu hubungan ini setelah mendapat cerita dari teman-teman Bagus, saat kasus ini ramai.
Mengutip Surya.co.id, kekasih Bagus dengan inisial TS disebut-sebut juga merupakan mahasiswi FK UB.
Pacar korban pembunuhan berinisial TS diduga masuk kuliah di FK UB pada tahun 2017.
TS yang disebut sebagai adik tingkat korban saat ini memiliki keterikatan kuat dalam kasus pembunuhan Bagus mengingat tersangkanya adalah ayah tiri TS.
Terlebih tersangka pembunuhan, ZI memiliki motif asmara dalam melakukan pembunuhan pada BPL.
Saat dihubungi awak media, pihak FK UB menyatakan saat ini masih menunggu permohonan resmi dari pihak kepolisian untuk bisa memberikan pendampingan pada TS.
"Belum ada permohonan resmi dari pihak kepolisian. Sehingga, kita tidak berani berasumsi, kecuali kalau sudah ada permohonan resmi dari pihak kepolisian terkait bantuan informasi," ujar Wakil Dekan III FK UB, dr. Eriko Prawestiningtyas, Sp.F, Selasa (19/4/2022).
Eriko menjelaskan, saat ini pihaknya masih belum mengetahui apakah pacar korban merupakan mahasiswi FK UB atau bukan.
"Karena dari pihak kepolisian (saat rilis kasus), hanya inisial saja dan kita tidak tahu nama lengkapnya siapa. Sehingga, kita tidak bisa asal menebak dan berasumsi," ungkapnya.
Menurutnya, apabila polisi telah memberikan permohonan resmi dan informasi pacar korban merupakan mahasiswi FK UB adalah benar, maka pihak fakultas akan memberikan pendampingan.
"Seandainya ada permohonan resmi dari pihak kepolisian, pastinya dari fakultas akan ada pendampingan (pendampingan psikis kepada TS). Tetapi masalahnya adalah, tidak ada permohonan tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya dalam keterangan pers di kampus, Eriko mengatakan pihak UB masih menggali informasi apakah TS juga mahasiswa UB.
"Jika juga mahasiswa UB, maka akan kita support psikologianya," kata Eriko saat itu, Rabu (13/4/2022).
Kala itu Eriko juga mengungkap status korban BPL sebagai mahasiswa kedokteran UB.
Dikatakan, almarhum adalah mahasiswa PPD (Program Pendidikan Dokter). Ia masuk profesi dokter 2019.
"Jadi ko as di RSSA. Tinggal menjalani ujian kompetensi untuk jadi dokter," jelasnya.
TS dan Ibunya Jalani Pemeriksaan Lanjutan di Mapolda Jatim
TS kembali menjalani pemeriksaan di Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Senin (18/4/2022) sore.
TS, perempuan berambut panjang dan berkacamata itu datang bersama ibunya, yang tampak mengenakan busana berkerudung serba warna putih.
Keduanya ditemani seorang kerabat perempuan mereka untuk menjalani pemeriksaan tambahan untuk melengkapi pemberkasan kasus tersebut.
Selama berjalan menyusuri halaman teras Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim hingga masuk ke ruang penyidik, ketiganya lebih memilih bungkam.
Bahkan kedua mata mereka seperti berusaha menghindari sorot lensa kamera yang diarahkan oleh para awak media yang menunggu mereka sejak lama.
Kanit III Subdit III Jatantas Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Trie Sis Biantoro membenarkan, semua anggota keluarga tersangka, masih harus menjalani pemeriksaan terkait kasus yang menjerat tersangka.
Pemeriksaan lanjutan tersebut, dimaksudkan untuk melengkapi berkas perkara yang menjerat tersangka.
"Seluruh keluarganya, anak tiri istri, pokoknya satu rumahnya kami periksa semua," katanya pada awak media di Mapolda Jatim, Senin (18/4/2022).
Kemudian, Biantoro mengungkapkan, kondisi kedua orang yang berstatus saksi itu, masih dalam keadaan syok.
"Untuk keluarganya, anaknya, semua syok. Dia tidak menyangka, bahwa bapak tiri atau suami dari ibunya seperti itu," jelasnya.
Hingga saat ini, penyidik memastikan hanya ada seorang tersangka dalam kasus pembunuhan yakni, Ziath Ibrahim Bal Biyd.
"Tetap, tersangka satu, yakni ayah tirinya. Si anak tidak mengetahui sama sekali. Karena ayah tirinya cemburu karena yang biasa kalau pagi ke sekolah atau kuliah itu cium tangan cipika-cipiki, semenjak punya pacar, jadi enggak lagi," pungkasnya.
(*)