Sakit Maag Bisa Jadi karena Keturunan, Golongan Darah O Ternyata Lebih Rentan Idap Penyakit Lambung Ini, Begini Penjelasannya

Senin, 25 April 2022 | 17:00
plus.google.com

Wanita merasa tersiksa kala penyakit maag kambuh

GridHot.ID - Maag bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu, baik muda maupun tua.

Maag adalah salah satu gangguan kesehatan yang menyerang bagian tubuh yakni lambung.

TribunPalu mengutip dari laman TribunnewsWiki, dikatakan maag memiliki gejala rasa nyeri seperti terbakar di perut atas.

Bahkan saat setelah makan, rasa nyeri tersebut semakin parah.

Kemudian penderita maag juga akan mengalami mual, yang diawali dengan muntah tak berkesudahan.

Penyakit maag menggambarkan adanya masalah pada usus dua belas jari yang juga menimbulkan rasa nyeri dan panas di dalam perut.

Seperti diketahui, dinding bagian dalam saluran pencernaan manusia dilapisi selapis selaput lendir.

Dalam lapisan itu terdapat bermacam-macam sel dengan fungsi yang berbeda-beda.

Satu di antaranya memproduksi asam lambung.

Baca Juga: Bisa Mengancam Nyawa Jika Disepelekan, Sederet Makanan Ini Wajib Dihindari Jika Tak Ingin Maag Semakin Parah

Dengan asam lambung ini, makanan dicerna, lalu diserap masuk ke dalam tubuh.

Jika dihitung, kepekatan asam lambung di dalam perut sebenarnya dapat melarutkan bahan plastik.

Tapi, lapisan lambung manusia yang selembut beledu tetap saja bisa utuh, meski setiap saat dibanjiri asam lambung yang diproduksi tanpa henti.

Kondisi ini dimungkinkan bisa terjadi karena adanya beberapa mekanisme pelindung sehingga lapisan beledu dalam lambung dan sekitarnya tidak terluka atau erosif.

Mekanisme pelindung ini dibandung oleh zat lendir (mucus) dan lapisan pelindung khusus yang senantiasa ada.

Dengan demikian, pada orang normal, lambung juga usus dua belas jari tidak rusak akibat asam lambung.

Penyebab penyakit maag

Dilansir Tribunmedan dari Buku Dari Balik Kamar Praktik Dokter (2009) oleh Dr. Handrawan Nadesul, ada beberapa keadaan yang membuat lapisan dalam lambung menjadi aus akibat ulah asam lambung.

Meski serba hipotesis, tapi asam lambung yang diproduksi secara berlebihan dianggap menjadi biang kerok utama datangnya penyakit maag.

Baca Juga: Ramuan Ajaib untuk Sembuhkan Maag, Sayuran Hijau Ini Bisa Atasi Penyakit Lambung yang Menyiksa, Caranya Mudah dan Pasti Murah Meriah

Namun, produksi asam lambung berlebihan ini juga punya faktor penyebab dasarnya.

Contohnya, penyakit maag mungkin terjadi pada mereka yang mengalami stres mental berlarut-larut.

Di mana, pada orang yang stres berlarut, saraf vagal mereka akan terangsang secara terus-menerus, sehingga produksi asam lambung oleh sel di lapisan dalam lambung terus meningkat.

Produksi asam lambung yang berlebihan inilah menjadi awal petaka munculnya penyakit maag.

Entah apa sebabnya, dalam kondisi itu, mendadak daya tahan lapisan dalam lambung menurun sehingga tidak kuat menahan ketajaman asam lambung.

Faktor keturunan

Faktor keturunan juga disebut-sebut dapat menjadi penyebab penyakit maag.

Jadi, ada kecenderungan pada orang-orang tertentu untuk lebih mudah terserang penyakit maag, baik karena bawaan sifat sel, faktor endokrin, maupun emosional.

Penderita penyakit maag ini tercatat kebanyakan adalah bergolongan darah O.

Baca Juga: Caranya Sangat Gampang dan Menyenangkan, Cukup Lakukan Kegiatan Ini Jika Sakit Maag Kambuh, Dijamin Asam Lambung Akan Terkendali

Mekanisme produksi asam lambung memang tidak sesederhana yang dibayangkan.

Ada suatu sistem yang melibatkan mekanisme ini, termasuk peran endokrin dari usus halus, hati, kelenjar ludah perut maupun sel dalam lambung sendiri.

Oleh karena itu, gangguan pada organ-organ itu tidak jarang menjadi penyebab timbulnya penyakit maag, yaitu akibat gangguan asam lambung.

Akibat ketajaman asam lambung, lapisan beledu lambung atau usus dua belas jari terluka.

Luka pada selaput lendir itu tentu saja tidak terjadi sekaligus.

Butuh waktu sebelum luka terbentuk.

Luka selaput lendir saluran pencernaan bagian atas inilah yang selama ini dikenal sebagai penyakit maag.

Jadi, sakit bisa terjadi pada lambung (gastric ulcer) ataupun usus dua belas jari (duodenal ulcer).

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Tribunmedan, TribunPalu.com