Meninggal Dunia Saat Salat Isya di Bulan Ramadan, Kematian Sosok Ini Disebut-sebut Dicemburui Umat Muslim, Suasana di Masjid Berubah Mencekam Saat Jamaah Teriak-teriak

Kamis, 28 April 2022 | 05:42
istimewa

Yusri dilaporkan meninggal dunia saat melaksanakan salat Isya berjamaah di Masjid An-Nur (MAN), Saujana Utama, Sungai Buloh, Malaysia

GridHot.ID - Geger seorang pria meninggal dunia saat sholat.

Melansir tribunmanado.co.id, wafatnya pria tersebut tentu bikin heboh.

Tak hanya orang di sekitar situ, namun juga warganet dibuat heboh.

Dilansir dari tribunjabar.id, sebuah postingan mengabarkan seorang pria meninggal saat salat Isya di bulan Ramadhan ini viral di media sosial.

Peristiwa tersebut merupakan sangat didambakan kalangan umat muslim.

Meninggal dunia saat sedang melaksanakan ibadah merupakan sebuah karunia dan takdir yang istimewa.

Tidak banyak yang mendapatkan kesempatan kembali kepada Allah SWT dalam keadaan mulia menghadap-NYA.

Namun, kini hal itu terjadi pada seorang pria bernama Yusri Taib.

Yusri dilaporkan meninggal dunia saat melaksanakan salat Isya berjamaah di Masjid An-Nur (MAN), Saujana Utama, Sungai Buloh, Malaysia baru-baru ini.

Baca Juga: Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Umur Tak Ada yang Tahu, 'Baru Semalam Gendong Ukasyya', Sosok Penting di Hidup Irwansyah dan Zaskia Sungkar Kini Telah Tiada

Menurut laporan Utusan Online, pria berusia 51 tahun itu pingsan pada rakaat pertama sebelum dipastikan meninggal oleh tim medis.

Kakak Yusri, Mat Isa Taib, mengatakan, almarhum yang adalah pensiunan dari Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF).

Belakangan dia bekerja sebagai penjahit dan diketahui dalam keadaan sehat.

“Dia memiliki empat anak berusia antara 16 dan 23 tahun.

Anak sulungnya baru mulai bekerja setelah lulus,” kata Mat Isa.

Kabar meninggalnya yang disebut husnul khatimah itu dibagikan oleh beberapa pengguna Facebook, termasuk pengkhotbah dan penulis buku agama, Ustaz Pahrol Mohamad Juoi.

"Kematian yang dicemburui"

"Saat imam sedang membacakan surah pada rakaat pertama salat Isya malam ini, tiba-tiba terdengar seseorang jatuh di belakangku dengan suara yang agak keras disertai suara, “Allah!”.

"Usai salat, suasana semakin mencekam ketika salah seorang jemaah berseru, “Ada dokter di sini… cepatlah.”

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Gitaris Sheila On 7 Berduka, Sosok Penting dalam Hidup Eross Candra Meninggal Dunia Usai Terserang Penyakit Ini

Beberapa orang bergegas ke tempat kejadian dan memberikan pertolongan pertama.

Saya dan beberapa jemaah di barisan pertama tetap berada di tempatnya masing-masing sambil mendoakan kebaikan bagi jemaah dan terus memberi ruang untuk proses ventilasi yang baik.

Dia tidak sadar. Tangan dan tubuhnya sangat lemah. Saat dokter menekan dadanya beberapa kali untuk membantu proses pernapasan, ia terus melemah.

Setelah tubuhnya yang tak berdaya dibawa kembali, salat tahlil dan salat Tarawih dilanjutkan.

Setelah salat Tarawih dilanjutkan dengan salat witir, diumumkan bahwa jemaah telah meninggal dunia.

Saya tercengang. Sedih. Begitu cepat dan tiba-tiba Allah mengundangnya pulang.

Dan alangkah indahnya kematiannya... di rumah Allah, di malam Ramadhan yang penuh berkah, sambil berdoa, dan berkesempatan menyebut nama Allah. Cemburu!

Entah kenapa malam ini, saya tergerak untuk salat di Masjid Nur, Jalan Seri Pagi, Bandar Saujana Utama. Dan malam ini, istri saya cukup sehat untuk ditinggal sendirian untuk saya ke masjid.

Tentu saja kejadian ini bukanlah suatu kebetulan. Tapi punya tujuan, untuk diri sendiri dan siapa saja yang ada di masjid, jauh dan dekat. Cukup kematian itu sebagai peringatan. Mengingat orang mati adalah kenangan yang sunyi.

Hasrul/tribuntimur.com

ilustrasi - Keranda mayat yang dibalut selimut bertuliskan ayat Al Quran dengan tinta emas inilah yang menjadi kendaraan terakhir almahumah Hj Masita menuju tempat peristirahatan terakhirnya, Minggu (12/4/2015).

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Meninggal Dunia di Tengah Perjalanan Mudik Ramadhan, Atlet Kebanggaan Indonesia Telah Hasilkan Murid-murid Luar Biasa Semasa Hidup, Ini Riwayatnya

Ketika saya melihat saudara saya duduk menangis di samping mayat, seorang wanita (mungkin istrinya) datang dengan tergesa-gesa sambil meneteskan air mata... saya sedih. Kami sedih.

Dan kami berdoa semoga almarhumah tersenyum untuk meninggalkan dunia yang penuh fitnah ini menuju dunia yang baqa penuh dengan saadah. Kehendak Tuhan. Amin.

Gambar di bawah ini, saya ambil beberapa saat sebelum acara. Entah kenapa, hati saya tergerak untuk mengabadikan sesuatu. Tak disangka, bidadari sudah berada di depan pintu untuk merenggut nyawa sang sahabat.

Innalilahi wa innailaihi rajiun. Semoga Allah merahmati dan mengampuni jiwanya. Amin.

Kematiannya yang indah... kita? Di suatu tempat? Saya tidak tahu kapan? Bagaimana? Rahasiakan.

Tapi pasti sampai!" papar Ustaz Pahrol Mohamad Juoi.

Banyak warganet yang kemudian menyampaikan belasungkawa kepada keluarga almarhum dan berdoa agar almarhum ditempatkan di antara orang-orang yang beriman dan beramal saleh.

Diketahui, jenazah almarhum dimandikan di MAN sekitar pukul 08.30 tadi pagi dan akan dimakamkan di Makam Islam Felda Bukit Cerakah pada pukul 11.00 WIB. (*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber TribunJabar.id, Tribunmanado.co.id