Find Us On Social Media :

Ogah Perpanjang Konflik, Jokowi Tegas Tak Bakal Kirim Persenjataan Perang ke Ukraina Meski Zelensky Sudah Memohon Kepadanya, Bantuan Jenis Ini yang Bakal Dikirimkan Indonesia

Presiden Ukraina minta bantuan Jokowi

Gridhot.ID - Peperangan Rusia dengan Ukraina terus menjadi fokus dunia akhir-akhir ini.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Indonesia bahkan sedang disoroti dunia terkait masalah perang Rusia Ukraina ini.

Meski Indonesia memastikan akan mengundang Rusia dalam pertemuan internasional mendatang, Jokowi juga terus berusaha mendekati Ukraina.

Presidensi G20 Indonesia mendorong penyelesaian damai dalam konflik Rusia-Ukraina.

Dikutip Gridhot dari Kontan, berkaitan dengan hal tersebut, Presiden Joko Widodo menekankan perdamaian dan stabilitas merupakan kunci bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi pada Jumat (29/4/2022) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

“Saya ingin menekankan bahwa Indonesia ingin menyatukan G20. Jangan sampai ada perpecahan. Perdamaian dan stabilitas adalah kunci bagi pemulihan dan pembangunan ekonomi dunia,” kata Jokowi seperti yang dikutip dari laman setkab.go.id.

Dalam dua bulan terakhir, Jokowi sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah pemimpin negara dan juga Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar di Bali pada bulan November mendatang. Ini sesuai dengan peran Indonesia yang tahun ini memegang mandat presidensi G20.

Selain itu, isu hangat lain yang dibahas adalah situasi global terkini, salah satunya perang Rusia-Ukraina.

Baca Juga: 'Bodoh Kok Sampe 7 Tahun', Nyeselnya Belakangan, Puput Nangis Hartanya Ludes Selama Nikah dengan Doddy Sudrajat

Jokowi menuturkan, dirinya sudah melakukan komunikasi dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz pada 7 Maret 2022. Kemudian, pada 8 Maret 2022, dia berkomunikasi dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

"Dan 16 Maret 2022, saya juga berbicara dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Kemudian 22 Maret 2022, saya juga berbicara lewat telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan 31 Maret 2022, melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, serta 12 April 2022 dengan Sekjen PBB Antonio Guterres,” kata Presiden.