Find Us On Social Media :

Vladimir Putin Diduga Operasi Kanker di Tengah Peperangan, Sosok yang Dianggap Lebih Kejam dan Licik Ini Bakal Gantikan Kekuasaan Sang Presiden Sementara Waktu

Presiden Rusia Vladimir Putin

Gridhot.ID - Presiden Vladimir Putin memang telah beberapa kali membuat penasaran banyak orang terkait kondisi tubuhnya.

Dikutip Gridhot dari Kompas TV, Putin sempat diduga mengidap penyakit Parkinson.

Putin terlihat membengkak dan berpegangan di meja saat bertemu Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu.

Selain itu, Putin juga terlihat mengetukkan kakinya ke meja, saat berbicara dengan stafnya tersebut mengenai nasib Mariupol, kota di Ukraina yang dikepung tentara Rusia di sebuah klip video.

Hal ini dianalis menjadi jawaban atas kondisi kesehatan Putin.

Namun yang terbaru kini kondisi kesehatan Putin ternyata jauh lebih buruk dari yang publik kira.

Dikutip Gridhot dari Kontan, Presiden Rusia Vladimir Putin akan menjalani operasi kanker, dan untuk sementara menyerahkan kekuasaan kepada Sekretaris Dewan Keamanan Nikolai Patrushev, menurut sebuah laporan yang The New York Post kutip.

Putin akan mengalihkan kendali Pemerintah Rusia kepada Patrushev, orang kepercayaannya, sementara dia tidak mampu memimpin selama dan setelah prosedur operasi kanker, menurut sebuah video dari saluran Telegram misterius General SVR yang beredar Sabtu (30/4).

Saluran, yang konon dijalankan oleh mantan letnan jenderal Badan Intelijen Luar Negeri Rusia yang dikenal dengan nama samaran Viktor Mikhailovich, melaporkan, Putin telah mendapat saran dari dokter bahwa dia harus menjalani operasi.

Baca Juga: 'Bareng Teman-teman Tahanan Juga Enak', Ngaku Sudah Berbesar Hati, Adam Deni Tak Masalah Rayakan Lebaran 2022 di Balik Jeruji Besi

Operasi kanker dan masa pemulihan akan melumpuhkan Putin untuk "waktu yang singkat," menurut laporan General SVR yang belum The New York Post konfirmasi.

"Putin tidak mungkin setuju untuk menyerahkan kekuasaan untuk jangka waktu yang lebih lama," kata narator video itu seraya menambahkan, kendali negara kemungkinan akan berada di tangan Patrushev tidak lebih dari dua hingga tiga hari.