Dibocorkan Direktur CIA, Vladimir Putin Percaya Dia Tidak Bisa Dikalahkan, Pasukan Rusia Akan Membuat Kemajuan di Ukraina

Senin, 09 Mei 2022 | 05:13
Pixabay/DimitroSevastopol

Presiden Rusia Vladimir Putin

GridHot.ID - Invasi Rusia terhadap Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari masih berlangsung hingga sekarang.

Melansir Aljazeera, Direktur CIA Bill Burns pada Sabtu (7/5/2022) mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin percaya bahwa negaranya tak boleh kalah di Ukraina.

Meski begitu, menurut Burns, Vladimir Putin tidak menunjukkan rencana untuk menggunakan senjata nuklir taktis.

Rusia yang mengalami kegagalan untuk merebut Kyiv diketahui tengah berjuang maju di sepanjang garis depan utama perang di wilayah Donbas tenggara.

Kegagalan merebut Kyiv tampaknya tak membuat Putin goyah.

Dia yakin pasukannya akan membuat kemajuan serta mampu melemahkan perlawanan Ukraina.

"Saya pikir dia dalam kerangka berpikir di mana dia tidak percaya dia bisa dikalahkan," kata Burns.

Burns mengatakan Vladimir Putin tidak akan goyah oleh perlawanan keras yang ditunjukkan oleh angkatan bersenjata Ukraina dalam perang.

Sebab, Putin mempertaruhkan banyak hal untuk invasi tersebut.

Baca Juga: Bagaikan Nyawa Kedua Sang Presiden, Intip Profil Nikolai Patrushev, Pengganti Sementara Vladimir Putin yang Tak Ada Takut-takutnya Tantang Negara Barat, Bisa Picu Perang Dunia?

"Karena dia mempertaruhkan begitu banyak pilihan yang dia buat untuk meluncurkan invasi ini," kata Burns.

"Saya pikir dia yakin sekarang bahwa menggandakan masih akan memungkinkan dia untuk membuat kemajuan," lanjutnya.

Senjata nuklir taktis

Burns, mantan duta besar AS untuk Rusia yang telah menghabiskan banyak waktu mempelajari Vladimir Putin mengatakan bahwa CIA dan badan-badan intelijen Barat lainnya tidak melihat tanda-tanda bahwa Moskow siap untuk mengerahkan senjata nuklir taktis untuk meraih kemenangan di Ukraina atau untuk menargetkan wilayah Kyiv.

Rusia telah menempatkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi tak lama setelah meluncurkan invasi pada 24 Februari.

Sejak itu, Putin dan pejabat Rusia lainnya telah membuat ancaman terselubung yang mengisyaratkan kesediaan untuk mengerahkan senjata nuklir taktis Rusia jika Barat secara langsung campur tangan dalam konflik Ukraina.

"Kami tidak melihat, sebagai komunitas intelijen, bukti praktis pada titik perencanaan Rusia untuk penyebaran atau bahkan potensi penggunaan senjata nuklir taktis," kata Burns.

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Aljazeera