GridHot.ID - Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua semakin meresahkan.
Selama Januari-Maret 2022, KKB tercatat telah melakukan tujuh aksi kekerasan hingga mengakibatkan 13 orang korban tewas.
Terakhir pada 17 April 2022, prajurit TNI di Pos TK Quari Atas Yonif 431/SPP Distrik Kenyam berhasil menggagalkan upaya aksi kekerasan dari KKB di Kabupaten Nduga, Papua.
Melansir Antara News, aksi KKB Papua itu mendapatkan perhatian dari pengamat kebijakan publik Jerry Massie.
Jerry Massie tampak meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk serius dalam memberantas aksi KKB.
"Saya kira harus ada keseriusan dari Panglima TNi Andika Perkasa," kata Jerry dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada Rabu (11/5/2022).
Jerry Massie mengingatkan bahwa Papua merupakan bagian penting dari Indonesia.
"Ingat, Papua juga bagian penting dari Indonesia dan mereka juga penyumbang penerimaan domestik bruto (PDB) untuk negara kita," katanya.
Lebih lanjut, Jerry Massie mengatakan perlu ada pendekatan dan lobi agar situasi dan kondisi di Papua stabil, aman, dan kondusif.
Apalagi, tambahnya, saat dilantik menjadi Panglima TNI, Andika berjanji akan memperbaiki penanganan konflik di Papua.
Menurut Jerry Massie, pendekatan melalui aspek budaya bisa dilakukan dan dianggap sangat ampuh.
Masyarakat Papua, katanya, pada dasarnya adalah orang baik. Sehingga upaya pendekatan itu dapat dilakukan lewat para kepala suku dan tokoh agama untuk melakukan sosialisasi.
"Pentingnya masuk lewat budaya persuasif, sebetulnya jangan ada ancaman dan tindakan sporadis. Ingat, anak Papua bagian dari NKRI dan perlu dijaga," katanya.
Jerry Massie mengatakan komunikasi dan diplomasi budaya juga perlu dikedepankan.
Pemerintah harus mengetahui dan memahami kenapa terjadi gejolak dan pergolakan di Papua.
Setidaknya, Pemerintah harus mengetahui akar masalah karena tidak ada asap kalau tidak ada api.
Pada dasarnya, banyak dari orang papua hanya mempertahankan tanah mereka.
Perlu diketahui, saat dilantik menjadi Panglima TNI, Andika berjanji akan memberbaiki penanganan konflik di Papua.
Andika juga berjanji akan mengevaluasi serta mengubah strategi dalam menjaga keamanan NKRI.
"Papua pasti kami akan perbaiki karena saya ingin menggunakan peraturan perundangan, sehingga jangan sampai kita ini melakukan tindakan mengambil hak orang lain," kata Andika saat pelantikan pada 17 November 2021.
Andika ingin prajurit TNi melaksanakan tugas di Papua sama seperti daerah lain.
Dia mengaku telah memiliki konsep baru dalam menagani konflik di Papua.
"Detailnya setelah saya lakukan evaluasi. Saya sudah ada konsep sehingga itu yang akan saya lakuka," ujarnya.
(*)