Gridhot.ID-Alasan pasti soal hengkangnya Brian, Drummer Sheila On 7 hingga kini masih jadi pertanyaan banyak pihak.
Adam Muhammad Subarkah alias Adam, pemain bass sekaligus manajer Sheila On 7 mengatakan tak bisa memberitahukan alasan Brian hengkang dari grup tersebut.
“Apa yang menjadi penyebab itu materi diskusi antara So7 dan Brian. Jadi memang tidak bisa disampaikan, mohon maklum,” tulis Adam.
Dikutip Gridhot.ID dari Kompas, Brian resmi mengundurkan diri dari Sheila On 7 sejak 6 April 2022.
“Kami informasikan terhitung sejak tanggal 6 April 2022, saudara Brian (Drummer) sudah tidak lagi menjadi bagian dari Sheila On 7,” tulis Adam kepada Kompas.com via pesan singkat, Selasa (9/5/2022).
Sejak pandemi covid-19, Brian kerap absen manggung.
Yang terbaru saat ulang tahun Sheila On 7 ke-26 melalui live, Brian juga tak menunjukkan batang hidungnya.
Saat itu publik dunia maya mempertanyakan keberadaan Brian.
Adam mengatakan sejauh ini belum ada sosok yang menggantikan posisi Brian sebagai drummer.
Meski demikian ada opsi menggandeng additional player ketika Sheila On 7 tampil.
“Insya Allah kalau sudah aktif akan seperti itu (pakai additional player)," tutup Adam.
Jauh sebelum kini Brian hengkang, Sheila On 7 rupanya pernah ditinggal oleh satu personilnya, yakni Sakti.
Saktia Ari Seno alias Sakti merupakan mantan gitaris band legendaris Indonesia, Sheila On 7.
Usai tak lagi bergabung dengan band asal Yogyakarta itu, Sakti memutuskan untuk mengubah jalan hidupnya.
Dikutip Gridhot.ID dari Tribunnews, Sakti tak lagi berprofesi sebagai musisi atau anak band, melainkan sebagai pendakwah.
Nama 'Sakti' yang dulu diketahui sebagai salah satu gitaris andal pun ditanggalkan, dan diubah menjadi Salman Al-Jugjawy.
"Sebetulnya kembali lagi, apapun yang kita lakukan itu doa. Nama itu doa, semakin sering dipanggil, semakin sering kita didoakan," kata Sakti.
Menurut Sakti, nama depannya itu terlalu berlebihan.
Padahal, menurutnya yang maha sakti dan besar hanyalah Sang Khalik, Allah SWT.
"Sakti itu namanya bagus, cuma kan mikirnya kayak Gatot Kaca yang super power. Padahal yang maha sakti itu Allah, saya cuma hambanya," jelas ayah satu anak itu merendah.
Setelah mengkaji ulang namanya, alhasil dipilihlah nama Salman yang artinya selamat.
Sakti ingin kehidupannya kelak selamat dunia dan akhirat.
"Saya mau selamat. Saya pikir apa ya bahasanya yang bagus. Jadilah Salman itu artinya selamat, 'Sa' nya itu Sakti. Jugjawy itu nama tempat lahir saya di Jogja, karena huruf 'O' enggak ada ya jadi Jugjawy. Alasannya, ingin dapat doanya saja," terang Sakti.
Tak cuma jadi pendakwah, Salman Al-Jugjawy atau lebih dikenal dengan nama Sakti ex Sheila On 7, kini memiliki bisnis baru di dunia fashion, yaitu dengan berbisnis kaos yang berisikan pesan-pesan islami.
Dikutip Gridhot.ID dari Tribun Jogja, bisnis kaosnya tersebut ia beri nama Salman Al-Jugjawy Merchandise, Kaos Muslim Pria dan Anak Aseli Djogja.
Usaha barunya ini belum berusia satu tahun. Namun bisnis kaos dengan pesan islami miliknya tersebut, sudah terjual hingga ribuan pcs.
Salman mengatakan, bisnis kaos miliknya ini terinspirasi dari beberapa kaos khas yang dimiliki oleh beberapa daerah, seperti kaos khas dari Yogyakarta, Bali dan lainnya.
"Kaos-kaos tersebut memiliki keunikan dari pesan yang terdapat pada kaosnya. Maka dari itu, saya terinspirasi untuk membuat kaos muslim pria dan anak aseli djogja ini. Saya ingin memberi pesan positif melalui kaos ini, baik bagi orang yang membuatnya, maupun yang melihatnya," ujar Salman kepada wartawan.
Salman melanjutkan, selain terinspirasi dari kaos-kaos dari beberapa daerah tersebut, Salman pun sempat membuat merchandise berupa kaos untum Album Religi pertamanya berjudul "Selamatkan".
Ia mengatakan, merchandise tersebut pun habis bersama diluncurkan album pertamanya itu.
Selama beberapa bulan ini, usaha kaos muslim pria dan anak milik Salman sudah memiliki sebanyak 16 desain. Semua desain tersebut berisikan tentang pesan-pesan islami, yang terinspirasi dari Al-Quran dan Hadist.
"Tentunya terinspirasi dari Al-Quran, namun bahasanya lebih di anak muda kan dan dipermudah, agar mudah untuk dipahami pesannya. Semua kata-kata yang terdapat di dalam desain kaos ini saya yang bikin, dan bekerjasama dengan seorang pembuat desain untuk kaos saya ini," tutur Salman.
Kaos-kaos dengan pesan islami tersebut dijual dengan harga Rp 95.000/pcs untuk ukuran dewasa, dan Rp 65.000/pcs untuk ukuran anak-anak.
Dalam waktu satu minggu, usaha kaos muslim pria dan anak milik Salam ini bisa habis terjual hingga 100 pcs, yang dikirim ke seluruh Indonesia bahkan hingga Korea Selatan.
Dibalik usahanya berbisnis kaos, pesan-pesan yang terdapat pada kaosnya tersebut, Salman merasa bisa menjadi salah satu media untuk berdakwah.
"Semoga orang-orang melihatnya dapat terketuk hatinya untuk terus berada di jalan Allah, dengan terus belajar dan fokus mendalami ajarannya. Agar supaya Allah bisa memberikan ridhonya kepada kita," pungkas.***ZJ