Sebut Operasinya Mirip Pemberantasan MIT Poso, Jenderal Andika Perkasa Bongkar Kesulitan yang Dialami Saat Menumpas KKB Papua: Jangan Sampai Ada Masalah Lebih Besar Lagi

Senin, 16 Mei 2022 | 19:42
TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI

Ilustrasi personel Satgas Yonif Raider 400/BR yang sedang patroli menjaga keamanan warga dari serangan KKB Papua

Gridhot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua kini jadi salah satu daftar atas yang akan ditangani TNI.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, aksi brutal para anggota KKB Papua akhir-akhir ini membuat resah banyak orang.

Mulai dari penyerangan rumah-rumah warga, pembunuhan pekerja tower, hingga penyerangan pos jaga yang membuat beberapa prajurit TNI gugur di tempat.

Dikutip Gridhot dari Antara News, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa angkat bicara terkait permasalahan KKB Papua ini.

Jenderal Andika Perkasa menyebutkan kalau penumpasan KKB Papua akan berlangsung dalam jangka panjang.

"Posisi kita sama seperti di Sulawesi Tengah lewat pola satuan operasi, yang berjalan normal adala operasi penegakan hukum, bekerjasama dengan Polri serta instansi lain," kata Andika usai meninjau pos skotis Satgas Madago Raya di Posi, Jumat.

Andika Perkasa mengatakan kalau salah satu pengaruh operasi penumpasan KKB berlangsung jangka panjang karena pengusaan medan yang dominan dikuasai oleh KKB Papua.

Dalam operasi tersebut, keterlibatan TNI dipastikan dikhususkan untuk keamanan dan terbatas.

Artinya segala tindakan yang dikeluarkan TNI tidak menimbulkan masalah baru nantinya.

Baca Juga: Tantang Nindy Ayunda Buru-buru Pulang ke Tanah Air, Nikita Mirzani Sebut Eks Askara Dipanggil Polisi Gara-gara Sosok Ini: Lu Jangan Liburan Palsu

"Kami menjaga pola operasi sesuai dengan rambu-rambu yang ada, untuk menjaga jangan sampai ada masalah baru ataupun masalah yang lebih besar lagi," ujar Andika.

Orang nomor satu di TNI tersebut mengatakan ada kemiripan dari operasi penumpasan KKB Papua dengan pemberantasan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso yakni medan yang terbilang sulit.

"Variabelnya cukup banyak, dan tantangan itu berbeda-beda, di Papua dan Poso hanya medan operasinya saja yang sulit," pungkas Andika.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, ANTARA News, tribun papua