Gridhot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kerap menebar teror kepada warga sipil maupun TNI-Polri.
Mengutip Kompas.com, tujuan KKB Papua adalah melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Oleh karena itu, KKB dapat disebut sebagai gerakan separatis yang aksinya kerap memakan korban jiwa.
Menurut catatan, KKB kerap beraksi di wilayah pegunungan di Papua.
Beberapa kabupaten yang dianggap rawan dari aksiKKB seperti Puncak, Yahukimo, Nduga dan Intan Jaya.
Ada lima kelompok yang sudah dipetakan dengan para pemimpinnya, yakni Lekagak Telenggen, Egianus Kogoya, Jhony Botak, Demianus Magai Yogi dan Sabinus Waker.
Dari 5 kelompok itu, Lekagak Telenggen dan Egianus Kogoya dianggap sebagai yang paling berbahaya.
Sampai saat ini, KKB sulit diberantas karena mereka berbekal persenjataan lengkap dan mutakhir.
Mereka sering turun gunung melakukan serangan gerilya ke aparat keamanan dan meneror warga sipil.
Akan tetapi, hal itu ternyata hanya trik untuk meningkatkan semangat anggota KKB lainnya.
Dilansir TribunTimur.com dari video di YouTube Liwiya Channel, Jumat (13/5/2022), terlihat kekuatan militer KKB masih jauh di bawah TNI-Polri.
Dalam video tersebut, terlihat seorang pria diduga sniper KKB Papua.
Hanya seorang diri, anggota KKB itu nekat melepaskan tembakan diduga ke arah TNI-Polri.
Pria itu nampak mengendap-endap di hutan sambil menenteng senjata laras panjang.
Sesekali terdengar suara tembakan dari arah seberang tempat pria itu.
Ketika tembakan terdengar, anggota KKB itu sontak merayap menghindari peluru yang mengarah ke dirinya.
Anggota KKB itu terlihat bingung dan tak tahu dari arah mana tembakan berasal.
Diduga, pria itu terjebak dan terkepung di hutan. Lawannya tak lain adalah prajurit TNI-Polri.
Nampak putus asa terus dihujani peluru TNI-Polri, anggota KKB lantas mengokang senjatanya.
Ia kemudian menembakan senjatanya ke berbagai arah.
Namun tak beberapa lama, tembakan itu kemudian dibalas TNI-Polri.
Terdengar suara tembakan makin ramai, membuat anggota KKB itu lari pontang-panting.
Bahkan seseorang yang merekam video ikut berlari hingga beberapa kali terjatuh.
Namun, tidak diketahui pasti kapan dan di mana video itu direkam.
(*)