Find Us On Social Media :

Sekutu Rusia Rapatkan Barisan, Padahal Perang Ukraina Belum Juga Selesai, Ancaman Baru dari Afghanistan Bikin Ketakutan

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko

Gridhot.ID- Perang Rusia Ukraina hingga kini masih terus membuat geger beberapa negara barat dan Eropa.

Dikutip Gridhot dari Kontan, Amerika Serikat bahkan terus menyuplai senjata perang ke Ukraina agar bisa melumat pasukan Vladimir Putin.

Peperangan Rusia dan Ukraina belum ada tanda-tanda akan segera berhenti.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Ukraina bahkan dilaporkan sampai membuat beberapa wilayahnya banjir bandang agar Rusia tidak bisa meneruskan invasinya.

Dikutip dari Intisari, sekutu Rusia berpendapat jika Barat sedang mengobarkan perang tanpa perlu mengangkat senjata. Kok bisa?

Pada Senin, pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan bahwa Barat telah mengobarkan perang hibrida penuh melawan Belarus dan Rusia.

"Tatanan dunia unipolar menjadi sesuatu dari masa lalu, namun Barat kolektif mengobarkan perang agresif untuk mempertahankan posisinya," kata presiden Belarusia, berbicara pada pembukaan pertemuan puncak CSTO, melansir TASS, Senin (16/5/2022).

"Itu menggunakan segala cara, termasuk di zona tanggung jawab organisasi kami - mulai dari mengancam penggunaan senjata NATO di sepanjang perbatasan barat kami hingga mengobarkan perang hibrida penuh, terutama melawan Rusia dan Belarusia," katanya.

Menurut presiden Belarusia, pertemuan para pemimpin CSTO saat ini sedang diadakan di masa sulit dari pembagian ulang dunia ketika NATO "secara agresif membangun kekuatannya," berusaha untuk memasukkan negara-negara netral dan bertindak di bawah prinsip Anda-bersama-kami-atau-melawan-kami dan "dengan munafik terus menyatakan sifat defensifnya".

Baca Juga: Kondisi Kesehatannya Memburuk Parah, Vladimir Putin Disebut Sedang Berusaha Ditendang dari Kursi Kekuasaannya, Kepala Intelijen Ukraina Yakin Akhir Tahun Perang Bakal Berakhir

"Posisi Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang benar-benar defensif dan damai sangat kontras dengan latar belakang ini," tegasnya.

"Jelas bahwa tidak ada satu negara pun yang menjadi ancaman bagi blok Atlantik Utara."