2 Bulan Digempur Rusia Tanpa Belas Kasih, Hampir 1000 Tentara Ukraina di Mariupol Angkat Bendera Putih, Komandan Tertinggi Masih Bertahan dan Bersembunyi

Kamis, 19 Mei 2022 | 15:42
Geopolintelligence.com

Ilustrasi tentara Ukraina

GridHot.ID -Kota Mariupol di Ukraina sekarang berada ditangan Rusia, setelah lebih dari dua bulan terakhir menjadi medan pertempuran.

Penembakan Rusia yang terus-menerus menghancurkan kota dan menewaskan ribuan warga sipil.

Melansir npr.org, Ukraina secara resmi menyatakan mengakhiri misi tempurnya di Mariupol pada Senin (16/5/2022) malam.

Sementara melansir Al Jazeera, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa sebanyak 694 tentara Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal telah menyerahselama 24 jam terakhir, kantor berita RIA melaporkan Rabu (18/5/2022).

Hal itu berarti sejak Senin (16/5/2022), total 959 tentara Ukraina yang bertahan di pabrik baja yang berada di Kota Mariupol itu angkat bendera putih alias menyerah, 80 di antaranya terluka.

Hanya, komandan tertinggi tentara Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal yang terkepung belum menyerah.

Pemimpin separatis pro-Rusia Denis Pushil. yang mengepalai Republik Rakyat Donetsk yang memisahkan diri, mengatakan, ratusan tentara Ukraina yang menyerahkan diri tidak termasuk komandan tingkat tertinggi.

"Mereka belum meninggalkan (pabrik)," katanya.

Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengonfirmasi evakuasi pasukan Ukraina dari kompleks pabrik baja Azovstal telah dimulai.

Baca Juga: Sekutu Rusia Rapatkan Barisan, Padahal Perang Ukraina Belum Juga Selesai, Ancaman Baru dari Afghanistan Bikin Ketakutan

"Kami menghargai harapan bahwa kami akan bisa menyelamatkan nyawa mereka," katanya, seperti dikutip TASS.

"Ada yang terluka parah di antara mereka dan mereka membutuhkan perawatan medis," lanjutnya.

Dia berharap, bisa mengembalikan mereka semua ke Ukraina sesegera mungkin.

"Pekerjaan sedang dilakukan untuk mengembalikan mereka ke rumah, tetapi pekerjaan ini sangat rumit dan memakan waktu," ujarnya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pada Senin, kesepakatan telah dicapai untuk mengevakuasi pasukan Ukraina yang terluka dari pabrik baja Azovstal dan koridor kemanusiaan dibuka untuk tujuan ini.

Gencatan senjata diberlakukan di daerah sekitar pabrik dan koridor kemanusiaan dibuka untuk memberikan jalan keluar bagi pasukan Ukraina yang terluka untuk dibawa ke fasilitas medis di Novoazovsk di Republik Rakyat Donetsk. (*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Al Jazeera, npr.org