Gridhot.ID - Nama Datuk Seri Tajuddin Abdul Rahman kini menjadi bulan-bulanan warga Malaysia.
Dikutip Gridhot dari Antaranews, Tajjudin Abdul Rahman sendiri merupakan politisi Malaysia yang cukup kontroversial.
Sudah sejak tahun 2021 lalu Tajuddin disebut-sebut akan ditunjuk sebagai Duta Besar Malaysia di Indonesia.
Kini di tahun 2022 usai resmi di jadi Dubes, Tajjudin langsung dapat penolakan dari rakyatnya sendiri.
Dikutip Gridhot dari Kontan, Warga Malaysia mengajukan petisi penolakan atas penunjukan seorang pemimpin UMNO yang kontroversial sebagai duta besar negara itu untuk Indonesia.
Mengutip The Straits Times, lebih dari 13.500 tanda tangan telah dikumpulkan sejauh ini. Mereka mendesak pencopotan Datuk Seri Tajuddin Abdul Rahman, 74 tahun, karena kesalahan masa lalunya.
Petisi tersebut meminta 15.000 tanda tangan dan ditujukan kepada Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob, Menteri Luar Negeri Saifuddin Abdullah dan Raja.
"Tolong tanda tangani petisi ini, kami tidak dapat menerima orang seperti dia mewakili kami di Indonesia atau di mana pun," kata pengguna Facebook Yusof Md Latiff.
"Jangan pernah lupa tentang bagaimana dia menangani kecelakaan kereta api, itu mengerikan dan ucapannya tidak beralasan. Dia tidak cocok untuk pekerjaan itu."
Tahun lalu, Tajuddin mendapat kecaman setelah menangani kecelakaan kereta api ringan pertama di negara itu yang menyebabkan tiga orang dalam perawatan intensif.
Pada konferensi pers, Tajuddin - yang saat itu menjabat sebagai ketua Prasarana Malaysia - mencoba memberikan alasan ketidakhadirannya di lokasi pada hari kecelakaan. Dia muncul hanya pada hari berikutnya untuk berbicara kepada media.
Perusahaan angkutan umum milik negara mengoperasikan jalur kereta api pinggiran kota utama Malaysia.
Tajuddin juga menerima kritik atas komentarnya, termasuk dia menggambarkan kecelakaan itu sebagai dua kereta yang "berciuman" satu sama lain, dan karena membentak wartawan yang bertanya kepadanya tentang seruan pengunduran dirinya.
Sebuah petisi yang menuntut pengunduran dirinya mengumpulkan lebih dari 100.000 tanda tangan. Dia dicopot sebagai ketua Prasarana Malaysia dua hari setelah konferensi pers.
Sementara itu, melansir thevibes.com, Tajuddin pada Selasa mengkonfirmasi penunjukannya sebagai duta besar baru untuk Indonesia, mengakhiri spekulasi berbulan-bulan atas posisi yang sangat penting itu.
Ia menggantikan diplomat senior Zainal Abidin Bakar yang menjabat sejak 2018.
Berbagai pihak sejak saat itu mengecam pemerintah karena mencalonkan Tajuddin untuk posisi tersebut daripada individu lain yang lebih berkualitas. Banyak yang menyebut kinerjanya sangat buruk di masa lalu.
Perdana Menteri Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob, bagaimanapun, kemarin membela penunjukan Tajuddin, dengan mengatakan bahwa yang dia adalah politisi berpengalaman, yang pengangkatannya disetujui oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.
(*)