GridHot.ID -Rusia mengklaim telah sepenuhnya merebut Kota Mariupol di Ukraina.
Hal itu menandai berakhirnya serangan selama berminggu-minggu yang membuat kota pelabuhan strategis itu hancur.
Melansir Aljazeera, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah melaporkan kepada Presiden Vladimir Putin pada hari Jumat 'pembebasan total' dari pabrik baja Azovstal di Mariupol, dan kota secara keseluruhan.
"Wilayah pabrik metalurgi Azovstal … telah sepenuhnya dibebaskan," kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan.
Dikatakan total 2.439 pejuang Ukraina yang telah bersembunyi di pabrik baja Azovstal di Mariupol telah menyerah sejak Senin (16/5/2022), termasuk lebih dari 500 pada hari Jumat (20/5/2022).
Terkait hal itu,Pimpinan Chechnya, Ramzan Kadyrov, menyindir pasukan Ukraina yang telah menyerah dari pabrik Azovstal di Mariupol.
Melansir TribunWow.com Kadyrovvmenyebut ribuan tentara itu tidak memiliki semangat dan ide karena lebih memilih menyerah ke Rusia.
Menurut Kadyrov, seharusnya pasukan tersebut memperjuangkan prinsip mereka sampai ajal menjemput.
Menurutnya, lebih baik mati memperjuangkan prinsip dibanding mengalah pada musuh.
Di sisi lain, ia juga memuji pasukan Chechnya dan Rusia yang berhasil memojokkan mereka hingga terjebak di Azovtal.
"Mengapa mereka tinggal di sana begitu lama jika mereka menyerah? Mengapa mereka tidak mati saja?" ujar Kadyrov.
Menurutnya, banyak anak muda yang ditipu oleh neo-Nazi meninggal dan terluka, sehingga mereka tanpa ragu-ragu menyerah pada akhirnya.
"Mereka tidak punya semangat, tidak ada ide, maka dari itu mereka menyerah."
Kadyrov menganggap penyerahan diri yang dilakukan tentara Ukraina tak sebanding dengan Rusia.
Menurutnya, Rusia tidak akan pernah membiarkan siapa pun memenangkan pertarungan melawannya.
"Kami akan melakukan apa saja untuk mewujudkan apa yang telah diumumkan presiden," pungkas Kadyrov.
(*)