GridHot.ID - Pesawat militer China dan Rusia yang masing-masing berjumlah empat dilaporkan memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Korea Selatan (Korsel) pada Selasa (24/5/2022).
Menanggapi itu, Korea Selatan langsung mengerahakan Jet tempur miliknya.
Melansir Kontan.co.id, militer negara Jepang rupanya juga melakukan hal serupa.
Menteri Pertahanan Jepang Nobau Kishi mengatakan bahwa negaranya juga menerbangkan jet tempur setelah pesawat Rusia dan China mendekati wilayah udaranya.
Saat itu, Jepang tengah menjadi tuan rumah pemimpin negara-negara Quad.
Sementara itu, kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengatakan, pesawat tempur China dan Rusia memasuki dan meninggalkan wilayah ADIZ di Laut Jepang- yang dikenal di Korea sebagai Laut Timur, beberapa kali sepanjang hari.
JCS menambahkan bahwa pesawat militer, termasuk jet tempur dan pembom, dari China dan Rusia tidak melanggar ADIZ Korea Selatan, seperti dikutip dari Reuters.
Meski begitu, Korea Selatan tetap mengerahkan jet tempur untuk "menerapkan langkah-langkah taktis" guna mengantisipasi kemungkinan yang mungkin terjadi.
Tidak seperti wilayah udara, ADIZ biasanya merupakan area di mana negara-negara bisa secara sepihak menuntut pesawat asing mengambil langkah-langkah khusus untuk mengidentifikasi diri mereka sendiri, tanpa hukum internasional yang mengatur.
Kejadianpada Selasa adalah yang pertama Korea Selatan laporkan sejak Presiden Yoon Suk-yeol menjabat pada 10 Mei lalu.
Pada Minggu (22/5/2022), Yoon mengakhiri pertemuan puncak dengan Presiden AS Joe Biden, di mana kedua pemimpin menjanjikan dukungan untuk langkah-langkah yang mereka anggap melawan pengaruh China di wilayah tersebut.
Sementara Nobuo Kishi dalam konferensi pers secara online menyatakan, langkah Rusia dan China tersebut kemungkinan merupakan provokasi oleh kedua negara pada saat Quad menggelar pertemuan.
Tokyo menjadi tuan rumah para pemimpin kelompok informal, yang dihadiri Presiden AS Joe Biden serta para pemimpin Australia dan India.
Untuk diketahui, Rusiatidak mengakui ADIZ Korea Selatan. Sedang China mengatakan, daerah itu bukan wilayah udara teritorial dan semua negara harus menikmati kebebasan bergerak di sana.
Pada tahun 2019, pesawat tempur Korea Selatan menembakkan ratusan tembakan peringatan ke arah pesawat militer Rusia ketika mereka memasuki wilayah udara Korea Selatan selama patroli udara bersama dengan China. (*)