Ngaku Diintimidasi, Pria yang Temukan Puing-puing Pesawat Malaysia MH370 Dihujani Ancaman Pembunuhan Selama Investigasi: Ini Cerita Kotor dan Melibatkan Banyak Negara

Rabu, 01 Juni 2022 | 12:13
Twitter/Blackboxdownpod

Pria yang mencari puing-puing pesawat Malaysia Airlines MH370

Gridhot.ID - Penerbangan Malaysia Airlines MH370 merupakan salah satu misteri kecelakaan yang tak pernah bisa dijelaskan.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Malaysia Airlines MH370 dilaporkan hilang pada tahun 2014 lalu.

Penyelidikan dijalankan bertahun-tahun hingga melibatkan berbagai negara, namun masih belum ada hasil yang berarti.

Hasil penyelidikan menemukan kalau 6 jam sejak hilang kontak, pesawat tersebut nyatanya masih berada di udara.

Bangkai pesawat yang tak ditemukan sampai alasan hilangnya yang misterius membuat kecelakaan ini diselidiki polisi.

Polisi dilaporkan menggeledah rumah sang Kapten yang diduga membajak pesawatnya sendiri.

Hal itu disimpulkan karena adanya simulator penerbangan canggih dengan data yang sudah dihapus di rumahnya.

Hingga akhirnya pihak Malaysia Airlines menyatakan seluruh penumpang diasumsikan tewas.

Kecelakaan ini menggelitik pria yang satu ini.

Baca Juga: Diboyong Rizky Billar ke Paris untuk Nonton Bola, Outfit Lesti Kejora yang Bak ABG Langsung Jadi Sorotan, Harga dari Ujung Kepala hingga Kaki Bikin Menjerit

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Blaine Gibson, pria Australia yang melacak puing pertama dari maskapai Malaysia Airline MH370 yang hilang pada 2014, mengaku telah dibombardir ancaman pembunuhan setelah meluncurkan operasi penyelidikan atas insiden itu.

Sejak awal, penyelidikan independen Blaine Gibson telah mendapat apresiasi keluarga dari 239 korban.

Kerabat yang putus asa mencari kejelasan soal pesawat, yang menghilang setelah lepas landas dari bandara Kuala Lumpur 8 Maret 2014, bahkan bergabung dengannya untuk menyisir pantai Madagaskar setelah pihak berwenang Malaysia gagal menemukan jejak.

Namun, film dokumenter terbaru dari Channel 5 mengungkap bahwa pemburu puing pesawat asal Australia ini telah dirundung oleh ancaman pembunuhan, dan merasa diikuti saat dia melanjutkan pencariannya.

World of Buzz
World of Buzz

Jatuhnya Pesawat MH370

Berbicara dalam program “MH370: The Vanishing” awal minggu ini, Blaine mengatakan dia takut "seseorang yang berusaha mencegah ditemukannya Malaysia Airline MH370 mungkin akan melakukan tindakan kekerasan terhadap saya ... tapi saya tidak tahu siapa".

“Saya mulai mendapatkan ancaman pembunuhan dari orang-orang yang tidak dikenal. Hal-hal seperti 'Tidak ada pesawat, tidak ada Blaine' dan menyuruh saya menghentikan pencarian saya,” kata dia dalam program itu sebagaimana dilansir The Sun pada Selasa (31/5/2022).

Lebih lanjut kata dia, seorang temannya bahkan mendapat telepon dari orang yang juga tidak dikenal, yang mengatakan bahwa dia “tidak akan meninggalkan Madagaskar hidup-hidup.”

“Saya sedang diikuti dan saya difoto dan, ya, itu sangat mengganggu. Itu mengintimidasi.” Film dokumenter itu terbagi dalam tiga bagian, dan mengudara selama tiga malam berturut-turut.

Isinya meneliti teori di balik hilangnya pesawat secara misterius, setelah tiba-tiba berubah arah dan menghilang dari radar setelah keluar dari kontrol lalu lintas udara Malaysia.

Baca Juga: Ayah Tiri Rasa Ayah Kandung, Irwan Mussry Tak Sungkan Beri Pesan Menyentuh di Hari Ulang Tahun El Rumi Putra Maia Estianty: Penuh Cinta, Dad

Teror dan tawaran bantuan mencurigakan

Setahun setelah pesawat hilang, ketika keluarga dan teman berkumpul di Kuala Lumpur, Beijing, dan Paris, masih belum ada tanda-tanda puing-puing dari pesawat itu.

Namun pada Juli 2015, bagian dari sayap Boeing 777 ditemukan di Pulau Reunion, di Samudra Hindia Selatan.

Blaine Gibson memutuskan untuk mencari lebih banyak puing-puing karena tergerak ingin membantu keluarga menemukan kejelasan.

Meskipun tim pencari Australia memprediksi puing-puing pesawat Malaysia MH370 kemungkinan akan terdampar di Sumatera, Blaine mengikuti saran ahli kelautan terkemuka Dr Charita Pattiaratchi, yang mengklaim arus akan membuat hal itu tidak mungkin.

Pattiaratchi mendesak pria asal Australia itu untuk mencari lebih lanjut di Madagaskar dan Mozambik sebagai gantinya.

Australian Transport Safety Bureau - Daily Mail

Potongan MH370

“Ketika saya sampai di sana, saya bertanya kepada penduduk setempat - nelayan, tukang perahu - di mana puing-puing dari laut lepas terdampar?” ujarnya.

“Ada gundukan pasir di luar terumbu yang terpapar ke Samudra Hindia, tempat barang-barang terdampar ke darat. Tiba-tiba tukang perahu memanggil nama saya dan berkata 'Apakah ini Malaysia 370'?"

Segitiga abu-abu itu, bertuliskan No Step, ternyata merupakan bagian dari ekor.

Baca Juga: Tajir Melintir Sampai Anaknya Dijuluki Sultan Andara, Rieta Amalia Rupanya Utang Jasa ke Tukang Sampah, Ibunda Nagita Slavina: Kisah Saya Itu Menyentuh Hati

Pada Juni 2016, tiga potongan lagi ditemukan dan keluarga, termasuk Ghyslain dan Grace, terbang ke Madagaskar untuk membantu, menyisir 20 km garis pantai untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut.

Pada 2018, Pemerintah Malaysia akhirnya setuju membiarkan perusahaan pencarian swasta, Ocean Infinity, meluncurkan pencarian baru di Samudra Hindia Selatan di bawah perjanjian tanpa biaya jika tak ada temuan baru.

Menggunakan probe hi-tech, tanpa pengemudi, perusahaan mencari 12 km persegi per hari hingga kedalaman 6000 meter.

Tapi usaha itu dibatalkan setelah tidak menemukan apa pun selama 138 hari.

Pada saat yang sama ketika Blaine mulai menerima ancaman pembunuhan.

Ghyslain Wattrelos, ayah dan suami yang berduka setelah kehilangan istri dan dua anaknya dalam insiden itu mengatakan dia juga dihubungi oleh ribuan orang yang menawarkan untuk membantunya menemukan kebenaran.

Tetapi Ghyslain meyakini beberapa memiliki motif jahat.

Ayah yang berduka, yang juga memeriksa catatan radar ini, mulai meyakini bahwa pihak berwenang Malaysia atau China menutupi posisi sebenarnya dari kemungkinan kecelakaan itu, karena mereka tidak ingin pesawat itu ditemukan.

“Di suatu tempat di dunia ini seseorang tahu apa yang terjadi dan itu bukan hanya satu orang, ini adalah cerita besar. Ini cerita kotor dan melibatkan banyak negara,” katanya.

Baca Juga: Pantang Ada Cermin! Inilah Desain Fengshui Rumah Pembawa Keberuntungan, Ada 6 Trik untuk Menentukan Pintu Utama

"Saya sangat yakin ada sesuatu atau seseorang di pesawat yang mereka tidak ingin tiba di Beijing sehingga mereka menyasar pesawat itu."

Tidak ada bukti yang mendukung teori ini, tapi setiap ancaman terhadap Blaine justru membuatnya lebih bertekad untuk mencari kebenaran.

“Saya hanya mengubah hidup saya sehingga (bekerja) efektif dari ‘bawah tanah’ tetapi itu (ancaman) tidak efektif membuat saya berhenti,” katanya.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, tribunnews