Dikira Tidur Nyenyak, Anggota KKB Papua Ternyata Sudah Dijemput Malaikat Maut, Kelompok Separatis Tewas Mengenaskan dengan Luka Sayatan di Leher, Ini yang Terjadi

Minggu, 05 Juni 2022 | 10:13
TPNPB

KKB Papua berada di hutan

GridHot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) akhir-akhir ini menjadi pemberitaan di berbagai media.

Pasalnya, KKB yang menginginkan kemerdekaan Papua itu kerap melakukan penyerangan terhadap aparat TNI-Polri maupun warga sipil.

Dikutip dari Kompas.com, KKB Papua sulit ditumpas karena mereka memiliki persenjataan lengkap dan mutakhir.

KKB biasanya beraksi di kawasan pegunungan Papua.

Beberapa kabupaten yang hingga kini masih rawan dari aksi KKB Papua adalah Puncak, Yahukimo, Nduga dan Intan Jaya.

Sementara ada lima kelompok besar KKB Papua yang telah dipetakan dengan para pemimpinnya yaitu Lekagak Telenggen, Egianus Kogoya, Jhony Botak, Demianus Magai Yogi, dan Sabinus Waker.

Dari kelima kelompok tersebut, dua di antaranya disebut KKB paling berbahaya di Papua yaitu Lekagak Telenggen dan Egianus Kogoya

Dilansir TribunPalu.com, kabar terbaru menyebutkan bahwa kelompok bersenjata itu berencana menyerang mobil yang digunakan TNI-Polri.

Mobil tersebut akan diserang di tikungan jalan, saat kendaraan tersebut sedang melaju menuju pedalaman Papua.

Baca Juga: Bakar Semangat Pasukannya, KKB Papua Lakukan Ritual Tak Biasa, Sumpah Setia dengan Menjamah Benda Keramat Ini Rutin Dilakukan di Hadapan Warga

Untuk target tersebut, KKB pun menyusun siasat. Dengan cara menyebar, mereka berniat menyergap kendaraan bermuatan prajurit TNI-Polri tersebut.

Dalam penyerangan tersebut, tak hanya mobil yang digempur, tetapi senjata yang dipanggul aparat pun harus direbut demi kepentingan KKB.

Olehnya, di bawah kendali komandan operasional, KKB lantas menunggu TNI-Polri dalam jarak yang super dekat.

Bahkan untuk menghambat lajunya kendaraan, para awak KKB itu sengaja menghamburkan bebatuan besar di badan jalan.

Siasat itu dilakukan agar sopir kendaraan tersebut memperlambat kecepatan. Pada saat itulah awak KKB melakukan serangan.

Mengingat terbatasnya senjata api, sehingga prajurit TNI-Polri itu akan diserang terlebih dahulu dengan tombak dan anak panah.

Serangan awal itu bertujuan untuk mengocar-ngacirkan konsentrasi prajurit TNI-Polri dan memudahkan KKB melepaskan tembakan.

Pola serangan itu diyakini akan efektif. Sebab para penyerang adalah penembak jitu andalan KKB.

Pengguna busur dan anak panah, misalnya adalah penembak jitu KKB. Begitu juga yang menggunakan senjata api. Mereka adalah sniper ulung KKB.

Baca Juga: Kecam Keberingasan KKB Papua, Tokoh Adat Jayapura Yanto Eluay Skakmat OPM: Status Papua di Dalam NKRI Sudah Final

Dalam penantian yang tak pasti itu, awak KKB pun sesekali memantau ruas jalan yang akan dilalui kendaraan TNI-Polri.

Lantaran mobil yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang, para awak KKB pun sepakat untuk beristirahat.

Selain untuk melepas lelah, regu KKB itu juga ingin mengembalikan tenaga setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh.

Saat itu beristirahat, tapi mereka tidak kumpul bersama di satu tempat. Mereka istirahat dengan cara berpecar pada posisi masing-masing.

Yang menggunakan senjata api berada di bagian belakang. Sedangkan yang menggunakan busur dan anak panah, lebih dekat ke sisi jalan.

Jarak di antara mereka pun tak terlalu jauh. Hanya dipisahkan oleh beberapa gundukan batu alam dan deretan pepohonan besar lainnya.

Pada menit-menit awal, semua awak KKB itu melepas lelah dalam balutan kabut tipis yang bertengger manja di tempat itu.

Seiring berjalannya waktu, beberapa jam sudah seakan berlalu tanpa disadari sama sekali.

Saking lamanya menunggu, salah seorang di antara pengguna busur dan anak panah, berinisiatif menemui dua temannya yang menggunakan senjata api.

Baca Juga: Kelewat Pede Merasa Paling Ditakuti Tapi Justru Diusir dari Pedalaman, KKB Papua Murka Ancam Nyawa Bupati Puncak dan ASN: Saya Akan Tembak Mati Semua!

Pria tambun itu malah terkaget-kaget ketika melihat temannya itu tertidur amat pulas.

Saking kagetnya, ia pun berniat membangunkannya agar kedua kembali siaga seperti semula.

Tapi apa yang terjadi. Saat menggoyang-goyang tubuh temannya, ia tak mendapatkan respon sama sekali.

Begitu juga tatkala membalikkan badan, kedua temannya itu pun sama sekali tak memberikan reaksi.

Bingung menghadapi fakta tersebut, pria itu berusaha menarik tangan salah seorang anggota KKB tersebut.

Betapa kagetnya, karena ketika sudah dalam posisi duduk, leher temannya itu tak lagi bertulang.

Pada video yang viral itu, tak dijelaskan ada apakah gerangan sehingga anggota KKB mengalami peristiwa senahas itu.

Tak diungkapkan di wilayah mana peristiwa itu terjadi. Bahkan tak disebutkan pula di bawah kelompok siapa anggota KKB itu bernaung.

Dalam situasi yang tak diketahui sebab musebabnya itulah, pria tambun tersebut lantas memilih melarikan diri, menjauh dari lokasi itu.

Baca Juga: Tembak Mati Anak Kepala Suku, Anggota KKB Papua Ini Ancam Akan Bunuh Bupati dan Para Kepala Dinas di Kabupaten Puncak, Tega Rekrut Bocah SD untuk Jadi Prajurit

Sembari berlari kencang, lelaki paruh baya itu memanggil-manggil nama temannya. Ia meminta agar segera menjauh, karena ancaman keselamatan di depat mata.

Apesnya, detik-detik sebelum menjauh dari tempat itu, pria tersebut keburu dihantam timah panas.

Sementara temannya pun mengalami nasib serupa.

Para awak KKB itu praktis tak tahu kalau rencana jahatnya itu ternyata telah dibongkar oleh temannya sendiri yang merupakan mata-mata NKRI.

Bahkan di tempat anggota KKB itu bersembunyi, telah ada prajurit terlatih kebanggaan TNI-Polri.

Dan, keterampilan prajurit TNI-Polri itulah yang akhirnya menamatkan riwayat para anggota KKB tersebut.

Kelompok teroris itu bukannya menghembuskan napas terakhir karena letusan senjata api, tapi karena keterampilan tangan aparat terlatih.

Pada video viral itu terungkap sejumlah pesan yang dialamatkan kepada para prajurit TNI-Polri.

Para nitizen mengirimkan doa semoga prajurit kebanggaan NKRI senantiasa dilindungi dan selamat dari berbagai ancaman.

Baca Juga: Diagung-agungkan OPM Bak Pahlawan, Lerinus Munib Panglima KKB Papua Nyatanya Nodai Bumi Cendrawasih dengan Darah, Punya Peran Penting di Balik Pembunuhan Sadis 8 Pekerja Tower

Sedangkan bagi anggota KKB, nitizen juga meminta agar segera sadar dari tindakan kejam yang dilakukan selama ini.

Tanpa kesadaran itu, sulit bagi KKB untuk menghentikan tindakannya. Sebab selama ini, mereka telah termakan doktrin yang diwariskan para pendahulu.(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com, TribunPalu.com