Busung Dada Usai Tembak Mati Anak Kepala Suku yang Paling Disegani, Anggota KKB Papua Kalenak Murib Bersumpah Lakukan Ini ke ASN Kabupaten Puncak: Termasuk Bupati!

Minggu, 05 Juni 2022 | 19:25
YouTube

Ilustrasi KKB Papua

Gridhot.ID-Kalenak Murib, anggota KKB Papua anak buah Lekagak Telenggen membusung dada setelah menembak mati anak kepala suku di Kabupaten Puncak.

Aksi biadab anggota KKB Papua Kalenak Murib ini terjadi usai dirinya diusir warga untuk meninggalkan lokasi.

Bukannya pergi, anggota KKB Papua Kalenak Murib malah menembak mati anak kepala suku yang paling dihormati di lokasi.

Seusai membunuh warga pedalaman, Kalenak Murib kemudian menebar ancaman baru.

Melalui media sosial terungkap, ancaman Kalenak Murib itu ditujukan kepada Bupati Puncak, Willem Wandik.

Kalenak Murib mengancam akan membunuh Bupati Puncak bersama para kepala dinas di kabupaten tersebut.

Ancaman pembunuhan itu dilontarkannya selang sehari setelah Kalenak Murib membunuh anak seorang kepala suku di daerah itu.

Kalenak Murib juga menyatakan akan menembak mati para aparatur sipil negara (ASN) di daerah itu.

"Saya akan menembak mati semua ASN di Kabupaten Puncak," ancam Kalenak Murib sebagaimana yang beredar dalam video viral tersebut.

Baca Juga: Dikira Tidur Nyenyak, Anggota KKB Papua Ternyata Sudah Dijemput Malaikat Maut, Kelompok Separatis Tewas Mengenaskan dengan Luka Sayatan di Leher, Ini yang Terjadi

"Saya juga akan menembak mati bupati kalau tidak mendukung perjuangan Papua merdeka," sambung Kalenak Murib.

Tatkala ancaman ke Bupati beredar luas, Willem Wandik yang disasar pun angkat bicara.

Willem Wandik menyatakan, KKB merupakan gerombolan yang hanya mengatasnamakan kemerdekaan Papua untuk memuluskan tindakannya.

Sebab, katanya, saat ini KKB Papua bukan lagi organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan Papua sebagaimana yang didengungkan selama ini.

KKB telah dijadikan sebagai wadah untuk melakukan pelbagai tindakan kriminal dengan mengatasnamakan Papua merdeka.

Dengan demikian, Willem Wandik meminta aparat TNI Polri agar lebih tegas memberikan tindakan kepada kelompok tersebut.

Pernyataan Willem Wandik itu ternyata bukan tanpa dasar.

Ia mengungkapkan itu setelah bertemu Nikolas Hababa, ayahanda dari korban tembakan.

Kepada Bupati Willem Wandik, keluarga korban menyatakan bahwa Nikolas Hababa telah mengusir Kalenak Murib keluar dari kampung tersebut.

Baca Juga: Ditembak Mati Satgas Damai Cartenz, Lerinus Murib Justru Dielu-elukan Petinggi KKB Papua, Dianggap Pahlawan yang Gagah Berani Setelah Lakukan 5 Kejahatan Ini

"Biar kami keluar semua dari sini, supaya ko yang tinggal sendiri di sini," tambah Willem Wandik menirukan ucapan Nikolas Hababa.

Menurutnya, saat ini KKB tak lagi berjuang murni untuk Papua merdeka.

Arah perjuangannya sudah dikotori oleh kepentingan sesaat para anggota yang membaur dalam wadah tersebut.

Buktinya, akhir-akhir ini tersiar kabar bahwa KKB sering menembak mati warga sendiri (orang asli Papua) dan warga sipil lainnya.

KKB juga menembak mati para aparatur sipil negara (ASN), petugas kesehatan bahkan aparat TNI Polri.

Karena itu, katanya, aparat TNI Polri harus lebih tegas. Tangkap semua anggota KKB lalu proseskan secara hukum.

KKB, katanya, adalah kelompok kriminal yang pantas dibasmi dari tanah Papua.

Dari video yang beredar viral tersebut, tak terungkap seperti apa nasib Kalenak Murib saat ini.

Tak diungkapkan pula seperti apa anggota KKB yang sekelompok dengan Kalenak Murib.

Baca Juga: 'Aku Sayang Kamu', Nabila Ishma Sudah Mengikhlaskan Kepergian Eril Sang Kekasih Hati, Doa dan Dukungan Terus Mengalir Tak Berhenti

Tapi hal yang mengejutkan adalah saat ini KKB telah banyak merekrut anak-anak kecil untuk dijadikan anggota kelompok tersebut.

"Sekarang ini banyak anak kecil yang direkrut dan mereka sudah memegang senjata sendiri. Ini yang mengerikan," katanya.

Tersiar juga kabar, bahwa perekrutan tersebut dilakukan secara diam-diam. Umumnya anak-anak yang direkrut tanpa sepengetahuan orang tua.

Dari video yang viral tersebut terungkap bahwa meski satu per satu pimpinan dan anggota KKB diberikan tindakan tegas terukur, tapi tunas-tunas baru KKB terus bermunculan.

Selain itu, upaya-upaya persuasif lainnya juga harus terus dilakukan.

Sementara pemerintah daerah punya tugas melakukan sosialisasi secara terus menerus, supaya masyarakat sadar akan ketimpangan yang terjadi selama ini.

Jadi pertanyaan, adalah bila Nikolas Hababa, seorang warga di pedalaman Kabupaten Puncak berani mengusir anggota KKB keluar dari tempat itu, lantas bagaimana dengan warga lainnya?

Masih adakah keberanian itu dan dilontarkan lagi pada hari-hari yang akan datang?

Bukankah saat ini warga Papua tak perlu takut, karena ribuan aparat TNI POlri telah hadir di daerah itu untuk membela kepentingan rakyat?.

Baca Juga: Kelewat Pede Merasa Paling Ditakuti Tapi Justru Diusir dari Pedalaman, KKB Papua Murka Ancam Nyawa Bupati Puncak dan ASN: Saya Akan Tembak Mati Semua!

Jika KKB murni berjuang untuk Papua merdeka, lantas mengapa perjuangan itu tak didukung oleh warga setempat?

Mengapa perjuangan itu tak direstui pula oleh dunia internasional?

Padahal sejumlah diplomat versi TPNPB-OPM telah disebarkan ke seluruh dunia untuk kepentingan Papua merdeka?

Bukankah menteri luar negeri TPNPB-OPM yang dulunya getol berjuang untuk Papua merdeka, kini telah berbalik haluan dan kembali ke pangkuan NKRI?

Jika ditilik dari konteks ini, maka benar pernyataan Bupati Puncak, Willem Wandik.

Bahwa kemerdekaan Papua bukan terletak pada perjuangan KKB yang dilakukan selama ini.

Kemerdekaan Papua sudah terwujud sejak Indonesia merdeka. Tugas pemerintah dan seluruh warga Papua saat ini, adalah mengisi kemerdekaan dengan kegiatan pembangunan.

Sedangkan bagi kelompok bersenjata yang terus berjuang secara gerilya, harus diberikan tindakan tegas sambil menyadarkannya agar tak kembali lagi ke medan laga.

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Anggota KKB Papua Ancam Tembak Bupati hingga ASN Imbas Diusir dari Pedalaman Papua. (*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Tribun Kupang