Bikin Bulu Kuduk Merinding, Berkali-kali Alami Kejadian Mistis Saat Syuting Film KKN di Desa Penari, Tissa Biani Blak-blakan Akui Trauma hingga Ogah Ambil Film Horor Lagi: Ada yang Jagain

Kamis, 09 Juni 2022 | 05:13
KOMPAS.COM/FIRDA JANATI

Tissa Biani dalam Gala Premiere film KKN di Desa Penari.

GridHot.ID - Tissa Biani sukses membintangi film horor KKN di Desa Penari.

Tissa Biani pun mengungkapkan traumanya selama menjalani proses syuting film tersebut.

Film yang masuk dalam penobatan film horor terlaris di 2022 itu, nyatanya bak membuatnya harus merasakan pengalaman di luar nalar sebagai manusia.

Dilansir dari Serambinews, ia menceritakan banyak kejadian yang dialaminya selama menjalani syuting di sebuah hutan di Jogyakarta.

Ya, KKN di Desa Penari menjadi salah satu film horor tahun ini yang mendulang kesuksesan besar.

Namun di balik itu semua, terdapat perjuangan para pemainnya yang tak kenal waktu saat syuting.

Tissa Biani, pemeran Nur dalam film KKN di Desa Penari memberikan kesaksiannya yang kini mengaku kapok syuting film horor.

Ada beberapa insiden mengerikan yang pernah dialami Tissa maupun kru dan pemain lain.

Kekasih Dul Jaelani itu bahkan pernah kepergok berhalusinasi dengan mengucapkan hal-hal di luar dugaan.

Baca Juga: Sosok Asli Mbah Dok Hantu di Film KKN di Desa Penari Beda Jauh dari Perannya yang Menyeramkan, Ini Profilnya yang Sering Wira-wiri di TV, Masih Awet Muda

"Kalau aku halusinasi, bukan pas syuting, tapi pas balik hotel."

"Tiba-tiba katanya aku ngomong ngelantur gak jelas, terus mukanya berubah divideoin gitu, mukanya pucat, sampai nangis-nangis."

"Terus aku bilang ada yang gak suka kita syuting di situ, cuman di hp ku yang lama (videonya) nanti aku share deh," tutur Tissa Biani, dikutip Grid.id dari YouTube Baim Paula, Rabu (8/6/2022).

Tak tahu pasti apa yang membuat Tissa berperilaku demikian, namun dalam cerita KKN di Desa Penari, Nur dilindungi oleh sesosok makhluk tak kasat mata bernama Khodam.

Khodam selalu berdiri di belakang Tissa yang hanya dapat dilihat oleh orang-orang berkemampuan khusus.

"Jadi di Desa Penari itu di belakang aku tuh ada yang jagain ceritanya kan, namanya khodam."

"Memang tidak terlihat, cuman kalau yang bisa lihat itu ya ada (kelihatan), jadi kalau aku diapa-apain dia langsung beraksilah," tuturnya.

Tissa mengatakan bahwa tim produksi telah mengusahakan berbagai macam cara agar proses syuting berjalan dengan baik.

Mulai dari memilih lokasi yang cukup aman yakni di Hutan Pinus Mangunan, Jogja. Hingga mendatangkan pemuka agama untuk doa bersama.

Baca Juga: Bahagia Rayakan Ulang Tahun ke 46 Tahun, Maia Estianty Dapat Puisi Romantis dari Dul Jaelani: Bunda Terindah di Seluruh Dunia

Hal inilah yang kemudian membuat Tissa merasa trauma, karena selain membutuhkan waktu lama untuk take, insiden-insiden tak terduga pun sering terjadi.

"Seharusnya kejadian nyatanya itu bukan di Jogja kan, ada di salah satu daerah tapi kita tuh ngambil di Jogja karena paling amanlah untuk diambil sebagai lokasi syuting."

"Tapi ternyata kejadiannya enggak, banyak banget yang seram, aku tuh sampai kapok syuting horror."

"Karena berturut-turut, kita tuh biasanya kalau take sekali ya, ini dua kali, kita doain lagi, terus pakai Pak Ustaz segala macam, supaya gak ganggu suasana di lokasi," ujarnya.

Tissa dan pemain lain juga harus mengorbankan waktu tidur karena syuting sering kali dimulai pada dini hari.

"Malamnya itu bukan jam 10 jam 11, tapi jam 1 jam 2, 32 hari syuting ada aja kejadian," tuturnya.

(*)

Tag

Editor : Septia Gendis

Sumber Grid.ID, Serambinews.com