Gridhot.ID - Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, putra sulung Ridwan Kamil yang jasadnya ditemukan seorang guru di Swiss bernama Geraldine Beldi saat ini sudah dimakamkan di Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (13/6/2022).
Setelah 14 hari pencarian di sungai Aare Swiss, jasad Emmeril Kahn Mumtadz, putra sulung Ridwan Kamil, akhirnya dimakamkan usai secara tak sengaja ditemukan Geraldine Beldi.
Sebagai seorang warga negara Swiss, Geraldine Baldi yang biasa berjalan kaki ke tempat kerjanya tak sengaja melihat jasad Emmeril Kahn Mumtadz yang telah lama dicari Ridwan Kamil.
Geraldine Beldi menjadi pahlawan bagi keluarga Ridwan Kamil lantaran menemukan jasad Eril yang hilang selama 2 pekan di Sungai Aare, Swiss.
Sebelum pulang ke Indonesia, Ridwan Kamil memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada Geraldine Beldi.
Rasa terima kasih Ridwan Kamil disampaikan langsung saat bertemu dengan Beldi yang berprofesi sebagai guru SD di Bern itu.
Ungkapan terima kasih Ridwan Kamil juga turut diunggah di Instagram saat dirinya bertemu Beldi.
Pertemuan keduanya diunggah oleh Ridwan Kamil di akun Instagram pada Jumat (10/6/2022) malam waktu Indonesia.
"Saya berkewajiban menghaturkan terima kasih, sebelum pulang ke Tanah Air. Alhamdulillah, menunggu selesai ia mengajar, jam 11 tadi kami bertemu dan saya haturkan rasa terima kasih saya," tulis Ridwan Kamil.
Pakai kaos oblong dan tas kain, Beldi yang berpenampilan sederhana bercerita kepada Ridwan Kamil bahwa sebelumnya ia telah mengetahui informasi hilangnya Eril di Sungai Aare dari pemberitaan setempat.
Sejak itu, selama pergi mengajar Beldi selalu melihat ke arah Sungai Aare hingga kemudian ia berhasil menemukan jenazah Eril.
"Kami warga Kota Bern, tahu semua tentang berita Eril. Jadi saya pun tiap jalan kaki, selalu melihat ke arah Sungai Aare. Dan ternyata saya yang menemukannya. Turut berduka cita ya Pak," kata Beldi seperti disampaikan Ridwan Kamil di unggahannya.
Beldi menyampaikan bahwa begitu menemukan jenazah Eril, ia langsung menghubungi polisi setempat.
"Ia langsung menelepon polisi dan akhirnya jenazah Eril bisa ditemukan dan diselamatkan dengan baik," imbuh tulisan di akun @ridwankamil.
Sebagai ungkapan terima kasih, Ridwan Kamil meminta Beldi mengabarinya jika ingin berlibur ke Indonesia.
"Ibu Geraldine kalo ingin berlibur ke Indonesia, tolong kabari saya ya. Nanti semuanya saya yang urus sebagai rasa terima kasih kami," ucapnya.
"Eril ke sini niatnya mau belajar, akhirnya takdirnya diselamatkan oleh seorang guru pengajar yang baik hati dan sederhana," tuturnya.
Melihat unggahan Ridwan Kamil, akun Instagram Beldi, @geraldine_beldi langsung diserbu netizen Indonesia.
Terlepas dari itu, sosok penemu jasad Eril di Sungai Aare tersebut ternyata lulusan kampus mentereng.
Mengutip Fotokita.id, Beldi menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Jenewa atau University of Geneva di Jenewa, Swiss.
Dia telah menamatkan sekolahnya pada tahun 2005. Beldi adalah lulusan pendidikan guru yang masuk dalam Fakultas Psikologi dan Edukasi di Universitas Jenewa.
University of Geneva atau dalam bahasa Perancis disebut Université de Genève merupakan sebuah universitas riset publik yang berlokasi di kota Jenewa, Swiss.
Jenewa adalah kota yang dengan reputasi internasional, demikian juga dengan University of Geneva.
Universitas ini memiliki reputasi internasional yang kuat, baik untuk kualitas penelitian dan keunggulan pendidikan.
Saat ini, universitas terbesar kedua di Swiss ini memiliki sekitar 16.000 mahasiswa dengan lebih dari 140 kebangsaan yang berbeda.
Universitas ini memiliki program di berbagai bidang yang sangat diakui untuk program akademik dan penelitiannya antara lain hubungan internasional, hukum, astrofisika, astronomi, genetika, ilmu planet, genetika, psikologi, neuroscience, dan teologi.
Sebagian besar dari program studi di universitas ini diajarkan menggunakan bahasa Perancis.
Di Universitas Jenewa terdapat 8 fakultas, yaitu: Fakultas Sains, Fakultas Kedokteran, Fakultas Seni, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, termasuk bisnis (HEC Geneva), Fakultas Hukum (Geneva Law School), Fakultas Teologi Protestan, Fakultas Psikologi dan Edukasi, Fakultas Penerjemahan dan Interpretasi.
Dikutip Gridhot.ID dari Sajian Sedap, profesi Geraldine Beldi sebagai guru memang menjadi sosok panutan.
Terutama profesi guru di Eropa begitu dihormati.
Tak hanya itu saja, guru di negara Eropa seperti di Swiss memiliki penghasilan yang besar.
Melansir tulisan dari Buku Narasi Negeri Jilid 1 karya Nurul Khotimah, guru di Swiss mendapatkan gaji sebesar USD 67.000 per tahun.
Jika dirupiahkan menjadi Rp 990.461.000!
Hal ini berbeda jauh dengan penghasilan para pengajar di dalam negeri Indonesia.
Bahkan banyak juga ditemukan kasus gaji guru yang nunggak hingga tak dibayar.
(*)