GridHot.ID - Seorang wanita muda di Kabupaten Malang, Jawa Timur diduga menjadi korban pelecehan dan penyekapan di sebuah rumah di kawasan Dusun Untung Suropati, Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.
Melansir tribunnews.com, ialah IRN (19), warga Desa Sumberpucung, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.
Pelakunya berinisial AW, warga Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Sudah beberapa bulan ini, AW memang mengontrak di rumah yang menjadi lokasi kejadian.
Kepada pemilik kontrakan, AW mengaku sebagai aparat.
Kini, AW telah ditahan di Polsek Sumberpucung.
Dilansir dari gridpop.id, gadis 19 tahun di Kabupaten Malang, Jawa Timur, diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang oknum TNI gadungan inisial AW.
Kejadian ini diketahui ketika korban inisial IRN kabur melarikan diri dari tempat kejadian perkara (TKP) di rumah kontrakan korban.
Bahkan, warga yang saat itu melihat korban lari dengan tangan terikat langsung dibuat heboh.
Identitas asli oknum TNI gadungan ini pun disorot.
Mengutip Kompas.com, peristiwa itu bermula pada Kamis (9/6/2022) pagi.
Saat itu, AW pulang ke rumah bersama seorang wanita muda untuk keperluan pengambilan ijazah sekolah yang tertahan di sekolah karena faktor biaya.
"Jadi si pelaku ini sebelumnya berjanji akan membantu mengambilkan ijazah korban, kemudian ia diajak ke rumah kontrakannya," kata Wakil RT setempat, Agus Harianto, Senin (13/6/2022).
Selain berjanji akan membantu mengeluarkan ijazahnya, pelaku juga mengiming-imingi membantu mencarikan IRN pekerjaan.
Namun, sekira pukul 21.00 WIB malah IRN keluar dari rumah kontrakan pelaku dengan kondisi tangan terikat.
Dia juga meminta tolong pada warga.
"Warga sekitar akhirnya terkejut dan berkumpul, kemudian melapor ke Polsek Sumberpucung," ujar Agus Harianto.
Dari pengakuan korban, ia sempat dilecehkan dan disekap di dalam sebuah lemari.
"Memang di rumah itu ada lemari setinggi 2 meter. Nah, korban ini awalnya diduga disetubuhi kemudian disekap di dalam sana dengan kondisi tangan terikat, lalu dikunci dari luar," pungkas Agus Harianto.
Sementara itu, dikutip dari Tribun Jatim, Sunarsih (60), pemilik kontrakan mengatakan, pelaku memiliki empat istri.
Hal itu disampaikan sendiri oleh AW saat hendak mengontrak di rumah Sunarsih.
"Waktu itu mau minta kontrak rumah dan yang laki-laki hanya menunjukkan kartu keluarga saja, memohon agar bisa kontrak di rumah saya."
"Orang yang menyewa itu juga mengaku telah beristri empat," terangnya, Senin.
Dikatakan Sunarsih, AW dan istrinya menyewa rumahnya sejak bulan April 2022 lalu.
Sunarsih (60) pemilik kontrakan di rumah yang dijadikan tempat penyekapan cewek berusia 19 tahun di Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang oleh seorang pria berinisial AW asal Banyuwangi yang mengaku sebagai aparat.
Sunarsih menjelaskan, ia merasa aneh dengan pelaku.
Sebab, pelaku tidak berterus terang mengenai asal hingga pekerjaannya.
"Nama, pekerjaan apa, dan asalnya dari mana ia tidak pernah menyampaikan secara pasti."
"Kadang bilang dari Banyuwangi, kadang bilang dari Sumberpucung."
"Ditanya pekerjaan, kadang ia mengaku sebagai anggota TNI, tapi sekali waktu mengaku pernah mengajar di SMK Brantas Karangkates," ungkapnya. (*)