GridHot.ID - Aksi jual beli senjata di Papua untuk pasokan amunisi KKB Papua akhirnya terbongkar.
Dilansir GridHot dari tribunmanado.co.id sebelumnya, ternyata sosok penyuplai senjata untuk Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) adalah oknum anggota TNI.
Sosok tersebut bertugas di Intan Jaya, inisial AKG, berpangkat Praka.
Kasus penjualan amunisi kepada KKB yang melibatkan oknum prajurit TNI di Kabupaten Intan Jaya, Papua, terus diusut.
Melansir Surya.co.id, jalur masuk amunisi KKB Papua bakal ditutup rapat, Danrem 172/PWY menggelar briefing untuk memperketat pengawasan.
Dilansir Surya Militer dari laman tni.mil.id, Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Kolonel Inf J.O Sembiring menggelar briefing bersama instansi terkait guna memperketat pengawasan dan penjagaan di Bandara Sentani.
Pertemuan bersama dengan Avsec Angkasa Pura, Lanud Silas Papare, Satgas Kopasgat, Security Officer Screening Bandara Sentani dan Para Protokol Bandara Sentani tersebut dilaksanakan di Aula Base Ops Lanud Silas Papare, Distrik Sentani, Kab. Jayapura, Jum'at (17/6/2022).
Danrem 172/PWY menyampaikan bahwa pengawasan dan penjagaan secara ketat di Bandara Udara Sentani serta sejumlah bandara lainnya di Papua adalah perintah dari Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa S.E., M.M.
"Ini adalah perintah Pangdam untuk memperketat pintu masuk dan keluar khususnya di bandara.
Terlebih khusus untuk pengiriman barang," kata Danrem.
Diperketatnya penjagaan di Bandara Sentani dan sejumlah bandara lainnya di Papua menyusul adanya oknum anggota TNI yang kedapatan membawa amunisi sebanyak 42 butir terdiri dari 40 butir munisi tajam dan 2 butir munisi hampa.
Diduga amunisi yang dibawa tersebut akan disalahgunakan dan motifnya masih dalam penyelidikan pihak Pomdam XVII/Cenderawasih.
Untuk mengketatkan pengamanan bandara tersebut, Danrem 172/PWY telah mendapatkan izin dari Danlanud Silas Papare.
"Izin yang diberikan ini bukan berarti kita mengambil alih tugas, namun pengamanan ini perlu sinergitas semua pihak baik dari TNI, Polri, Avsec dan semua pihak terkait," pungkasnya.
Danrem mengingatkan, selain penyelundupan senpi dan munisi juga ada barang lain yang menjadi prioritas yaitu miras dan narkoba.
"Kita jangan lengah, banyak kasus penangkapan terkait miras dan narkoba di wilayah Pegunungan Papua yang asalnya dari Kota Jayapura.
Untuk itu, saya tekankan apabila ada pelanggaran yang dilakukan baik oleh rekan sendiri jangan ada yang dilindungi, langsung tangkap dan serahkan ke pihak yang berwajib," tegasnya.
Danrem 172/PWY pada kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada anggota Sekuriti Officer Screening Bandara Sentani dan personel Lanud Silas Papare terkait dengan penangkapan yang dilakukan terhadap pelaku pembawa munisi 42 butir beberapa waktu lalu.
Oknum TNI Diringkus di Bandara Sentani
Sebelumnya, Diduga akan jual amunisi kepada KKB Papua, seorang oknum TNI berinisial Prada YW berhasil diamankan di Bandara Sentani.
Prada YW diamankan saat akan masuk ke bandara.
Dari hasil pemeriksaan di x-ray petugas menemukan puluhan butir amunisi yang ada di dalam tas seingga diamankan.
Adapun amunisi yang diamankan yakni kaliber tajam 5,56 mm sebanyak 42 butir dan kaliber hampa 5,56 mm sebanyak 2 butir.
Melansir dari tayangan Kompas TV, dugaan sementara, puluhan butir amunisi ini diduga akan dijual kepada KKB Papua di Kabupaten Jayawijaya Papua.
Komandan Korem 172/PWY Kolonel Inf Juinta Omboh Sembiring menyebut oknum TNI penjual amunisi kepada KKB Papua adalah pengkhianat bangsa dan wajib ditindak tegas.
Pasca penangkapan anggota TNI yang membawa amunisi ini Korem 172/pwy akan memperketat pengamanan di bandara dan perbatasan.(*)