Tahan Banting Digempur Tren Musik Barat, Nasida Ria Manggung Terus Sampai Sukses Buat Penonton Joget Saat Konser di Jerman, Ternyata Sosok Inilah yang Jadi Otak Utama di Grup Kasidah Tersebut

Selasa, 21 Juni 2022 | 14:42
Nasida Ria

Nasida Ria tampil di Jerman banjir pujian

Gridhot.ID - Anak muda sekarang sudah mulai mengenal sosok Nasida Ria.

Dikutip Gridhot dari laman Wikipedianya, Nasida Ria yang merupakan band kasidah modern asal Semarang ini mulai eksis kembali di dunia hiburan Indonesia.

Ditambah lagi semenjak mereka manggung di festival Syncronize Fest, Jakarta, kini lagu-lagu Nasida Ria mulai sampai ke kalangan anak muda.

Kini dikutip Gridhot dari Tribun Jateng, kelompok musik Kasidah legendaris asal Semarang, Nasida Ria jadi perbincangan publik setelah tampil dalam sebuah acara musik di Jerman.

Lama tak terdengar kabarnya, media sosial kemudian dihebohkan sejumlah video penampilan Nasida Ria di Jerman.

Grup musik legendaris Nasida Ria muncul dengan kabar yang membanggakan.

Mereka tampil pada acara musik Dokumenta di Kassel Jerman dan membawakan salah satu hits andalannya "Perdamaian".

Video penampilan Nasida Ria di Jerman pun banyak dipuji dan diunggah di media sosial. Seperti oleh akun Twitter @dprhiburanmalam, Senin (20/6/2022).

Lantas, siapa sebenarnya Nasida Ria, dan bagaimana kiprahnya di industri musik Indonesia?

Baca Juga: Ada yang Lagi Malu-malu Kucing, Ini Arti Kedutan di Pundak Kanan Menurut Primbon Jawa, Diam-diam Ada yang Pendam Perasaan Kagum

Nasida Ria dikenal sebagai grup musik kasidah modern yang melegenda di Indonesia.

Dicuplik dari sebuah jurnal penelitian dari Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), grup musik ini lahir pada tahun 1975 di daerah kauman yang ada di Kota Semarang, Jawa Tengah. H. Muhammad Zain beserta sang istri Hj. Mudrikah Zain adalah orang di balik keberadaan grup musik perempuan ini.

Mereka membentuk Nasida Ria dengan misi untuk berdakwah atau menyebarkan ajaran Islam dan menyebarkan kebaikan melalui musik.

Tak heran, lagu-lagu yang dibawakan Nasida Ria semuanya memiliki pesan kebaikan yang juga diajarkan dalam agama.

Sebut saja "Jangan Main Cerai", "Kota Santri", "Surga Di Telapak Kaki Ibu", dan lain-lain.

Sepanjang perjalanan kariernya, Nasida Ria telah menghasilkan ratusan karya lagu yang hingga kini masih dapat dinikmati oleh masyarakat.

Beragam penghargaan pun berhasil mereka kumpulkan.

Di awal pembentukannya, Muhammad Zain mengumpulkan 8 orang siswanya dan sang istri untuk membentuk grup kasidah.

Kesembilan anggota grup itu adalah:

Baca Juga: Kadung Pamerkan John Hopkins Kantongi Gaji Miliaran Sejak Remaja hingga Punya Harta Fantastis, Nikita Mirzani Mendadak Ragu-ragu Ditanya Soal Nikah: Bukannya Matre, Tapi...

Tak hanya menyoal syarat agama dan kebaikan, Nasida Ria juga memiliki sederet lagu yang liriknya berisi kritik sosial.

Nama Nasida Ria sendiri berasal dari kata "Nasyid" yang berarti lagu-lagu atau nyanyian dan kata "Ria" yang artinya gembira atau bersenang-senang.

Jadi, secara harian nama grup musik ini berarti lagu atau nyanyian yang dibawakan.

Di bawah pimpinan H. Malik Zain, Nasida Ria terus bersinar di industri musik Tanah Air hingga tahun 2000-an dengan penuh kegembiraan.

Sisi gembira itu salah satunya ditunjukkan dengan nuansa semarak dari kostum atau seragam yang mereka kenakan saat tampil di atas panggung.

Baju berwarna dan tetap berpedoman pada syariat Islam adalah ciri khas Nasida Ria hingga saat ini.

Diakui personilnya, nama Nasida Ria mulai mencuat setelah gelaran MTQ di Bandar Lampung pada 1975. Pada awal masa terbentuk, Nasida Ria belum lah memiliki album sendiri.

Album pertama mereka baru selesai di tahun 1978 dengan judul Alabaladil Mahbub.

Nasida Ria pun menandatangani kontrak dengan label Ira Puspita Record.

Baca Juga: Gunting Rambut Selingkuhan Okin, Rachel Vennya Ngaku Dibisiki Setan Saat Marah Besar: Kanan Kiri Gue Bilang!

Semua anggota yang merupakan perempuan, lagu berisi pesan yang bisa diterima semua kalangan, dan nada yang mudah diingat, Nasida Ria pun menjadi primadona pada masa itu.

Sering Tampil di Luar Negeri

Penampilannya di Jerman kali ini sesungguhnya bukan hal yang baru. Pasalnya, mereka sudah kerap tampil di berbagai negara sejak puluhan tahun yang lalu.

Misalnya pada tahun 1988, Nasida Ria tampil di Malaysia untuk memeringati perayaan jatuhnya 1 Muharram.

Kemudian pada 1994, mereka turut tampil di Berlin, Jerman pada acara festival musik Islam internasional bernama Die Garten des Islam, dan 1996 pada Festival Heimatklange.

Di bawah pimpinan H. Malik Zain, Nasida Ria terus bersinar di industri musik Tanah Air hingga tahun 2000-an.

Sayangnya, gempuran musik berbagai aliran dari barat dan modern yang masuk ke Indonesia secara perlahan menenggelamkan nama besar Nasida Ria.

Meski begitu, kelompok musik itu tidak lantas putus asa. Mereka terus mencoba untuk bertahan, bangkit, dan selalu berkarya.

Terbukti, hingga hari ini Nasida Ria menjadi salah satu kelompok musik yang berhasil bertahan dengan genre khasnya dan melalui dinamika industri musik yang ada, di antara banyaknya kelompok musik yang berakhir bubar.

Meski genrenya adalah kasidah dan berasal dari tahun 70-an, Nasida Ria juga pernah tampil dalam acara musik masa kini seperti RRREC fest (2016), Holy market (2017), dan Syncronize Fest (2018 dan 2019).

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, wikipedia, Tribunjateng.com